03. an Evil whisper

1.1K 42 0
                                    

Selamat membaca
semoga suka

✧✧◍⁠••⁠◍✧✧

Shena melangkah memasuki kantor notaris milik Tandra. Gamal Tandrawan Kusuma adalah adik kandung mama Shena yang sudah menikah dan mempunyai anak, Novalen Tandra Kusuma.

Semalam, Tandra menghubungi Shena lagi agar ke kantornya besok sebab mamanya kembali berulah. Tidak hanya meminta sertifikat rumah, mamanya melangkah ke batu lain untuk meminta sertifikat tanah perusahaan.

Shena tentu paham kenapa. Mamanya hanya pengelola perusahaan, bukan pemiliknya. Semua sertifikat dan aset perusahaan dipercayakan papanya ke investor tertinggi perusahaan yang merupakan senior papanya dulu.

Dan orang tersebut tidak tinggal di Indonesia. Jadi sebenarnya sia-sia mamanya datang ke kantor adiknya. Karena Tandra pun ikut melindungi perusahaan dari rampasan tangan mamanya yang sebenarnya tidak berhak dan hanya diberi dua puluh persen saham.

"Shendrika," Shena menoleh kala seorang wanita seumuran mamanya memanggilnya. Evine Anastasia, istri dari Tandra. Shena melemparkan senyuman lalu bergerak menyalaminya dan menanyakan kabarnya.

"Om Tandra di dalam tante?" Evine mengangguk seraya mempersilahkan Shena untuk masuk ke ruangan suaminya dan menggandeng tangan Shena.

Ada Tandra yang duduk dengan tumpukan kertas di mejanya.

"Om," Shena menyalami Shena dan menyuruh Shena duduk di sofa bersama.

"Mama kamu berencana untuk menjual perusahaan papa kamu ke pacarnya, dia saat ini tengah mencari celah untuk memalsukan surat wasiat papa kamu setelahnya ia akan meminta banding di pengadilan. Dia masih terhalang dengan nama kamu sebagai ahli waris, itulah sebabnya dia bertindak nekad untuk memalsukan."

"Apa yang harus Shena lakuin Om? Mama tentu dengan mudah mengambilnya, karena bagaimanapun mama wali Shena."

"Salah satu cara yang paling mudah, kamu harus mencari wali yang bisa mengakuisisi perusahaan papa kamu sebelum jatuh ke tangan mama kamu dan pacarnya. Wali itu nantinya akan kita ajak kerja sama agar Om Sahda sebagai yang memilikinya mau memberikan sertifikat dan aset ke wali kamu."

"Cari backing-an seorang pengusaha yang mampu membantu kamu. Minimal perusahan dia harus setara atau lebih tinggi dari perusahaan papa kamu."

Shena diam memikirkan langkah apa yang harus diambilnya. Di jaman sekarang mana ada orang yang mau membantu dengan mudah? Kalaupun ada, setelah membantu pun tidak yakin perusahaan itu akan kembali ke Shena.

"Gimana kalau meminta tolong Ganoah Brawijaya, pacar kamu?" Shena mendongak.

"Lebih tepatnya papanya, Om kenal baik dengan Angkasa Brawijaya. Sejauh ini, hanya dia yang Om pikirkan. Perusahaan milik keluarga Brawijaya dikelola sendiri oleh Angkasa karena dia anak tunggal, dan tentu saja perusahaan Angkasa jauh diatas perusahaan pacar mama kamu."

Angkasa Brawijaya dengan Brawijaya Corp menduduki peringkat sepuluh besar dalam kategori perusahaan dengan laba dan aset tertinggi di Indonesia. Perusahan yang bergerak di banyak bidang seperti otomotif, properti, dan lain sebagainya. Perusahaan pusatnya berada di Singapura untuk yang otomotif, dan di Jakarta untuk yang properti.

Brawijaya Corp juga menjadi donatur dan investor kampusnya.

Tandra menatap serius keponakannya. "Kamu sudah besar Shen, pikirkan dan pertimbangkan omongan Om."

Your Dad, My Next!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang