10

13 1 0
                                    

Dayyan dari tadi juga terus memperhatikan Lana dan Almira yang sedang berdebat, ada perasaan kagum di hati Dayyan melihat Lana yang sangat berani dan juga perubahan penampilan Lana yang semakin membuat hatinya deg- degan tak karuan saat menatapnya.

"Gua gak pernah ngerasain ini sebelumnya, kenapa baru sekarang gua menyadari perasaan gua pada Lana, dulu gua emang sering bantu Almira untuk ngebully Lana tapi semua yang gua lakuin agar gua bisa selalu dekat dengan Lana ", ucap Dayyan dari dalam hatinya.

" Walaupun gua udah tunangan dengan Almira, tapi sampai saat ini gua gak ngerasain nyaman berasa di dekat Almira"

"Gua harus bisa dapetin Lana".

Dayyan meninggalkan kantin dan langsung menuju ke belakang sekolah, Dayyan tidak sedang  ingin bertemu dengan Almira apalagi setelah melihat Almira yang begitu drama tadinya.

Di sudut kantin tersebut ada seseorang yang sedari tadi terus terpana melihat ke arahnya Lana.

"Dia berubah", bisik Aiman

"Iya ya kok gadis itu bisa berubah dengan drastis?", tambahan dari Alfan

"Namanya siapa tadi, Lana ya ?", tanya Calvin.

" Iya namanya Lana, gadis cupu yang selalu jadi bahan bully an dari Almira dan geng nya, tapi sekarang malah berbalik , Almira yang di jadikan bahan ledekan sekarang. Dunia emang selalu berputar dan seseorang bisa berubah kapanpun ", jelas Darrel.

Mereka adalah kakak kelas dari Lana, Aiman dan teman- temannya adalah murid dari kelas XII IPA 1,sedangkan Almira dan Dayyan merupakan murid dari kelas XII IPS 1.

" Lo harus panggil mereka ke ruangan lo nanti Man, soalnya berita Lana yang menganiaya Almira sudah tersebar luas, lo harus bikin berita ini hilang sebelum nyampai ke telinga orang tua lo Man, nanti bisa- bisanya Lana yang di keluarin dari sekolah apalagi seperti yang kita lihat tadi kalau Almira baik- baik saja, Almira hanya mengada- ngada cerita", saran dari Darrel.

"Iya tu man, suruh aja si Almira bikin vidio klarifikasi apalagi dia kan selalu patuh sama lo, dah lama tu anak naksir sama lo man", ucap dari Alfan.

" Besok gua panggil mereka ke ruangan", jawaban dari Aiman.

"Kenapa gak nanti aja man?", tanya Alfan.

" Nanti gua harus pulang cepat karena ada keperluan di rumah ", Aiman tidak bisa mengurus semuanya hari ini karena ada keperluan lain yang harus di prioritaskan hari ini yaitu perkataan dari ayah dan bundanya.

" Owhh gitu toh ", jawab Alfan dan Darrel serentak, sedangkan Calvin hanya mengangguk- ngangguk paham.

***

" Lana kesini dulu papa mau ngomong ", perintah pak Zehan pada Lana yang baru memasuki rumah sehabis dari sekolahnya.

" Iya pa", jawab Lana dan langsung duduk di samping pak Zehan.

"Papa mau jodohin kamu sama temannya papa, apa kamu bersedia menikah dengannya? ", ucap pak Zehan.

Disana hanya ada Lana dan papanya saja, karena ibu tiri dan Almira sedang pergi ke mall untuk berbelanja.

" Kalau Lana nolak papa juga bakalan tetap jodohin Lana kan sama temennya papa itu? ", ucap Lana.

" Hmm..., papa sudah menerima perjodohan itu jauh sebelum kamu koma kemaren, jadi kamu tunggu tanggal nya aja, jangan coba- coba buat kabur dari rumah ini", jelas pak Zehan pada Lana.

"Terserah papa, mau jodohin aku mau nikahin aku, aku gak bakalan peduli pa, percuma juga aku nolak, aku hanya jadi boneka papa yang harus nurut semua perintah papa tanpa memikirkan perasaan aku dulu", setelah mengucapkan itu Lana langsung meninggalkan papanya dan menuju ke kamarnya.

"Lanaaaa... Papa belom selesai ngomong nya", tetapi Lana tidak menghentikan langkahnya.

Melihat Lana yang sudah menjauh, pak Zehan hanya menghela nafas nya karena bagaimanapun perjodohan itu sudah dia terima dan kewajiban Lana adalah menikah dengan pak Rehan.

Sesampainya dikamar Lana langsung mengganti seragam sekolah nya

"Tumben papa gak main tangan ke gua?, apa karena mak lampir dan si Mira yang biasa jadi minyak tanah gak lagi di rumah ya?,ucap Lana lalu berbaring di kasurnya.

"hmmm... tapi kalau papa mau jodohin gua juga gapapa gua mah terserah aja mudah-mudahan tu cowo gak jelek- jelek amat biar gua betah liatnya, apalagi tujuan hidup gua kan sekarang hanya untuk merubah papanya Lana dan kalau gua mampu gua juga bakalan memanjarakan orang yang udah sengaja mencelakai gua"

"Kira- kira kenapa ya tu orang mau aja di jodohin sama gua? 

Singkat cerita malampun tiba, Lana hanya mengurungkan dirinya di dalam kamar. Kalau biasanya Lana akan membantu bi Ningsih tetapi sekarang Lana lebih memilih untuk tetap berada di kamarnya.

Tok tok tok

Suara dari depan pintu kamar nya Lana. Lana melangkahkan kakinya untuk membukakan pintu , ternyata disana sudah ada bi Ningsih dengan seseorang perempuan berusia sekitaran 23 tahun dengan sebuah tas yang cukup besar dan juga terdapat sebuah box di tangannya bi Ningsih. Lana mempersilahkan bibi dan perempuan tersebut untuk memasuki kamarnya.

"Non perkenalkan ini namanya neng Dwi, neng Dwi ini yang akan mendandani non Lana malam ini, karena sebentar lagi keluarga dari pihak laki - laki akan datang kesini non dan ingin ketemu sama non Lana", jelas bi Ningsih pada Lana.

"Hahh.. Maksud bibi apa?", tanya Lana.Lana mendengarkan perkataan dari bi Ningsih langsung terpana dan juga bingung.

" Itu non, keluarga pak Rehan mau datang malam ini untuk bertemu dengan non Lana, bibi di tugaskan untuk mengantarkan neng Dwi kekamar nya non Lana, dan ini ada baju yang dititip kan langsung oleh pak Rehan agar di pakai langsung oleh non Lana nantinya", ucap bi Ningsih.

"Owhh iya bi, makasih ya bi"

"Yaudah bibi kebawah lagi ya non, bibi tinggalin non Lana sama neng Dwi dulu ya",lalu bibi meletakkan box tersebut di meja belajar nya Lana."bibi kebawah dulu ya non, neng Dwi"

"Iya bi" Jawab Lana dan kak Dwi secara serentak.

Lana hanya berduaan dengan kak Dwi dikamarnya.

"Lana, boleh kakak dandani kamu sekarang? ", tanya kak Dwi pada Lana.

" Boleh kak, tapi Lana mandi dulu ya kak", jawab Lana pada kak Dwi. Lana tidak menolak sedikitpun dengan perjodohan ini. Setelah mandi dan berpakaian Lana langsung duduk di kasurnya.

"Wah kamu cantik sekali Lana, belum di dandani aja udah cantik begini apalagi kalau udah kakak poles dengan sedikit make up nantinya"

"Aamiin, makasih kak, kakak juga cantik banget loh kak", puji Lana pada kak Dwi.

" Ah gak lah, menurut kakak biasa aja Lana,bahkan kakak kurang percaya diri dengan wajah kakak ini. 

"Kak kecantikan itu ada di mata yang melihatnya kak, aku melihat kakak itu cantik, kakak cantik dengan apa yang kakak punya ", ucap Lana.
Kak Dwi yang mendengar kan perkataan Lana hening sebentar lalu mengeluarkan raut sedih dari wajahnya,tapi tak lama setelah itu kak Dwi mengeluarkan suaranya kembali.

" Perkataan kamu mengingatkan kakak sama seseorang Lana,tapi sekarang kakak gak bisa ketemu dia lagi, kakak sampai seperti ini karena dia juga Lana ", ucap kak Dwi sambil mengusap matanya. " Eh maaf ya kakak jadi curhat gini sama kamu".

"Gapapa kok kakak"

"Yaudah kakak mulai ya make up nya"

"Oke kak"

who is Lana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang