1

36 4 0
                                    

Di sebuah ruang bernuansa putih terbaring seorang gadis tak berdaya di sebuah kasur. Terdapat luka memar di sekujur tubuh dan juga luka robek di bagian keningnya. Gadis cantik dengan kulit seputih susu itu sudah terbaring di sana sejak seminggu yang lalu. Bibir pucat serta terdapat beberapa perban di bagian kepala.

Perlahan gadis itu pun membuka mata , pemandangan yang di lihat pertama adalah seorang perempuan paruh baya yang tengah tertidur di kursi tunggu.

Perlahan gadis itu mencoba menegakkan tubuhnya, tapi apa yang di lakukan hanya sia- sia, tubuh nya tak mampu untuk tegak.

"Shhhh, sakit " , suara lirih dari gadis itu.

"Alhamdulillah ,non udah sadar, biar bibi panggilin dokter dulu ya non",ucap perempuan paruh baya yang menyebut dirinya bibi itu.

Bibi langsung berlari keluar ruangan dan menemui dokter.Gadis itu kebingungan, dia tidak mengenal siapa bibi tadi, tapi yang pastinya bibi itu baik karena sudah membantu nya memanggilkan dokter.

Tak lama dokter dan 2 orang suster pun datang disertai juga dengan bibi tadi yang berlinang - linang air mata.

"Lana, apa ada yang sakit nak? " Tanya dokter yang di lihat dari name tag nya bernama Anggara.

"Lana? Gua Acha bukan Lana, dokter salah orang ya?, tanya Achazia.

Ya gadis itu bernama Achazia Justina Alessandra, gadis cantik yang berusia 17 tahun yang terkenal dengan kenakalan nya.

Acha sangat terkenal sebagai gadis nakal karena dia sangat suka mengikuti tawuran dan balap liar, dia juga seorang ketua geng motor yang ditakuti di kotanya.

"Non lana kenapa?, nama non itu Lana bukan Acha non,"

"Dokter kenapa non Lana bicara begitu dok? " ,Tanya bibi dengan tangis yang semakin deras.

"Maaf Bu sepertinya Lana kehilangan ingatan nya sebentar, nanti saya akan periksa lagi, kalau begitu saya pergi dulu kalau ada apa - apa langsung temui saya bu" ,Dokter Anggara pamit dan langsung keluar dari ruangan di ikuti oleh 2 orang suster yang sebelumnya sudah memeriksa kesehatan Lana atau Acha.

"Terimakasih dok"

Acha hanya bingung mendengarkan percakapan dokter dan bibi, apa dia beneran hilang ingatan? Kalaupun iya tapi dia sangat ingat namanya Achazia Justina Alessandra bukan Lana.

"Non ini bi Ningsih , non gak ingat sama bibi? " , tanya bi Ningsih sambil memegang tangan Acha atau Lana.

"Mommy daddy mana?, tanya Acha karena kenapa disaat seperti ini mommy dan daddy nya tidak ada di samping menemani anak semata wayangnya ini.

" Maaf non, papa sama ibu non tidak mau menjenguk non, bapak sama ibu juga lagi di Paris ngerayain ulang tahunnya non Almira, bapak bilang non tidak ikut tapi pas bibi nganterin makan ke kamar non ternyata kamar non di kunci ibu dari luar, akhirnya bibi panggil kang asep buat dobrak kamar non dan non sudah pingsan di kamar mandi sendirian. " Bi Ningsih menjelaskannya dengan hati - hati karena takut nanti menyakiti perasaan dari anak majikan nya.

Papa? Mama? Almira? , gua gak kenal mereka semua.Apa gua mengalami transmigrasi? Tapi itu kan cuman hanya di novel yang dibaca mommy. Acha ingat Mommy nya pernah nyuruh Acha buat baca novel yang berceritakan tentang transmigrasi tapi Acha selalu menolak karena tidak tertarik untuk membacanya apalagi dengan genre fantasi yang menurutnya tidak masuk akal.

"Saya mau istirahat dulu bi", Acha menganggap ini semua hanya mimpi, mungkin setelah bangun kembali dia akan balik seperti semula.

" Baiklah non, non istirahat dulu pasti non juga lagi kebingungan kan, nanti bibi coba hubungi papa non ya" , bi Ningsih mempersilahkan Acha untuk istirahat. Sebenarnya bi Ningsih takut untuk mengabari pak Zehan dan bu Bella karena pastinya mereka tidak akan menanggapi nya , bahkan mereka malah mendoakan non Lana untuk cepat meninggal agar tidak menyusahkan mereka membayar perawatan selama di rumah sakit.

***

"Hai Acha, perkenalkan namaku Lana Shezan Azkayra, mungkin kamu bingung dengan kita, maaf ya aku narik kamu untuk berada di badanku? "

" Haa.. Maksud nya gua beneran bakalan transmigrasi dan berada di badan lu, trus badan gua gimana, gua mau balik ketemu mommy dan daddy gua, pasti disana mommy udah nyariin gua, lu harus tanggung jawab ya Lana, balikin gua lagi sekarang"

"Maaf Acha, tapi kamu gak bisa balik lagi karena jasad kamu sudah di makamkan hari ini, kamu sudah meninggal Acha,kamu meninggal karena kecelakaan saat balapan "

"Gak, gua gak mau, gua mau balik ke mommy dan daddy, lu harus tanggung jawab, gua gak mau tau"

"Maaf Acha, tapi kamu sudah dinyatakan meninggal dunia, jiwa kamu sudah tidak bisa kembali lagi ,jiwa kamu sudah terperangkap di badan aku Acha ,aku mau minta tolong sama kamu,aku mohon tolong kembaliin papa aku seperti dulu ya Acha"

"Gak, bukan urusan gua, lu siapa nyuruh- nyuruh- nyuruh gua? "

"Maaf Acha, waktu aku tidak lama,aku mohon balikin papa aku lagi,aku pergi dulu "

"Gak, gua gak mau"

"Gua gak mauu"

Ternyata Acha mimpi bertemu dengan Lana, gadis yang badannya sekarang sudah menjadi milik Acha. Acha masih belom percaya dengan yang terjadi sekarang , tapi Acha akan berusaha untuk menerima karena kalau mau kembali pun Acha akan kembali kemana karena badannya sekarang sudah berada di bawah tanah.

Sekarang kita panggil Acha dengan nama Lana Shezan Azkayra.

"Non, non Lana bangun, non mimpi buruk, apa perlu bibi panggilin dokter lagi non? " Bi Ningsih yang ketakutan berusaha membangunkan Lana yang berteriak- teriak.Bi Ningsih sangat ketakutan kalau sudah menyangkut Lana.lana sudah di anggap bi Ningsih sebagai anaknya sendiri,kalau bi Ningsih punya uang mungkin Lana sudah di adopsi dari lama.

Semenjak bu kayra yaitu mama kandung nya Lana meninggal,Lana sudah kekurangan kasih sayang dari ayahnya. Bu kayra meninggal disaat Lana berusia 10 tahun dan papanya menikah lagi dengan seorang janda beranak 1 bernama bu Bella dan membawa seorang putri bernama Almira Carabella Azzahra saat Lana berusia 11 tahun.

"Gak perlu bi, gua hmm aku cuman mimpi buruk bi, mungkin karena la..lana baru sadar dari koma makanya Lana jadi mimpi buruk bi"

"Iya non, non mau makan dulu gak biar bibi suapin, non kan belom sarapan dari pagi "

"Boleh bi"

Bi Ningsih mengambilkan sarapan dan menyuapi Lana dengan penuh kasih sayang.

"Non Lana harus selalu semangat ya non, non gak boleh kenapa - napa lagi, non jangan pernah merasa sendirian, disini ada bibi yang sayang  sama non dan bibi akan selalu mendengarkan keluh kesah dari non" Bi Ningsih kembali berlinangkan air mata.

"Kok bibi nangis lagi, aku aja yang sakit gak nangis, bibi jangan nangis lagi ya, kalau bibi nangis terus nanti Lana tidur lagi nih",Lana mengusap air mata bi Ningsih sambil tertawa.

" Jangan non, bibi takut banget kehilangan non, bibi gak mau kehilangan untuk kedua kalinya non"

Lana yang mendengarkan perkataan bi Ningsih hanya terdiam, sepertinya bi Ningsih memang sangat menyayangi Lana melebihi orang tuanya sendiri. Orang tua Lana Jangankan untuk melihat, menelfon atau menanyakan kabar anaknya saja tidak .

who is Lana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang