Enam belas

70 4 0
                                    

Selamat membacaa❤

*****

Tidak terasa kini hubungan Karel dan Tara sudah berjalan satu tahun. Seharusnya mereka merayakan hari anniversary dengan bersenang-senang atau saling menukar kado, tapi mereka malah bertengkar.

Hari ini mereka kelas siang. Tadi, saat Karel datang ke rumah Tara untuk menjemput cewek itu ternyata Tara sudah pergi duluan, pergi bareng Jio katanya. Karel kesal. Cewek itu di chat tidak di balas, di telepon juga tidak di angkat. 'Kan bisa ia mengabari Karel dulu? Di tambah perginya sama Jio lagi, siapa yang tidak tambah kesal?

"Maaf, aku cuma takut telat." Tara sebenarnya takut kalau Karel sedang mode seperti ini.

"Kamu liat. Aku telat enggak?" Tara menggeleng. Demi apa jantungnya deg-degan sekali.

Bukan masalah Karel merasa lelah karena sudah jauh-jauh dari rumahnya ke rumah Tara tapi cewek itu malah sudah pergi dengan Jio. Bukan. Karel hanya cemburu saja.

"Kalo emang gak mau berangkat sama aku bilang, Ra. Punya hp 'kan?"

"Kok kamu ngomongnya gitu?"

"Bener 'kan? Aku chat gak di bales, telfon juga gak di angkat. Bosen sama aku?" Kata Karel.

"Kamu ngomong apa sih? Hp aku ketinggalan jadi aku gak tau ada telfon dari kamu," jelasnya.

"Oke. Terus inget yang aku omongin kemarin?"

Tara berusaha mengingat apa yang Karel katakan kemarin.

"Gak inget?" Tara diam. Ah ... ternyata ucapannya kemarin tidak di dengar.

"Yang mana? Aku lup—"

"Aku duduk sama Manu." Karel membawa tasnya lalu duduk di sebelah Manu dan Grace kembali duduk dengan Tara.

"Rel!" Tidak di gubris.

Selama kelas mereka berdua tidak mengobrol, Tara ingin menghampiri Karel tapi Karel sepertinya tidak ingin bicara dengan Tara. Sekarang waktunya pulang, Tara masih berada di area kampus, sedangkan Karel sudah pergi duluan tadi dengan teman-temannya. Tidak menghampiri Tara juga tidak mengajak Tara pulang bersama. Tara sedih, Karel pasti marah dengannya. Tari masih mengingat-ingat apa yang Karel katakan kemarin.

"Pulangnya gimana, Ra?" Tanya Grace. Pasalnya ia pulang dengan pacarnya naik motor.

"Mau gue pesenin ojol?" Tawar Grace.

"Gak usah. Gue naik bus nanti."

Di lorong mereka berpisah, Tara berjalan ke luar kampus sedangkan Grace ke parkiran.

Duduk di halte seorang diri sambil memikirkan bagaimana cara ia meminta maaf dengan Karel. Tara baru ingat kemarin Karel bilang kalau Karel itu kurang suka jika Tara berdekatan dengan Jio. Bukan yang melarang Tara untuk tidak berhubungan lagi dengan Jio. Tara boleh kok masih berteman dengan Jio, Karel juga tidak mau merusak pertemanan mereka.

Ini bukan yang pertama kali Tara berangkat dengan Jio. Ini adalah kali ketiga mereka berangkat bersama. Awalnya Karel ya tidak masalah, toh mereka berteman.

KATARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang