13

9 1 0
                                    

Bund, kalau Aiman gak ikut gimana bund? ", ucap Aiman pada bundanya Ellen.

"Kenapa gitu nak, Aiman harus ikut dong sayang buat liat langsung calon istri kamu", bujuk Ellen pada Aiman.

"Aiman serahin sama bunda aja bund, kalau bunda suka Aiman juga suka"

"Gak bisa gitu lah man, Aiman ikut aja ya, gak enak juga kalau Aiman nya gak ikut"

"Hmm iya deh bund", pasrah Aiman pada bunda. "Tapi Aiman berangkat nya terakhir ya bund, bunda sama ayah katanya kan berangkat lebih awal bund, jadi Aiman nanti nyusul bunda aja ya", ucap Aiman.

"Iya boleh nak, tapi jangan sampai terlambat ya nak"

"Iya bund, bunda kasih Aiman alamat nya aja nanti Aiman kesana jam setengah 7"

"Aiman di antar kang Ujang aja ya nak, kang Ujang juga tau alamatnya kok man"

"Iya bund, nanti Aiman berangkat sama kang Ujang aja"

"Yaudah bunda berangkat duluan ya sama ayah, sekalian bunda juga mau cari cincin buat kalian nanti",pamit Ellen pada Aiman.

"Iya bund, Hati- hati ya bund, yah", Aiman mengarahkan pandangan pada ayah dan bundanya secara bergantian.

"Iya nak"

"Assalamu'alaikum", ucap Rehan dan Ellen bersamaan.

"Waalaikumsalam yah, bund" Ucap Aiman menjawab salam dari ayah dan bundanya. 

***

Tak lama setelah itu Rehan dan Ellen sampai di kediaman pak Zehan. Rehan dan Ellen di sambut oleh bi Ningsih.

"Assalamu'alaikum", ucap Rehan dan Ellen saat melihat bi Ningsih yang menunggu kedatangan mereka di depan.

"Waalaikumsalam"bi Ningsih menjawab salam dari Rehan dan Ellen. "Mari langsung masuk ke dalam saja pak,buk, tuan dan nyonya sudah menunggu bapak dan ibu di dalam",bi Ningsih mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke ruangan tempat pertunangan itu di lakukan.

"Baik bi, terimakasih bi", lalu Rehan dan Ellen langsung berjalan memasuki rumah tersebut sambil di iringi oleh bi Ningsih.

"Wah pak Rehan sudah datang? Mari duduk dulu pak dan bu Ellen", sambutan dari Zehan melihat Rehan dan Ellen yang baru datang. Rehan dan Ellen hanya tersenyum lalu duduk di tempat yang sudah di sediakan oleh Zehan sebelumnya.

" Bagaimana kabar nya pak Rehan dan bu Ellen ", basa basi dari Zehan.

" Alhamdulillah kabar kami baik Pak, bapak bagaimana kabarnya", ucap Rehan.

"Alhamdulillah saya juga baik Pak"

"Maaf Pak Zehan, ini anaknya pak Zehan yang akan di nikahkan dengan-, ucap Ellen sambil memandang ke arah nya Almira. Ellen menanyakan begitu karena melihat cuman Almira satu- satunya gadis muda yang ada di sana, apalagi Almira juga tidak mengenakan baju yang sudah di siapkan oleh Ellen, takutnya baju tersebut tidak sampai kepada tujuannya.

"Gak lah tan,saya juga gak mau nikah sama suami tante, saya gak selera sama-"

"Almira.... Cukup, jangan ngomong gitu "ucapan Almira di potong oleh Bella yang berada tepat di sampingnya Almira.

" Maaf ya pak Rehan, bu Ellen. Almira anak saya juga tapi yang mau di nikahkan sama pak Rehan itu anak saya satu lagi yang namanya Lana pak, dia sedang ada di kamar nya sekarang", jelas Zehan pada Rehan dan Ellen.

"Iya gapapa pak, tapi bapak keliru disini pak, sebenarnya saya mau nikahin anaknya pak Zehan yang namanya Lana dengan anak laki- laki saya satu- satunya pak", ucap Rehan sambil tersenyum.

"Hahh... Maksud bapak Lana mau bapak nikahin sama Aiman", ucap Almira dengan nada yang cukup tinggi.

"Iya nak, gak mungkin juga bapak yang nikah apalagi bapak sudah punya istri yang sangat cantik dan perhatian sama bapak", lalu Rehan mengusap kepala Ellen yang ditutupi dengan kerudung bewarna coklat muda. Ellen yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya tersenyum dan sesekali berusaha untuk menutupi rasa senang nya dan bertingkah seperti malu- malu kucing.

Sementara Almira yang mendengarkan perkataan Rehan langsung cemberut dan meninggalkan semua yang ada di ruangan tersebut.

Almira langsung memasuki kamar nya, disusul oleh Bella yang khawatir melihat Almira yang meninggalkan mereka tanpa sepatah kata pun.

"Kamu kenapa Al? , ucap Bella saat baru memasuki kamar dan melihat Almira yang sesegukan disana.

" Ma, aku gak tau kalau yang mau di jodohin sama Lana itu Aiman ma, kalau Almira tau Almira yang akan menggantikan Lana ma, Almira sudah lama suka sama aiman,Almira mau nikah sama Aiman ma", ucap Almira sambil menangis sesegukan.

" Al....tapi acaranya akan di mulai sebentar lagi, mama gak bisa secepat itu mengubah semuanya Al".

"Almira gak mau tau, kalau mama sayang sama Almira pasti mama bakalan usahain apapun agar Almira bahagia"., ucap Almira dengan nada yang cukup keras.

" Al tapi biarin acara ini selesai dulu Al, nanti habis dari acara ini mama akan bilang sama papa, dan kamu akan jadi pengantin nya Aiman di hari pernikahan tersebut Al, mama janji bakalan usahain semuanya buat kamu", bujuk Bella pada Almira.

"Iya ma, janji ya ma"

"Iya Al, sekarang kita kebawah lagi ya, kamu harus bisa ambil hati calon mertua kamu"

"Iya ma"

Sesampainya diruangan tersebut, Almira kembali duduk dengan sangat sopan dan tersenyum manis pada ayah dan bundanya Aiman.

"Kamu kenapa pergi gak bilang permisi dulu Al", tanya Zehan pada Almira.

" Hmmm Almira kebelet tadi pa, maaf ya ayah dan bunda tadi Almira pergi tanpa pamit dulu", ucap Almira pada Rehan dan Ellen sambil tersenyum manis.

"Iya gapapa nak, lagian-"

MOMMY.....

Suara teriakan dari Lana. Lana langsung berlari dan memeluk Ellen dengan sangat erat sambil menangis"Acha kangen banget sama mommy",ucap Lana tetapi tidak didengar bergitu jelas oleh semuanya.semua yang berada di ruangan tersebut langsung melihat ke arah Lana dan terheran melihat Lana yang langsung memeluk Ellen dengan sangat erat.

"Lana... Kamu ngapain, Jangan-", teriak Zehan pada Lana tetapi langsung terhenti karena ucapan dari Ellen.

"Gapapa pak biarin aja Lana meluk saya,pasti Lana kangen sama mommy nya,Lana boleh kok anggap bunda sebagai mommy nya Lana", Ellen lalu membalas pelukan Lana dan mencium puncak kepala Lana.

Tak lama setelah itu Lana lalu melepaskan pelukan nya dan memandang wajah Ellen dengan mata yang sayu.

"Kenapa sayang? ,Lana pasti kangen banget sama mommy ya?", tanya Ellen pada Lana yang terus memandang ke arahnya.

Lana tidak membalas perkataan dari Ellen, Lana langsung memeluk Ellen untuk kedua kalinya dengan sangat erat.

" Lana do'ain mommy terus ya sayang, walaupun Lana gak bisa liat mommy lagi tapi yakinlah kalau mommy selalu melihat Lana dan mengawasi Lana dari sana"

who is Lana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang