Sudah 2 minggu berlalu, Hao masih saja menjauhi Hanbin meski dalam lubuk hatinya, ia sangat merindukan kebersamaannya dengan sang kekasih. Sementara Hanbin mulai frustasi dengan sikap Hao yang seolah-olah tidak mengenalinya.
Hanbin saat ini sedang berada di dalam kamar. Cuaca malam ini sedang tidak baik. Hujan turun deras sejak sore tadi sampai malam ini. Seolah mewakili perasaan Hanbin yang sedang merindukan momen manis bersama Hao, sang kekasih.
Hanbin :"Aku sudah tidak bisa menahan ini lagi... Aku harus selesaikan semua ini, agar aku bisa bersama Hao hyung lagi"
Sementara itu, Hao sedang berbaring di tempat tidurnya. Ia melihat foto-foto kebersamaannya dengan Hanbin di handphonenya. Meski ia menjauhi Hanbin, tidak bisa dipungkiri bahwa ia merindukan perlakuan romantis Hanbin kepadanya.
Hanbin :"HAO HYUNG!!!"
Hao terkejut mendengar suara teriakan Hanbin. Meski hujan turun deras, ia masih bisa mendengar suara teriakan Hanbin dengan jelas.
Hao :"Hanbin?"
Ia beranjak dari tempat tidur dan menghampiri jendela balkon. Dan saat itu juga ia terkejut, karena ia melihat Hanbin sedang berdiri di depan rumahnya dengan membiarkan tubuhnya basah kuyup oleh guyuran air hujan.
Hao :"Apa yang Hanbin lakukan disana? Bagaimana jika dia sakit?"
Hao langsung berlari menuju lantai bawah rumahnya untuk menghampiri Hanbin di luar.
Begitu Hao keluar dari rumah, ia melihat Hanbin berdiri sedikit jauh darinya dan membiarkan dirinya basah kuyup karena hujan.
Hao :"HANBIN-AH... APA YANG KAU LAKUKAN???"
Hanbin :"HAO HYUNG... MAAFKAN AKU... AKU SUDAH BANYAK BERBOHONG PADAMU... AKU LAKUKAN SEMUA INI... KARENA AKU TIDAK INGIN BERPISAH DENGANMU... AKU SANGAT MENCINTAIMU, HYUNG"
Hao :"HANBIN-AH... TOLONG HENTIKAN... JANGAN LAKUKAN HAL ANEH"
Hao hendak mendekati Hanbin. Namun Hanbin menggelengkan kepalanya, melarang Hao untuk mendekatinya. Alhasil, Hao tetap berdiri di tempatnya. Hingga tiba-tiba...
Hanbin :"AARRGGHH!!"
Hao :"HANBIN-AH!!"
Hanbin disambar petir yang sangat kuat. Hao seketika lemas dan mulai menangis ketakutan. Ia takut sesuatu yang buruk terjadi pada Hanbin. Ia juga menyesal telah menjauhi Hanbin cukup lama. Harusnya ia mendengarkan semua penjelasan Hanbin hari itu dan menerima Hanbin apa adanya, tak peduli ia manusia atau bukan.
Sementara Hanbin, ia terus berteriak kesakitan saat petir menyambar tubuhnya. Dan saat petir itu menghilang, Hanbin langsung tak sadarkan diri dan tergeletak di tanah.
Tidak peduli dirinya ikut basah kuyup oleh hujan, Hao langsung berlari menghampiri Hanbin. Ia terduduk di tanah lalu memeluk erat tubuh Hanbin dan menepuk pipi kekasihnya.
Hao :"Hanbin-ah... Hanbin-ah, bangun... Aku mohon bangunlah... Buka matamu, Hanbin-ah..."
Hao memeriksa denyut nadi Hanbin. Untungnya masih berdetak meski pelan. Hao membopong tubuh Hanbin dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.
***Beberapa menit kemudian***
Hanbin masih belum bangun dari tidurnya. Sudah hampir 1 jam Hanbin belum membuka matanya setelah ia tersambar petir tadi. Kemudian, Hanbin terlihat mengingau dan memimpikan sesuatu.
***Dream World***
Hanbin melihat sekeliling. Ia berada di sebuah tempat yang asing dimana banyak awan di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in the two world | BinHao (New Version) [END]
FanfictionZhang Hao merupakan siswa berprestasi di sekolahnya. Dia bersekolah di SMA Boys Planet yang merupakan sekolah khusus laki-laki. Dia sebenarnya berasal dari China. Tapi saat usianya 5 tahun, ia dan keluarganya pindah ke Korea Selatan dan berganti kew...