HAPPY READING
*****Du bal miteul samkin eodumi
Kegelapan yang merambat di kakikuNeomu duryeowo
Sangat menakutkanBut i don't wanna take it back
Tapi aku tak akan kembaliRasen menengadahkan kepalanya ke atas, matanya sudah terbendung air yang memaksa keluar. Mereka mengerti, kegelapan yang Cakra maksud itu penyakit, kehidupan, serta Juna dan Rasen yang menjauhinya.
Sel su eobneun bam
Tak terhitung malam yang ku lewatiTrough the wind and rain
Melewati derasnya hujan dan dinginnya anginGidael goseun eopseo
Tak ada tempat bersandarTto mami illeongigeon hae
Dadaku menggigil kedinginan lagiPikiran pikiran sedih langsung menggumpal di kepala Juna, mengingat bagaimana selama ini adiknya bertahan melawan semua sendiri.
Sekali lagi, Juna merasa gagal menjadi seorang kakak.
Nun apeul garin jiteun
Rasa takut di depan mataku iniAngaegateun fear
Seperti kabut tebal yang membutakanHal su itneun geon ojik
Yang bisa ku lakukan hanyalahNeoreul midneun il
Percaya pada diriku sendiriEoryeopge mam meogeun sungan
Saat kita sudah tau apa yang kita inginkanMabeopcheoreom jayurowo
Seperti sihir, kita akan merasa bebasLagu yang Cakra nyanyikan, ini murni tentang kehidupannya. Dari sinilah Juna dan Rasen menyadari bagaimana Cakra selama ini sendiri tanpa tempat bersandar.
Don't stop me falling
Jangan hentikan aku terjun'Cause i'm free falling now
Karena sekarang aku bebasBuranhan mame eoneusae
Aku begitu khawatir sampai tak sadarPyeolchyeojin nalgae
Sayapku kini sudah terbentang bebasJogeumssik meolli, deo meolli
Aku akan terus terbang menjauh dan lebih jauh lagiNaraga bolge
Terbang semakin jauhItu benar, Cakra sudah bebas. Ia merasa sudah bebas dan ia ingin terbang menjauh. Sayap Cakra sudah terbentang dan siap untuk terjun lalu terbang bebas ke tempat yang ia inginkan. Mungkin ini sedikit egois, namun Juna dan Rasen berharap Cakra bertahan sedikit lagi, mereka belum siap melihat Cakra bebas.
Penampilan Cakra benar benar menguras air mata. Tak sedikit siswa yang mulai menangis sekarang. Tepat setelah Cakra selesai menyanyi, Tirta dan Chandra menghampirinya.
Cakra nampak tersenyum, ia lalu merentangkan kedua tangannya untuk temannya itu yang sudah terisak.
"Kenapa nangis sih? Kalian gak seneng aku bebas."

KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Jarum Jam [END]
Cerpen[Biasakan follow sebelum baca! Serta hargai karya Author dengan Voment! Bagi yang mau numpang baca doang, mending gak usah dibaca!!!] Juna ini anak hebat, sedari kecil ia selalu melakukan apapun sendiri tanpa bantuan orang tua. Kasih sayang orang tu...