16

9 1 0
                                    

"Yah, terlambat kan gua", ucap Lana saat baru turun dari taksi. Lana membayar taksi tersebut lalu berlari ke arah gerbang. " Pak jangan di tutup dulu gerbang nya pak biarin saya masuk ya pak", Lana menggerakkan tangannya untuk membuka gerbang tersebut.

"Gak bisa lah, kamu terlambat jadi gak bisa masuk dengan semudah itu", satpam yang bernama Satria itu langsung menahan tangan Lana.

"Bantu saya lah pak, saya janji cuman kali ini saya terlambat gini pak", bujuk Lana.

"Gak bisa, tugas saya itu menutup gerbang di saat bel sudah bunyi, karena kamu datang di saat bel sudah berbunyi jadi kamu tidak bisa masuk"

"Loh bapak kok gitu amat sih, emangnya bapak gak kasian liat saya di kurung di luar",

Lana lalu menyandarkan tubuh nya pada tembok di dekat gerbang itu.

"Tapi kamu sudah terlambat, saya gak bisa kasih izin untuk masuk", pak Satria tetap pada pendirian nya.

" Pak tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu pak, bukain-", tetapi perkataan Lana di hentikan oleh seseorang.

"Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu tapi kita juga di tuntut untuk di siplin dalam melakukannya",Ucap seseorang,orang tersebut adalah Aiman.
Lana yang berdiri membelakangi Aiman langsung membalikkan badannya untuk melihat orang yang berbicara tersebut. " Jangan kasih izin dia masuk pak, dia harus mendapatkan hukumannya dulu baru setelah itu bisa masuk ke dalam".ucap Aiman yang di angguki oleh Satria.

"Lo siapa?, kenapa lo ikut- ikutan larang gua masuk kedalam? "Tanya Lana pada Aiman tetapi Aiman tidak menjawab pertanyaannya.

" Seperti perjanjian sebelumnya, setiap murid yang terlambat harus menyetor kan minimal 5 surah pendek ya pak"

"Iya nak Aiman, nanti bapak suruh dia menyetor kan nya pada panitia"

"Jangan kasih izin sebelum hafalan tersebut di setorkan ya pak, dan buat kamu nanti setelah menyetorkan surah tersebut langsung temui saya di ruang OSIS".Aiman langsung pergi meninggalkan Lana dan juga pak Satria.

" Dia siapa sih pak? , kenapa dia ikut ngatur- ngatur murid terlambat juga?",tanya Lana pada pak Satria karena kesal dengan kehadiran Aiman barusan.

" Loh kemana aja kamu?, Aiman itu kan ketua OSIS sekolah ini", ucap pak Satria menjawab pertanyaan dari Lana.

"Tapi kan dia sudah kelas 3 pak, bukannya kalau sudah kelas 3 gak bisa menjabat di OSIS lagi ya pak? Lana kembali bertanya pada pak Satria.

" Iya emang gak boleh sebenarnya tapi kalau Aiman mengundurkan diri siapa lagi yang bakalan gantiin dia, gak ada yang masuk kriteria sebagai ketua OSIS selain dia", jelas Pak Satria pada Lana. Lana tau kalau Aiman itu adalah ketua OSIS tapi kan Aiman sudah kelas 3 otomatis ketua OSIS nya ganti dong.

"Yaelah pak, banyak kok yang bisa gantiin dia, saya juga bisa kok pak menjabat jadi ketua OSIS buat gantiin tu anak", Lana bercanda pada pak Satria dengan gaya yang sombong .

" Yakin??, mana ada ketua OSIS yang terlambat kayak kamu,dari pada kamu ngehalu mendingan sana setor hafalan surah kamu dulu sama panitia di sana", tunjuk pak Satria pada seorang guru yang sedang berada di dalam ruangan satpam.

"Becanda juga kali pak, bapak serius amat jadi orang", Lana pun berjalan keruangan satpam tersebut. Aiman hanya memerintahkan nya untuk menyetorkan 5 surah pendek, tanpa menyebutkan surahnya apa.

Untung gua masih hafal surah pendek, gua baca yang paling pendek aja deh biar cepat kelar dan gua bisa langsung ke kelas.

***

Singkat cerita Lana sudah selesai dengan hukumannya. Lana ingat pesan Aiman yang menyuruh nya untuk menemui nya keruang OSIS. Lana sudah berada di depan ruangan tersebut, Lana mengintip dari jendela dan tidak ada yang seorangpun yang berada si sana.

"Dia ngerjain gua kayaknya", Lana langsung berbalik arah tetapi Lana langsung dibuat terkejut saat melihat Aiman yang berdiri tepat di belakangnya.

" Mau kemana? "tanya Aiman pada Lana,Aiman sudah mengikuti Lana dari belakang  sejak Lana berjalan keruangan OSIS tersebut.Lana yang ditanya hanya diam. "Masuk ke dalam", perintah Aiman pada Lana sambil membawa sebuah bungkusan. Lana hanya menuruti tanpa menjawab sedikit pun.

"Kok pintu nya ditutup,lo mau macam- macam sama gua?"Lana yang sudah duduk di dalam langsung berdiri.

"Lo mau semua orang denger kalau lo udah melakukan penganiayaan sama Almira sampai bikin tangannya terkilir?"

"Tapi gua gak pernah menganiaya si Mira, tangannya terkilir karena gua membela diri gua saat mau di jambak si Mira itu"

"Makanya gua bantu lo biar kesalahpahaman ini selesai", ucap Aiman kembali menutup pintu tersebut.

Aiman lalu duduk di kursi yang berada di seberang Lana. " Gua udah urus semuanya, gua juga sudah menemui Almira buat bikin klarifikasi"

"Trus", tanya Lana menanggapi perkataan Aiman.

" Ya sekarang masalah lo udah selesai, gua jamin gak bakalan ada lagi gosip- gosip seperti kemarin", jelas Aiman.

"Owhh yaudah, itu aja kan, kalau gitu gua ke kelas dulu", Lana kembali berdiri dari duduknya.

"Gitu aja, lo gak mau bilang apa gitu? 

" Bilang apa", tanya Lana.

"Gua udah bantuin lo trus lo gak bilang terima kasih gitu sama gua? , jawaban Aiman atas pertanyaan Lana.

" Kan emang tugas lo sebagai ketua OSIS buat menjaga keamanan sekolah ini",Lana berjalan meninggalkan Aiman.

Baru beberapa langkah Lana di hentikan oleh suara Aiman yang memanggil namanya.

"Lanaa... ", Aiman memanggil Lana dengan suara yang lembut. Lana tidak membalikkan badannya tetapi Lana di buat mematung oleh sebuah tangan yang memegang pundaknya.

Aiman memegang pundak Lana dan dengan lembut mendudukkan Lana kembali ke tempat duduknya tadi.

Lana yang terpaku hanya diam dan mengikuti perintah Aiman.

Aiman lalu menunduk melihat tangan Lana lalu mencoba untuk memegangnya.

"Udah gua duga, lo pasti mau macam - macam kan sama gua, lo sengaja bawa gua kesini karena disini lagi sepi sekarang kan,lo pasti baka-", Lana berbicara dengan sedikit teriakan.

" Sstttttt, lo bisa diam gak?,lo pikir gua cowo apaan? Gua pegang tangan lo buat liat luka di telapak tangan lo, gua mau obatin tangan lo", Aiman meraih tangan Lana, Lana kali ini tidak menolak karena dia tau niat baik dari Aiman.

Kalau dia perhatian gini lama- lama gua bisa luluh nih, gak gua gak bakalan biarin cowo mata keranjang ini luluhin hati gua, ini pasti taktik dia buat bikin gua jatuh cinta, ucap Lana di dalam hatinya.

" Lo kenapa geleng- geleng sendiri, lo masih mikir yang gak- gak tentang gua? "Tanya Aiman yang menyadari perilaku Lana yang menggeleng kan kepalanya sendiri.

" Gak kok", Lana menjawabnya dengan singkat.

Setelah mengobati luka di telapak tangannya Lana, lalu Aiman meminta izin untuk mengobati lutut Lana yang juga berdarah. Lana tidak menyadari kalau lutut nya juga terluka, bahkan lebih luas dari pada di telapak tangannya.

Tak lama setelah itu Aiman kembali berdiri. Lana melihat ke lutut nya yang ternyata sudah di bersihkan dan di beri perban oleh Aiman.

"Yaudah gua ke kelas dulu"

"Kali ini lo juga gak mau bilang terima kasih sama gua", tanya Aiman.

"Kenapa harus berterima kasih,kan ini emang tugas lo sebagai calon suami untuk ngelindungin gua", Lana mengucapkannya lalu langsung keluar dari ruangan tersebut.

Aiman hanya tersenyum melihat Lana yang berjalan keluar dari ruangannya.

"Ckkk, kenapa gua pakai bilang gitu juga sih, ntar dia jadi baper"

who is Lana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang