Nyatanya Karel sudah menyiapkan bunga untuk Tara. Karel ingat ini hari spesial untuk mereka berdua. Buat yang tadi Karel tidak betulan marah dengan cewek itu tapi dia memang cemburu.
"Akh!" pekik Karel kakinya tidak sengaja pintu toilet, efek terkejut melihat caption status pacarnya.
I love you katanya. Lihat Karel sampai menggigit ponselnya sendiri. Selama Karel berpacaran dengannya tidak pernah ia mendengar kata itu keluar dari mulut Tara. Makanya Karel kadang merasa kalau ia jatuh cinta sendirian. Tara itu orangnya gensian mana mau ia mengatakan hal semacam itu. Tapi Karel juga tau kalau cewek itu juga mencintainya karena bisa dilihat dari tindakannya.
Makanya ia senang sekali ia melihat status Tara. Ah ... Karel harus menemui cewek itu.
Bodoh sekali, bisa-bisanya ia lupa. Tadi Karel tidak langsung mengantarkan Tara pulang, cowok itu mengajak Tara ke rumahnya dan kebetulan rumahnya sedang sepi. Ayah dan bundanya sedang hadir di acara pernikahan salah satu kenalan ayahnya, Hanni juga ikut karena adiknya jadi bintang tamu di acara tersebut dan mereka baru pulang besok siang.
Karel berlari untuk menghampiri sang kekasih yang sedang berada di kamarnya. Menaiki tangga dengan cepat, dan sesampainya di depan kamarnya ia mengetuk pintu itu sebentar lalu masuk.
"Sayang," Tara yang sedang duduk di pinggiran kasur Karel langsung menoleh.
"Kamu gimana sih. Masa lupa ada aku di sini." Karel ikut duduk.