3

22 3 2
                                    

Pov Lana Shezan Azkayra

"Aku gak mau pa, aku masih mau sekolah, kenapa harus aku?, kenapa bukan kak Al saja pa? , Lana terus menangis memohon ampun pada Zehan agar dia tidak di jodohkan dengan teman ayahnya itu, bukan hanya karena terpaut usia yang cukup jauh tetapi Lana juga masih ingin sekolah dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Lana memiliki cita- cita menjadi seorang dokter, kalau dia menikah dengan pria itu,dia tidak akan bisa lagi mengejar impiannya, melanjutkan sekolahnya sampai mendapatkan gelar seorang dokter.

"Kamu harus nurut sama papa,ini demi kebahagiaan kamu, papa sayang sama kamu Lana", Zehan memeluk Lana dengan penuh kasih sayang.

" Ini cara papa sayang sama aku?, maksud papa dengan papa menjodohkan aku dengan pak Rehan itu bukti sayangnya papa sama aku?, ini pertama kalinya bagi Lana membantah dan menjawab perkataan papanya. Zehan yang mendengar perkataan Lana langsung melepaskan pelukannya dan menatap tajam pada Lana.

"Kamu udah berani ngelawan saya ya sekarang? ", Zehan yang tersulut emosi langsung menampar pipi nya Lana.

Sedangkan bu Bella hanya berdiri di pintu dan tersenyum melihat Lana yang di tampar oleh papanya.

" Siapa yang ngajarin kamu ngomong begitu?, kamu gak tau di untung udah dibesarkan papamu malah melawan perintahnya. Tambah bu Bella semakin menyulut emosi pak Zehan.

"Percuma saya memberi kamu makan, lebih baik saya membesarkan anak anjing dari pada membesarkan manusia seperti mu,kalau kamu belum bisa membalas semua yang telah saya berikan setidaknya kamu ikuti saja perkataan saya".

Zehan yang semakin emosi langsung menjambak rambut Lana dan menyeretnya ke kamar mandi.

" Kenapa papa begitu jahat sama aku pa, kalau emang papa menyesal telah membesarkan aku bunuh aku saja pa" ,zehan yang mendengarkan perkataan Lana langsung mencekik nya ,Lana sudah hampir kehilangan nafasnya lalu Zehan melepaskan tangannya dari leher Lana dan langsung membenturkan kepada Lana ke kloset berulang- ulang.

"Mati saja kamu, kamu gak guna lahir ke dunia ini ,kamu hanya akan selalu menjadi beban bagi hidup saya", zehan seakan- akan tak sadar akan dirinya dan berusaha membunuh darah dagingnya sendiri.

"aku gak mintak buat di lahirin ke dunia pa, kalau aku bisa milih aku gak bakalan mau lahir ke dunia ini,sakit jadi aku pa,badan aku sakit bathin aku juga sakit",ucap Lana yang terisak sambil mengusap kepalanya yang telah mengeluarkan darah dan meninggalkan noda merah di kloset tersebut.

Zehan yang melihat kepala Lana mengeluarkan darah langsung sadar dengan sikapnya yang hampir membunuh Lana, Zehan langsung keluar dari kamar Lana dan meninggalkan rumah.

Sementara, bu Bella yang melihat Lana sudah bergelimang darah hanya diam lalu mengunci pintu kamar Lana dari luar agar Lana tidak bisa keluar dan mati lemah disana.

Setelah melakukan semua itu, bu Bella bertingkah seperti tidak pernah terjadi  apa- apa dan malah langsung menelfon suami nya yaitu pak Zehan dan mengajaknya pergi liburan ke luar negeri untuk merayakan ulang tahun putrinya.

Zehan yang seperti orang linglung tak tau arah hanya mengiyakan permintaan Bella,dia berharap dengan liburan ke luar negeri dia bisa lebih fresh dan sekalian untuk melupakan apa yang telah di lakukan pada Lana barusan.

Disaat mereka sedang berbahagia dan menikmati perjalanannya, di waktu yang sama Lana hanya menangis dan meratapi nasibnyaa.

"Maa... Lana capek ma, Lana capek di siksa terus, Lana capek jadi pelampiasan amarah papa, Lana capek dengan kehidupan Lana sekarang ma, kenapa mama ninggalin Lana begitu cepat ma, siapapun boleh pergi asalkan jangan mama karena mama adalah dunianya Lana tapi malah mama yang ninggalin Lana lebih dulu, maaa.... Jemput Lana ma, Lana mau ikut sama mama, Lana mau bahagia sama mama, Lana mau iikut mamaaa.. "

***

"Anj*g, bgs*t, dasar baj*ngan, orang tua macam apa yang tega menyiksa anaknya sendiri, gak habis fikir gua sama iblis berwujud manusia yang 2 ini, gua emang nakal tapi gua gak kurang ajar,gua gak pernah sekalipun nyiksa orang yang gak punya salah apa- apa apalagi ini darah dagingnya sendiri, gua emang bngs*t tapi gua masih punya hati nurani, liat aja lo berdua bakalan gua bikin nyesal karena sudah berani- berani nyakitin Lana, bagaimana pun gua sekarang adalah Lana, siapa pun yang pernah menyakiti Lana akan menjadi musuh gua juga"

Lana terbangun dari mimpinya, ya benar dia mendapatkan ingatan Lana yang asli. Dia melihat dengan detail apa yang telah di lakukan mereka pada Lana dan juga dapat merasakan sakit yang di rasain Lana.

"Lo harus yakin sama gua Lana, gua bakalan balas mereka , maaf kalau cara gua bikin lu sedih tapi tolong biarin gua menyakiti nya dengan cara gua send-"

Tok, tok, tok

Perkataan Lana di hentikan oleh suara ketukan di pintu kamarnya, pintu itu terbuka dan terlihat bi Ningsih yang terlihat panik dan sedih sekaligus.

"Non, ibu dan bapak sudah pulang , mereka nyuruh bibi buat panggilin Non,katanya mereka ada perlu sama non, non hati- hati ya ketemu ibu dan bapak", bi Ningsih berbicara sangat pelan agar tidak ada yang bisa mendengar nya .

" Owhh iya bi makasih ya bi,bilang aja sama mereka kalau mereka ada perlu sama Lana biar mereka yang kesini bi"

Bi Ningsih yang mendengar perkataan Lana sangat terkejut karena baru kali ini perkataan tersebut keluar dari mulut Lana, biasanya kalau ibu dan bapak pergi Lana akan nungguin mereka pulang dan menyambut kedatangannya di depan pintu.

"Non, tapi ibu dan bapak nyuruh non ke depan sekarang", bi Ningsih sangat cemas dengan Lana sekarang, bi Ningsih takut Lana bakalan di siksa lagi. Saat Lana di siksa bi Ningsih sangat ingin membantunya tapi bi Ningsih tidak bisa berbuat apa- apa.kalau bi Ningsih ikut- ikutan membela Lana , bukannya bi Ningsih yang di marahi tapi Lana lah yang semakin di siksa.

" Udah bibi ke depan aja sekarang,Lana jamin Lana gak  bakalan di siksa mereka lagi kok bi, bibi tenang aja".

Bi Ningsih berjalan ke depan tetapi bi Ningsih tidak yakin dengan perkataan Lana barusan,karena bagaimana pun Lana membela diri nya walaupun yang di lakukan Lana juga benar tapi di mata ibu bapaknya itu adalah kesalahan dan kesialan dari Lana.

***

"Mana anak itu pa?, biasanya dia bakalan nyambut kita datang di sini tapi daritadi kenapa tidak muncul- muncul dia pa?" Tanya bu Bella heran karena kejadian tersebut sangat langka terjadi di rumah ini.

"Mungkin masih sakit dia ma", jawab pak Zehan pada bu Bella.

who is Lana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang