2

30 2 1
                                    

Sudah 3 hari semenjak Lana sadar dari komanya dan sekarang Lana sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah.

Hanya bi Ningsih yang mengurus semua kepulangannya Lana, keluarganya malah asik liburan keluar negeri dan tidak mau sedikitpun untuk mengurus atau hanya menanyakan kabar dari anaknya itu.

Lana pulang di jemput oleh kang asep selaku supir pribadi dikeluarganya. Walaupun Lana adalah anak kandung dari pak Zehan, tapi tidak pernah sekalipun dia menaiki mobil milik papanya itu.

Pak Zehan selalu melarang kang asep untuk menjemput atau mengantarkan Lana apabila Lana akan bepergian.

Ini pertama kalinya Lana menaiki mobil milik papanya itu, ada perasaan senang di hati Lana. Ntah lah padahal di kehidupan nya yang lalu saat dia menjadi seorang Acha, dia adalah anak dari seorang CEO terkenal yang mempunyai harta yang tidak pernah habis walaupun sampai 7 turunan,bahkan dia juga memiliki beberapa mobil yang masing- masing mencapai seharga 12 miliar dan dia juga memiliki beberapa koleksi motor yang harganya juga cukup fantastis.

Tapi sekarang saat dia menaiki mobil yang dengan harga ratusan juta saja dia sudah sangat bahagia ada perasaan haru di hatinya, mungkin ini adalah naluri perasaan dari seorang Lana Shezan Azkayra.

Ini juga pertama kalinya bagi kang Asep untuk menjemput anak dari majikannya itu,karena biasanya pak Zehan akan melarang kang Asep untuk mengantarkan atau menjemput Lana dengan alasan agar Lana menjadi anak yang mandiri dan tidak manja.

Pak Zehan memerintahkan kang Asep untuk menjemput Lana kali ini dengan alasan karena dia tidak mau lagi mengeluarkan biaya untuk ongkos Lana karena jarak rumah sakit tempat Lana di rawat juga cukup jauh dari rumah.

Saat di mobil Lana hanya termenung melihat jalanan di sampingnya.Ada perasaan sedih juga di hati Lana melihat kondisi dari badan yang dia tempati ini ,apa yang telah di lalui oleh Lana hingga badannya sampai membiru dan koma selama seminggu.

Bi Ningsih yang melihat Lana hanya mampu mengenggam tangan dan menguatkan Lana.

"Non harus kuat ya, non jangan sampai trauma dengan kejadian ini ya non, non harus bisa lupain yang terjadi kemaren sama non, bibi yakin bapak sayang sama non tapi mungkin caranya bapak yang salah non, non tidak boleh dendam sama bapak walaupun begitu bapak adalah orang tua kandung non"

Ucap bi Ningsih pada Lana, bi Ningsih menyakinkan Lana semampunya agar tidak pernah merasa dendam pada ayahnya sendiri.

"Iya bi, Lana gak dendam kok sama papa", Lana hanya mampu berkata demikian karena sejauh ini dia masih belom tau apa yang terjadi dan apa yang di lakukan papanya pada gadis malang ini.

Setelah 30 menit akhirnya Lana sampai juga di rumah yang ternyata adalah milik papanya itu. Rumahnya sangat bagus dan sangat luas, ada 3 lantai dan juga banyak pepohonan serta sebuah taman kecil dan terdapat sebuah ayunan dari kayu disana.

Lana melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah itu, keadaan rumah sangat sepi karena sang pemilik sedang liburan ke luar negeri. Baru saja memasuki ruang tamu Lana dapat melihat sebuah foto yang di pajang disana. Foto itu terdiri dari 3 orang tetapi itu bukanlah foto Lana, melainkan foto papa dan ibu tirinya dan juga seorang putri  yang bernama almira yaitu putri dari ibu tirinya.Lana mengetahui itu karena bi Ningsih yang memperkenalkan mereka pada Lana melalui foto tersebut.

Bi Ningsih membawa Lana ke sebuah kamar kecil yang sepertinya adalah kamar dari art di rumahnya. Ternyata selama ini Lana tidur di kamar art walaupun masih banyak kamar kosong tapi bu Bella tidak mengizinkan Lana tidur disana dengan alasan kamar tersebut sangat luas untuk di tempati oleh Lana.

Setelah berberes kamar yang di bantu oleh bi Ningsih, sekarang Lana menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan beristirahat setelah itu. Selesai mandi Lana langsung mencari pakaian yang bisa di pakai nya di lemari yang terdapat di kamar tersebut. Tetapi tidak ada pakaian yang cocok untuk di pakainya.

"Loh ini kok baju nya gak ada yang layak pakai ya,gua harus pakai apa ni?, ucap Lana yang masih sibuk mengobrak- abrik isi lemari.

"masa semua baju - baju nya Lana kayak baju bantuan untuk korban gempa sih, ini Lana nya yang gak pinter outfit apa gimana ? , maaf ya mulutnya Acha emang suka keterlaluan kalau ngomong.

Setelah mencari - cari akhirnya Lana menemukan sebuah kaos dan juga celana pendek selutut.

Lana langsung saja mengganti pakaian nya dengan kaos dan celana pendek tersebut. Setelah itu Lana langsung beristirahat, tetapi baru akan tertidur mata Lana tertuju pada sebuah buku kecil seperti diary yang terdapat di samping tempat tidur nya Lana.

Lana langsung bangun dari tidurnya dan mendekati buku tersebut tetapi Buku itu terkunci dan kuncinya gak tau di simpan di mana.

Karena masih penasaran akhirnya Lana berdiri dan melihat - lihat sekeliling. Lana menemukan sebuah foto yang tersimpan di dalam laci , terdapat seorang laki- laki dan perempuan serta seorang gadis kecil yang sepertinya itu adalah Lana, Lana dapat melihat senyum tulus yang terpancar dari bibir ketiga orang di foto tersebut.

Lana hanya tersenyum melihat nya, dia ingat pesan dari jiwa Lana yang bertemu dengan nya di mimpi. Sekarang tugas nya adalah mengembalikan papa nya atau pak Zehan seperti dulu lagi dan mengembalikan senyum tulus mereka seperti yang ada di foto ini.

"Lana, gua masih belom tau semua  yang terjadi sama lo, jadi lo harus bantu gua kasih gua semua ingatan lo agar gua gak kebingungan seperti ini, dan gua janji akan bantuin lo balikin papa lo seperti dulu lagi. "

Setelah berkata seperti itu Lana langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan tak lama kemudian akhirnya Lana masuk ke alam mimpinya.

***

Sementara di belahan bumi yang lain, Zehan dan Bella tengah bersenang- senang merayakan ulang tahun anaknya yang ke 18 tahun. Almira 1 tahun lebih tua dari Lana karena itu Lana selalu memanggilnya dengan sebutan kak Al.

"Pa? Gimana kabar anak itu, apakah sudah mati ?" Tanya Bella dengan santai seakan- akan apa yang di katakannya barusan adalah hal yang wajar.

"Bi Ningsih bilang sekarang dia sudah diperbolehkan pulang  dan sudah berada di rumah sekarang", jawab Zehan sambil menghembuskan asap dari rokok yang sedang di hisabnya.

" Panjang juga ya umur bocah tengil itu, sekali lagi dia berani ngelawan perkataan kita ,aku pastikan dia akan menemui ibunya di sana" , ucap Bella  dengan senyuman jahatnya.

Sementara Zehan hanya diam mendengarkan perkataan Bella, dia tau yang dia lakukan salah pada anak kandungnya tapi ntah kenapa setiap melihat Lana amarahnya selalu memuncak dan tidak bisa menahannya .

who is Lana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang