01. Dragonfly

1.7K 41 0
                                    

Selamat membaca
semoga suka

✧✧◍⁠••⁠◍✧✧

Shena berjalan menuju parkiran mobil seusai jam terakhir kuliahnya hari ini selesai. Ia menggandeng tangan temannya-Yezza yang biasanya bareng dengannya.

"Besok kata kelas sebelah online cuy," itu suara Cintya. Teman Shena yang lain.

Shena memiliki empat teman yang tergabung dalam satu circle. Mereka berteman dari awal masuk kuliah hingga kini kelimanya menginjak semester lima. Selain Yezza dan Cintya, ada Bella dan juga Laudya.

Bella adalah teman semasa SMA Shena. Tak heran, jika keduanya lebih dekat dari yang lain.

"Kalau online, nanti malam Dragonfly sih!" celetuk Laudya yang langsung disetujui oleh teman-temannya kecuali Shena.

"Iya Lo nggak ikut, tapi jemput kita ya Shen??" tanya Bella.

"Iya, entar telpon aja." Shena membuka pintu mobilnya.

"Lo mau keluar sama Noah kah Shen?" tanya Yezza saat keduanya sudah memasuki mobil Shena.

Shena menggeleng. Dia cuma capek saja setelah seharian ini kuliah dan dia ingin istirahat secepatnya.

Lagipula, pacarnya itu pasti tengah sibuk karena akan ada program kerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa.

Lama menyetir dengan mendengarkan cerita Yezza. Dering ponsel membubarkan lamunan Shena.

"Halo, Om?"

"Mama ke kantor Om? Ah i see, iya besok aku kesana ya Om. Usir dulu Om."

"Makasih, Om!"

Shena menutup telponnya dengan sang paman yang merupakan adik dari mamanya.

"Kenapa Shen?"

Shena menggeleng. "Mama berulah Yez, dia datang ke kantor Om Tandra buat minta sertifikat rumah yang dia tempati sekarang."

Yezza menggeleng-gelengkan kepalanya seraya mengelus pundak Shena pelan.

Shena dan ibunya sudah berpisah rumah sejak lama. Sejak Shena SMA. Kini, Shena tinggal di apartemen yang menjadi hadiah dari mendiang papanya.

Sang ayah terlibat kecelakaan mobil yang membuatnya harus lebih dulu berpulang saat Shena masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu papa Shena baru pulang dari bandara setelah melakukan perjalanan bisnis ke Singapura.

Sepeninggal sang ayah, Shena hanya hidup berdua dengan sang mama yang begitu sibuk. Kata mamanya, ia akan selalu sibuk untuk menghidupi Shena dan mengurus perusahaan papanya.

Alhasil, Shena ikut dengan Tandrawan-adik dari sang ibu yang tadi menelponnya.

Lalu bagaimana bisa Shena masih berhubungan baik dengan Tandra sedangkan dengan ibunya tidak?

Singkatnya, Shena lebih banyak menghabiskan waktu dengan Tandra dan istrinya. Karena keduanya lah yang merawat dan memperhatikan Shena.

Puncaknya, ketika Shena memergoki sang ibu tengah jalan dengan pria lain. Setelah Shena mencari tahu, ternyata pria tersebut adalah pacar sang ibu.

Bagi Shena tak masalah mamanya menikah lagi. Toh menikah atau tidak mamanya akan tetap sibuk.

Ketika Shena ingin ibunya istirahat, ibunya akan bilang kalau dia istirahat dan menghabiskan waktu dengan Shena. Uang mereka akan habis.

Padahal, harta peninggalan dari sang ayah tidaklah sedikit. Bahkan lebih. Shena selalu mengatakan agar sang mama beristirahat ialah karena Shena tidak tega melihat sang ibu pergi pagi pulang menjelang pagi.

Your Dad, My Next!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang