Selamat membaca🤗
*****
"Wah mas Karel toh, masuk mas." Pak satpam langsung saja membuka pintu gerbang itu.
Karel memarkirkan motornya tepat di samping pos satpam rumah Tara. Setelah edisi ngambek tadi siang karena Karel sudah memberitahu hubungan mereka yang sebenarnya sampai Grace ikutan ngambek merasa tidak di anggap oleh Tara karena tidak ada cerita apapun mengenai hal itu.
Sore ini mereka akan pergi malam mingguan, tidak ada tujuan kemana mereka akan pergi yang pasti ia akan pergi kemana pun yang Tara mau.
"Apa kabar Pak?" Mereka berdua bersalaman.
Tentang janji Karel yang akan mentraktir pak satpam setelah ia jadian dengan Tara sudah ia penuhi, sejak saat itu juga hubungan mereka semakin dekat.
Karel ini anaknya memang mudah berbaur, asal kalian tahu Karel ini banyak di sukai bapak-bapak dan ibu-ibu mereka bilang Karel ini contoh menantu idaman, dan tidak sedikit pula terkadang ibu-ibu memperkenalkan anak perempuannya kepada Karel.
"Alhamdulillah baik mas."
"Mau malem mingguan ya mas?"
"Iya dong. Di rumah ada siapa aja, Pak?"
"Ibu, bapak, sama mbak Tara, kalo mas Tirta tadi pergi."
"Kalo gitu saya ke sana dulu ya, Pak."
"Oh iya mas."
****
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pergi ke taman. Karel memarkirkan motornya.
Setelah turun dari motor Karel, Tara bersiap melepas jaket Karel yang Karel lilitkan di pinggangnya. Bukan tanpa alasan Karel melakukan itu, pasalnya Tara memakai rok pendek tidak mungkin kan Karel diam saja melihat hal paha Tara terekspos?
"Jangan di lepas." Cegah Karel.
"Nanti lo kedinginan gimana?"
"Ya kalo kedinginan kita pelukan lah." Enteng sekali mulutnya bicara seperti itu.
"Siniin tangannya." Tara mengulurkan tangannya kemudian Karel genggam.
Berpegangan tangan sambil berjalan pelan menyusuri jalan. Tak perduli berapa pasang mata yang melihat mereka, Karel yakin mereka juga pasti tidak akan memperhatikan toh mereka juga punya pacar masing-masing kecuali ada cowok yang menatap Tara secara terang-terangan baru Karel akan bertindak.
"Lo diem di sini dulu, gue mau beli minum." Karel kemudian berlari ke seberang jalan.
"Jangan lama!" Teriak Tara.
"Tara?"
Tara menoleh. "Oh Jeremy. Lo di sini juga?"
"Iya nih. Lo sendiri? Atau sama Tirta?"
"Tirta pergi sama Jio tadi, gak tau mau kemana."
"Oh, mereka mau main voli." Tadi Tirta dan Jio sudah mengajak Jeremy untuk main bersama tapi ia tidak mau alasannya mau malam mingguan.
"Lo kenapa ga ikut?" Tanya Tara biasanya kemana pun mereka selalu bertiga.
"Enggak dulu, kan malem minggu gue mau pacaran lah."
"Siapa, Ra?" Tara menoleh begitupun Jeremy.
"Ini Jeremy, temennya Tirta." Karel kenal cowok ini, dia temannya Manu. Karel hanya kenal tapi tidak pernah bicara langsung dengan cowok ini.
"Lo Karel temennya si Manu kan?"
"Kalian berdua udah pacaran?" Lanjut Jeremy.
Jeremy tau sekali cowok ini, Manu pernah cerita tentang bagaimana Karel mengejar Tara, sedangkan Tirta pernah cerita kalau Tara yang diam-diam juga menyukai cowok ini. Akhirnya mereka berpacaran sekarang.