04. Replace

920 42 2
                                    

Selamat membaca
semoga suka

✧✧◍⁠••⁠◍✧✧

"Awalnya emang aku lagi sibuk di Sekretariat sayang. Cuma, tiba-tiba Reghina chat aku dengan typing tipsy. Dia juga call aku beberapa kali, mungkin karena nomor aku masih dia simpan. Akhirnya, yaudah aku samperin dia. Aku beneran tidak ada niat sekalipun buat cium dia, dia yang cium yang aku." Noah menghela napasnya lalu meraih kedua tangan Shena.

"Shena, kamu harus percaya sama aku. Aku nggak mungkin selingkuhi kamu,"

"Tapi kamu juga peluk dia No!"

"Itu karena aku jauhin dia dari cowok-cowok brengsek yang ada di club. Nggak mungkin kan aku biarin dia kenapa-napa, even kita udah mantanan." Shena mengangguk lalu kembali menikmati es krimnya.

"Aku cuma sayang kamu Shena," Shena balik menatap Noah lalu mengangguk dan tersenyum. Tidak membalas ucapan Noah untuknya. Shena terlalu gengsi mengakui bahwa ia juga menyayangi laki-laki didepannya ini.

Lama mereka berbicara tentang banyak hal, Noah pamit untuk mengangkat telpon.

"Sayang," Shena menoleh ke belakang. Noah tampak datang lagi dengan raut muka bingung.

"Aku disuruh ke sekre sekarang, proposalnya ada yang di revisi. Aku lagi hubungin papa buat tanya ada supir yang di rumah nggak, kamu mau kan balik sama supir?"

"Aku telpon teman aku aja,"

"Jangan dong Shena, diantar supir aku aja ya, aku udah bilang papa kok." tahu Noah tidak mau dibantah lagi, Shena hanya mengangguk. Pria itu membereskan barang-barang dan mengambil kunci mobilnya seraya mencium puncak kepala Shena.

"Bye sayang,"

Shena menghela napas. Entah terakhir kapan ia dan Noah kencan dengan normal. Tanpa ada gangguan telepon dari orang lain yang menginginkan waktu Noah.

Shena hendak menenggelamkan kepalanya ke meja, namun urung saat melihat ponselnya berbunyi dan menyala.

Om Angkasa is calling...

Shena terkejut. Kenapa bisa malah ayahnya Noah yang menelponnya?

"Athena, kamu bisa share loc kamu dimana? Saya yang jemput dan antarin kamu pulang nanti,"

"Aku di GI Om. Tapi Om, kalau Om sibuk nggak usah aja. Tadi aku kira Noah minta tolong supirnya,"

"Supir udah di paviliun, saya malas manggil. Jadi saya jemput aja, GI lantai berapa?"

"Maaf ya Om ngerepotin, aku di food court. Depan ramen."

"Okay, saya kesana. But Athena,"

"Iya Om?"

"Boleh minta tolong pesankan dua ramen? Saya kesana sama Gentara. Anaknya belum makan, satunya tidak pedas ya,"

"Iya Om, aku pesenin ya."

"Thanks Athena, saya on the way ya."

Your Dad, My Next!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang