18

10 1 0
                                    

"Almira.. Lo apain Lana sampai tangan dan lututnya luka? ", Dayyan langsung mendatangi Almira saat jam istirahat telah tiba.

"Maksud kamu apa sayang? Kenapa kamu ngomong pake lo gua sama aku, aku tunangan kamu loh sayang", ucap Almira lalu memegang tangan nya Dayyan.

"Jangan banyak bacot, jawab pertanyaan gua lo apain Lana", Dayyan langsung menghempaskan tangan Almira yang berusaha memegang nya dan beralih memegang dagu Almira dengan sangat kuat agar Almira mau ngaku.

"Aku gak apa- apain Lana Dayyan, aku bahkan belom ketemu sama dia dari pagi ini", Almira berkata jujur karena sedari dia sampai di sekolah dia belom melihat keberadaan Lana.

"Dasar wanita murahan", Dayyan yang sedang memegang dagu Almira langsung mendorong agar Almira menjauh dari nya.

"Maksud kamu apa? ", Almira yang di dorong oleh Dayyan berusaha menahan keseimbangannya agar tidak terjatuh.

"Ngaca, lo liat leher lo itu"ternyata Dayyan melihat ada banyak bercak merah di leher Almira yang di akibatkan oleh kecupan oleh seseorang, yang pasti orang itu bukanlah Dayyan.

"Aku bisa jelasin sayang, ini bukan seperti yang kamu fikirkan, aku di gigit nyamuk semalam itu sayang, aku semalam make up di kamar Lana disana kan banyak nyamuk jadi aku di gigit sampai merah- merah gini sayang", elak dari Almira.

"Jangan banyak alasan, gua gak masalahin leher lo itu tapi yang gua permasalahin itu kenapa tangan dan lutut Lana bisa luka? ", amarah Dayyan semakin memuncak karena Almira yang selalu menolak menjawab pertanyaan nya.

" Tapi aku gak pernah melakukan itu sama Lana sayang,tolong percaya sama aku, aku udah gak pernah nyakitin Lana lagi", Almira memohon pada Dayyan agar mempercayai ucapannya.

"Terserah.... ", Dayyan lalu meninggalkan Almira sendirian.

" Lana sudah mulai kurang ajar sama gua, bisa- bisanya dia fitnah gua"

"Kenapa Al?" Tanya Dhini yang menyaksikan Dayyan dan Almira bertengkar tadi.

"Perempuan gak tau di untung itu udah fitnah gua sama Dayyan Dhin", ucap Almira pada Dhini.

"Maksud lo dia fitnah gimana Al? "Tanya Dhini. Dhini sudah mengetahui kalau yang di maksud oleh Almira Lana saudara tiri nya sendiri.

"Dia fitnah gua nyakitin dia dan bikin tangan dan lutut nya terluka"

"Wah gak nyangka gua Al, licik juga ya tu bocah, lo gak boleh diam aja Al lo harus balas dia biar dia jera fitnah lo kayak gini"ucap Dhini menambahkan, Dhini juga dendam sama Lana karena dia harus mendapatkan hukuman dari Aiman karena ulah dari Lana itu. Apalagi Aiman adalah cowo yang sudah lama juga di taksir oleh Dhini, dan Lana dengan mudah mendapatkan perhatian dari Aiman.

"Kayaknya harus papa yang turun tangan bikin tu anak kapok dan gak berani lagi bertingkah kayak gini"

"Iya Al, lo harus aduin sama papa dan mama lo, biar tu anak gak besar kepala lagi"

"Lo mau bantuin gua gak Dhin buat ngerjain tuh anak, bikin dia malu di sekolah ini",ajak Almira pada Dhini.

"Sebaiknya jangan Al, biar papa dan mama lo aja yang beri dia pelajaran, kalau kita nanti malah ketahuan lagi sama Aiman dan disuruh bikin vidio lagi, gua malu lah dipermalukan di vidio tersebut".Bukan hanya takut pada Aiman tetapi Dhini juga takut apabila di permalukan balik oleh Lana seperti yang Lana lakukan pada Almira sebelum nya.

"Yaudah kalau lo gak mau, nanti pulang sekolah gua pastiin dia bakalan menderita, lo denger aja cerita gua besok pagi"ucap Almira dengan senyuman jahatnya. Almira dan Dhini pun lalu tersenyum senang.

***

" Lanaa.. Pulang bareng gua ya ", ajak Dayyan pada Lana.

" Gak usah Dayyan, gua pulang nunggu ojek aja dulu,bentar lagi juga dateng kok ojeknya"ucap Lana menolak ajakan dari Dayyan.

"Tapi ini udah sore loh Lana, ojek biasanya  jam segini gak bisa anter kamu langsung sampai depan rumah", Lana terlambat pulang karena ada pelajaran tambahan dari guru nya karena beberapa hari lagi Lana akan mengikuti perlombaan antar provinsi. Sedangkan Dayyan ntah kenapa hari ini juga pulang lambat, karena sekolah sudah di bubarkan dari jam 3 sore tadi sedangkan sekarang sudah pukul 5 sore.

"Ayok lah gua anter aja, mumpung gua juga lagi bawa mobil nih, apalagi kaki kamu kan lagi sakit Lana ntar kenapa- kenapa kalau kamu naik ojek", ucap Dayyan lagi.

Tetapi Lana terus menolak ajakan tersebut, dan Dayyan masih setia menunggu Lana sampai Lana mau pulang dengannya.

Ternyata ojek yang di tunggu oleh Lana tidak kunjung datang, dan hari sudah semakin gelap menandakan hujan juga akan turun.

"Ayok lah, hujan nih, gak bakalan dateng tu ojek nya, buruan cepat masuk mobil gua", Dayyan tetap memaksakan Lana untuk pulang dengannya. Lana yang di paksa oleh Dayyan tetap diam, antara mau nolak atau terima ajakan tersebut karena dilihat gerimis juga sudah mulai turun.

"Ayok masuk, gak usah takut sama gua", Dayyan menarik tangan Lana untuk masuk ke mobilnya. " Tuh kan, makin deres hujannya, kamu mah gak percaya sama ucapan gua" Ucap Dayyan pada Lana saat mereka sudah memasuki mobil tersebut.

Dayyan lalu menjalankan mobilnya, Dayyan melirik Lana yang berada di sampingnya.

"Kamu takut Almira bakalan marah? ", tanya Dayyan.

" Hmmm", Lana hanya menjawab dengan singkat.

"Kalau dia marah bilang sama gua biar gua yang jelasin masa dia".

"Hmmm".

Kemudian Lana ingat dengan motor yang di pakai oleh Dayyan saat datang ke rumahnya dulu, mungkin ini saatnya Lana bisa nanya- nanya perihal motor itu yang seperti gak asing baginya.

" Tumben lo bawa mobil, motor lo kemaren mana? ", tanya Lana pada Dayyan.

" Ada kok dirumah, gua sengaja bawa mobil gegara sekarang kan musim hujan", ucap Dayyan tetap fokus pada perjalanan.

"Owhhh, O iya motor lo yang pernah lo bawa ke rumah waktu itu keren juga ya"

"Motor yang mana maksud kamu, yang warna merah? "

"Iya yang merah itu"

"Owhh itu motor abang gua, sekarang gua yang makai"

"Emangnya abang lo kemana? "

"Hmmm ada kok, emang kenapa kamu nanya- nanya motor itu? "

"Gapapa keren aja gua liat, gua suka liat nya"

"Kamu suka motor?, bukannya kamu gak bisa bawa motor ya? "

"Ohhh iiyaaa itu, kemaren gua gak bisa tapi gua udah mulai pelajari sedikit tentang permotoran sih"

"Wahh keren tuh, kapan- kapan gua ajak kamu motoran mau gak, seneng gua kalau punya temen satu hobi gini, kalau Almira gak bakalan mau gua ajak karena katanya bikin panas lah , bikin kulit nya hitam lah"

"Hmm liat aja ntar ya Dayyan", Lana menolak ajakan Dayyan dengan sopan.

"Oke gua tunggu ya, gua penasaran juga sama kamu, semenjak masuk sekolah semuanya berubah sampai hoby kamu pun berubah hahahah", Dayyan pun tertawa dan Lana hanya tersenyum tipis padanya.

who is Lana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang