11

12 1 0
                                    

"Assalamu'alaikum bunda", salam Aiman saat memasuki rumah, di sana terlihat bunda nya sedang duduk sambil menonton TV.

"Waalaikumsalam man, baru pulang sekolah ya nak", tanya bunda nya yaitu Ellena Rosalina atau yang biasa di panggil Ellen.

"Iya bund, ayah mana bund? "Tanya Aiman yang tidak melihat keberadaan ayahnya, ayahnya lah yang menyuruh Aiman untuk pulang lebih cepat.

"Ayah masih di kantor man, kamu ganti baju trus makan dulu ya, 10 menit lagi ayah pulang, ada yang ingin di bicarakan ayah sama kamu nak"

"Bicara apa bund", tanya Aiman penasaran karena tak biasanya ayahnya ingin berbicara serius seperti ini.

"Nanti aja ayah yang bicara ya nak, sekarang Aiman ganti baju trus makan dulu ya, nanti kalau ayah sudah pulang biar bunda yang panggil Aiman ke atas", ucap bunda nya. 

"Iya bunda, Aiman ke atas dulu ya bund"

"Iya nak"

Aiman lalu meninggalkan bunda nya, Ellen tidak mengalihkan pandangannya dari Aiman

"Semoga kamu bisa nerima ini ya nak, maaf bunda menjodohkan kamu dengan wanita yang tidak kamu kenal, tapi bunda lakukan ini agar kamu dan dia saling bahagia nak, dan dia juga bisa bahagia diatas sana , ucap Ellen di dalam hatinya.

***

Beberapa bulan yang lalu pikiran Ellen terus tertuju pada sahabatnya yang sudah lama meninggalkan dia sendiri di dunia ini.

Dia adalah Aldara Dwi Putri, sahabat dari seorang Ellen Rosalina. Ellen dan Dara sudah bersahabat semenjak mereka kecil. Ellen tinggal di asuh oleh ibunya Aldara yang merupakan pemilik panti asuhan tempat Ellen tinggal selama 23 tahun.

Semenjak kecil mereka selalu bersama- sama, walaupun Ellen adalah anak asuh tetapi ibunya Dara tidak pernah membedakan mereka, Dara bahkan sudah menganggap Ellen sebagai saudara kandung nya sendiri.

Dara lah yang selalu memberikan semangat dan membantu apabila Ellen mengalami kesusahan. Bahkan di saat Ellen sudah menikah, Dara masih selalu melindungi nya. Tetapi karena jarak yang jauah, Dara dan Ellen akhirnya tidak bisa saling berkomunikasi lagi. Ellen dibawa oleh suami keluar kota karena pada saat itu bisnis dari pak Rehan berada di kota yang berbeda dengan tempat tinggalnya sekarang, akhirnya setelah beberapa tahun berpisah Ellen malah mendengar kabar kalau Dara meninggal dunia. Saat itulah Ellen memutuskan untuk kembali ke kota tempat dia tumbuh dan besar. Walaupun harus berpisah jarak selama beberapa bulan dengan pak Rehan suaminya.

Hingga tepat dua bulan yang lalu saat Ellen memimpikan Dara sampai sekarang pikiran nya terus di penuhi oleh Dara. Di mimpinya itu Dara meminta tolong kepada Ellen untuk menjaga dan menyayangi anaknya seperti anak kandung Ellen sendiri.

Ellen tidak tau kenapa Dara sampai masuk ke mimpinya dan meminta tolong, sebulan lamanya Ellen terus memikirkan nya sendiri hingga akhirnya Ellen menceritakan semua pada Rehan.Akhirnya Rehan dan Ellen memutuskan untuk mencari anaknya Dara yang ternyata adalah seorang perempuan yang seusia dengan Aiman dan mereka berniat untuk menikahkannya dengan Aiman, karena dengan cara begitu Ellen bisa menjaga dan melindungi nya seperti anaknya sendiri.Ellen tidak tau keberadaan anaknya Dara bahkan Ellen tidak kenal dengan suami dari Dara, tetapi dengan kekuasaannya akhirnya Rehan menemukan keberadaan mereka yang ternyata sangat dekat dengan lingkungannya sendiri.

Ternyata Suami dari Dara adalah teman bisnis dari Rehan , karena Zehan yang memiliki hutang pada Rehan oleh karena itu Rehan menawarkan untuk menikahkannya dengan anak pak Zehan sebagai gantinya, tetapi tanpa di sangka Zehan malah menyetujuinya.
Rehan mengatakan kalau dia yang ingin menikahi anaknya tapi Zehan tanpa ragu menerimanya.

Sudah beberapa minggu ini Ellen tidak pernah memimpikan Dara meminta tolong kepadanya lagi ,mimpi terkahir nya mengenai Dara adalah saat Dara tersenyum dan pamit kepadanya beberapa minggu lalu, tetapi niat Ellen ingin menjodohkan Aiman dengan anaknya Dara tetap di lanjutkan karena dia sudah berjanji sebelumnya.

Tak lama setelah itu Rehan pun sampai di rumah nya.

"Assalamu'alaikum bund"

"Waalaikumsalam yah"

"Aiman udah dirumah bund? , ucap Rehan lalu mencium kening nya Ellen.

" Sudah yah, mau bunda panggilin dulu gak yah?

"Nanti saja bund, ayah mau bersih- bersih juga dulu,O iya ini pesanan bunda dibutik bu Anggun sudah ayah ambilkan", ucap Rehan lalu menyerah kan paper bag tersebut pada istrinya.

"Wah terimakasih ya yah, pasti Anak nya Dara bakalan cantik banget pakai baju ini, bunda gak sabar pengen ketemu dan kenalan langsung sama dia", ucap Ellen sambil memandangi baju yang berada di dalam paper bag tersebut.

"Bunda sabar aja, nanti kita ketemu langsung sama dia",Rehan lalu mengusap sayang kepala nya Ellen.

"Iya yah, kalau baju ini bunda kirim sama kang Ujang aja gimana yah? biar nanti malam dia bisa langsung pake bajunya yah"

"Iya terserah bunda aja, ayah ngikut bunda aja, yaudah ayah mandi dulu ya"

"Iya yah, baju ayah juga udah bunda siapin dikamar,nanti habis dari kang ujang bunda nyusul ayah ya"

"Iya bund", Rehan lalu meninggalkan istrinya menuju ke kamar, sedangkan Ellen langsung berjalan ke depan untuk menemui kang Ujang yaitu supir pribadi nya.

Sesampainya didepan ternyata kang ujang sedang bersantai meminum kopi bersama dengan tukang kebun di rumahnya.

"Eh ibu Ellen,ada apa bu? ", tanya kang Ujang yang melihat bos nya berjalan menuju gerbang.

"Ini kang, saya mau minta tolong sama kang Ujang buat anterin baju ini ke rumahnya pak Rehan kang", lalu Ellen menyerahkan paper bag tersebut pada kang Ujang.

"Loh ,ibu kesini buat ketemu saya? Kenapa ibu gak panggil saya saja ke dalam bu, biar ibu gak panas- panasan berjalan keluar gini? ", ucap kang Ujang lalu mengambil paper bang tersebut dari tangannya Ellen.

"Gapapa kang, saya juga lagi pengen jalan aja", jawab dari Ellen sambil tersenyum manis.

"Yaudah bu, biar langsung saya antarkan sekarang bu"

"Kang Ujang habisin dulu aja kopinya kang, lagian ini juga mau di pakai malam nanti kang, tapi saya minta tolong pesan sama orang rumahnya kalau yang make baju ini harus putri kandungnya pak Zehan ya kang"

"Iya bu ,tapi saya jalan sekarang saja bu, kopi saya juga sudah habis kok bu"

"Ya udah saya kedalam lagi ya kang, pak", pamit Ellen sambil menatap kang Ujang dan pak Anto secara bergantian.

" Iya bu hati- hati ya bu"ucap kang Anto.

"Eh iya bu, maaf udah bikin ibu capek- capek keluar panas- panas gini ya bu", jawab kang Ujang gak enakkan karena bos nya yang malah nyamperin dia ke depan.

"Eh gapapa kok kang", Ellen pun meninggalkan kang Ujang dan pak Anto di sana.

" Ibu Baik banget ya pak, kita gak pernah di pandang rendah disini, bahkan untuk meminta pertolongan kita pun bu Ellen seperti nya segan"

"Iya kang, karena itu saya betah kerja disini kang, kita gak di perbudak seperti majikan saya dulunya kang"

Kang Ujang dan pak Anto lalu tersenyum melihat kearah bu Ellen yang sudah tampak jauh dari mereka berdiri sekarang.

who is Lana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang