18. Family dinner

480 31 0
                                    


Selamat membaca
Semoga suka

✧✧◍⁠••⁠◍✧✧

Satu jam berlalu akhirnya Shena menemukan dress yang cocok untuk ia pakai makan malam dengan keluarga Angkasa. Shena begitu terkejut siang hari ini Angkasa menelponnya dan mengajaknya makan malam keluarga.

Ibu pengin kenal calon istri saya

Mengingat ucapan Angkasa membuat Shena menggigit jarinya seperti orang gila. Dia tersipu sekaligus deg-degan.

Angkasa mengetuk pintu apartemen Shena, membuat Shena bergegas bersiap. Pria itu mengenakan setelan kemeja dan celana bahan berwarna hitam, nampak tampan dengan rambutnya yang masih basah.

Shena membuka pintunya seraya tersenyum. Menyeragami Angkasa, perempuan dua puluh dua tahun itu memilih long dress berwarna hitam polos dengan rambut diikat kebelakang yang menampakkan leher jenjangnya.

"Ganteng banget mau kemana sih Om?" goda Shena.

"Athena, Gentara, Noah juga pacarnya sudah di mobil. Kamu jangan menggoda saya. Ayo,"

Shena sedikit terkejut. Sepertinya Noah membawa Laudya. "Okay, kunci pintu dulu."

Walaupun sudah mengunci pintunya, Shena urung untuk beranjak.

"Shendrika Athena," panggilnya lagi kala menyadari langkahnya tidak diikuti Shena.

"Gandeng!" Angkasa menghela napas namun tak urung menuruti Shena.

"Pelan-pelan Om, kenapa jalannya cepet banget sih!" Shena melepas genggaman Angkasa ditangannya, lalu hendak menunduk membenarkan tali sepatunya. Namun, urung kala Angkasa mencegahnya. Berganti pria itu yang berjongkok dengan tumpuan satu kaki memasangkan tali sepatunya.

 Berganti pria itu yang berjongkok dengan tumpuan satu kaki memasangkan tali sepatunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Shena terkejut. Ia memegang pundak Angkasa agar pria itu kembali berdiri. Shena merasa tidak enak karena terkesan menyuruh. Apalagi ini orang tua.

"Om, aku benerin sen-"

"Sudah selesai," Angkasa kembali berdiri.

Shena menepuk pundak Angkasa seolah membersihkan debu. "Bagaimana Om paksa Noah sampai mau ikut?

"Noah takut dengan kakeknya." Shena hanya mengangguk lalu kembali melangkah bersama Angkasa.

Diujung belokan menuju pintu keluar, ada Noah yang menggeram kesal. Niatnya ikut masuk hendak menyusul sang papa malah harus menyaksikan adegan seperti di drama Korea.

"No, kok disini?"

"Papa lama! Tahu gitu aku pakai mobil sendiri," ucapnya kesal sembari melirik Shena. Shena memutar bola matanya. Perasaan tidak selama itu. Noah saja yang melebih-lebihkan.

Ketiganya berjalan beriringan menuju basemen.

Noah membuka pintu belakang yang sudah ada Gentara dan Laudya. Sedangkan Angkasa membukakan pintu mobil sebelah kiri depan untuk Shena.

Your Dad, My Next!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang