Pukul tujuh pagi di hari minggu Tirta sedang bersiap untuk ke rumah Jeremy. Ada yang harus ia kerjakan. Saat ia turun untuk sarapan di sana sudah ada Papi dan Maminya."Pagi, Pi, Mi."
"Pagi, sayang," jawab Maya, sedangkan Satya hanya mengangguk.
"Tara mana, Mi?" Tanya Tirta.
"Adek kamu lagi joging."
"Tirta, mobil kamu Papi bawa dulu ya? Mobil Papi 'kan rusak semalem."
"Kata aku juga udah jual aja, Pi. Mobil tua itu."
"Enak aja, mobil kesayangan Papi itu."
"Pake mobil Mami aja, Pi. Aku males naik motor."
"Kamu itu pelit banget. Mami kamu nanti ada barang-barang yang harus di bawa ke butik."
"Yaudah iya."
******
Tara tengah beristirahat di kursi taman. Pagi ini kenapa cuacanya panas sekali rasanya, padahal baru jam delapan. Air minumnya juga habis jadi ia berjalan lagi mencari warung terdekat.Setelah membeli air dan beberapa cemilan Tara kini duduk di kursi taman yang berada tepat di bawah pohon.
Tara melihat ponselnya. Setelah semalam ia telponan dengan Karel, hingga saat ini cowok itu belum aktif juga. Jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan, sepertinya lebih baik ia pulang saja badannya sudah lengket sekali rasanya.
Sesampainya di rumah Tara langsung saja masuk ke dalam rumahnya. Cuma ada Maminya dan bi Inah yang sedang merapikan barang yang akan Maminya bawa ke butik.
"Banyak banget barang yang mau mami bawa," ujar Tara.
"Iya, biar Mami gak bulak-balik."
"Kamu di jaga rumah ya, bi Inah mau Mami ajak ke butik," sambung Maya.
"Karyawan Mami kemana emangnya?"
"Ada. Soalnya habis dari butik kita berdua mau jalan-jalan." Kedekatan Maminya dan bi Inah itu jangan di ragukan lagi. Mereka sudah seperti saudara sendiri.
"Kamu mau ikut emangnya?"
"Enggak deh, aku di rumah aja. Oh iya, Tirta kemana, Mi?"
"Pergi ke rumah Jeremy." Tara hanya ber-oh ria saja. Tidak peduli juga Tirta mau kemana.
"Yaudah, kamu jangan kemana-mana. Nanti Karel suruh main ke sini aja, bi Inah udah masak kok."
"Iya, Mi."
"Yaudah, Mami berangkat ya."
"Iya." Setelah berpamitan Maminya pun pergi.
"Oh iya, nanti ada paket mami sampe kamu ambil ya!" Teriak Maya dari depan pintu utama.
"Iya!" Jawab Tara. Pak satpam sedang libur makanya Tara tidak boleh kemana-mana.
****
"Tapi lo yakin itu bener si Karel?" Tanya Jio.Kini mereka bertiga sedang berada di rumah Jeremy. Tugas yang mereka kerjakan sudah selesai, sekarang mereka cuma main ps sambil bercerita. Sebenarnya yang main ps cuma Jeremy dan Tirta, kalau Jio hanya melihat sambil memakan cemilan.
"Iya anjing. Orang dia berhenti pas banget di samping mobil gue."
"Ceweknya lo kenal?" Kini giliran Jeremy yang bertanya.
"Enggak tau, gue gak liat muka ceweknya."
"Terus gimana? Mau di selidikin?"
"Gak usah yang terang-terangan banget. Kita cukup liatin aja dari jauh. Tara 'kan pinter, dia juga pasti gak bakalan mudah di bohongin," jelas Jio.