05. End of us

987 42 0
                                    

Selamat membaca
semoga suka

✧✧◍⁠••⁠◍✧✧

Shena begitu terkejut kala Bella mengatakan siapa perempuan yang membersamai pacarnya. Ralat, tidak hanya bersama akan tetapi berciuman dengan kekasihnya.

Berciuman. Bukan mencium dan dicium. Keduanya saling terlibat.

Ia mencoba menelpon Noah. Namun, nyatanya tidak diangkat oleh pria itu. Alhasil, Shena langsung meminta alamat cafe saat Bella menemukan keduanya. Bella juga menawarkan dan bersedia menemani Shena melabrak Noah dan selingkuhannya.

Lama tiga puluh menit ia berkendara, Shena memarkirkan dengan rapi mobil merahnya. Ia mengambil tas dan masuk ke dalam cafe bersama Bella yang menunggunya di pintu masuk.

Ia memesan minuman sebelum menghampiri meja pojok dimana Noah dan selingkuhannya berada. Setelah sang pelayan memberikan minuman, ia dan Bella berjalan menuju keduanya yang tengah berpelukan dengan sebuah laptop dan tumpukan kertas di meja.

Tanpa menunggu lama, ia menyiramkan minuman berwarna merah bening ya ia pesan kepada keduanya.

Niatnya hanya ingin menyirami Noah, tapi siapa suruh keduanya berpelukan erat.

"Brengsek, maksud lo— Shena?" Noah yang awalnya marah langsung menciut kala tahu siapa pelakunya.

"Shen, kamu kenapa nyiram aku?"

Shena terkekeh. "Lo masih nanya? Ini maksud Lo apa peluk-pelukan, ciuman sama teman gue?"

"Shen, ini nggak seperti yang Lo lihat, gue sama Noah pure ngerjain proposal. Dan, ciuman? Kita nggak ciuman sama sekali maksud Lo apa?"

Shena merogoh tasnya lalu melemparkan kertas yang baru saja ia print saat perjalanan menuju cafe.

"Shen, aku——" mencoba meraih tangan Shena, namun dengan cepat Shena menjauh.

"Gue udah bilang kan No, jangan liatin kenakalan Lo yang masih suka main cewek, atau apalah di lingkup kampus. Lo itu wapres BEM. Gue juga diam aja saat gue tahu lo ke club sama mantan Lo, atau bahkan sama dia sebelumnya," tunjuknya pada perempuan disamping Noah.

"Tapi buat kali ini, kayaknya gak cukup gue diem. Ini Lo sama dia!?" Shena mengacak rambutnya.

"Anjir Lo berdua mikir nggak sih?! NOAHHH!!! LAUDYAA!!! Gue ini cewek Lo No, gue ini teman Lo Lau. Nova, pacarnya Laudya juga teman Lo Noah!!"

Noah sesegera mungkin memeluk Shena saat perempuan itu meneteskan air matanya. Shena meracau bahkan memukuli dada Noah, tapi Noah berusaha agar Shena tidak lepas.

"Maaf sayang maaf, aku sama Laudya kebawa suasana. Aku minta maaf, give me a chance buat perbaiki  kesalahan aku Shena. Aku nggak mau putus." Noah mencium lama puncak kepala Shena.

Ia memang melakukan hal-hal layaknya orang yang pacaran dengan Laudya. Tapi, jikalau ditanya ia mencintai siapa, cintanya tetap untuk Shena.

Shena melepas paksa dengan sekuat tenaga lalu menampar Noah dengan keras.

"Gue tidak menerima alasan bangsat Lo itu! Kebawa suasana or something like that. Emang kalian berdua udah kecintaan aja."

Your Dad, My Next!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang