5

17 2 0
                                    

Setelah bangun tidur, Lana langsung membersihkan dirinya dan bersiap - siap untuk pergi ke mall terdekat. Lana mengenakan kaos oversize dan juga celana jeans yang di temuinya di kardus tempat menyimpan barang - barang yang gak di gunakan lagi.

Di kardus itu banyak tersimpan pakaian yang masih layak pakai dan juga outfit trend sekarang, sepertinya pakaian tersebut sengaja di simpan agar Lana tidak bisa memakainya.

Lana keluar rumah hanya meminta izin pada bi Ningsih agar bi Ningsih tidak mencari nya nanti, sedangkan kata bibi papa dan ibu tirinya Lana tidak ada dirumah karena ada pertemuan dengan klien nya.
Kalaupun ada,Lana juga gak bakalan minta izin pergi sama mereka, bagaimanapun caranya minta izin juga gak bakalan di bolehin keluar rumah. Kalau Almira seperti biasa akan keluar nongkrong di kafe bersama teman- temannya.

"Hati -hati ya non, non jangan lama keluar nya agar tidak keduluan bapak sama ibu pulangnya nanti non, nanti bapak marah kalau non ketauan keluar dari rumah "

"Iya bi, Lana cuman mau belanja perlengkapan sekolah aja kok bi habis itu langsung pulang kerumah ", jelas Lana

"Tapi kan perlengkapan sekolah non Lana masih ada non, nanti kalau non beli lagi takutnya ibu langsung merobeknya seperti kemaren non"

"Gak kok bi", sekarang Lana tau kenapa semua pakaian Lana tidak layak pakai dan ada juga yang sengaja di simpan, ternyata karena ulahnya si mak lampir itu.

" Non perginya sama siapa non?,biar kang asep aja yang nganter ya non, mumpung bapak dan ibu lagi gak dirumah non ", bi Ningsih menyarankan Lana untuk berangkat dengan kang asep saja tetapi langkah bi Ningsih di hentikan oleh Lana.

" Lana sama kendaraan umum aja bi, nanti gak enak kalau kang asep nungguin Lana belanja,soalnya Lana pasti bakalan lama milih - milih bajunya bi", ucap Lana. Sebenarnya alasan Lana tidak ingin di antar kang Asep bukan karena gak enak tapi takut nantinya kang Asep ngadu kalau Lana beli handphone mahal dan malah jadi ribet nantinya.

"Gapapa kok non, kang Asep bi-"

"Gapapa bi Lana berangkat sama kendaraan umum aja, Lana jalan dulu ya bi", Lana memotong pembicaraan bi Ningsih dan langsung berjalan keluar rumah.

Bi Ningsih yang melihat Lana sudah berjalan keluar hanya diam dan mendoakan Lana agar selamat pulang pergi.

" Hati - hati ya non, bibi sayang sama non

", ucap bi Ningsih dan langsung melanjutkan pekerjaannya mengepel lantai .

°°°°°

Pukul 10 pagi Lana sudah kembali berada di rumah. Lana membawa banyak barang belanjaan nya yaitu ada baju sekolah,sepatu dan tas untuk sekolahnya. Tak lupa Lana juga membeli beberapa helai baju santai untuk nya dirumah.

Lana di sambut oleh bi Ningsih, bi Ningsih sudah menunggu Lana di gerbang karena cemas dengan  Lana yang juga belom sampai dirumah.

"Akhirnya non datang juga, bibi takut keduluan sama bapak dan ibu non, soalnya kata bapak sebentar lagi dia nyampai dirumah non"

Lana hanya tersenyum kepada bi Ningsih, Lana terharu dengan bi Ningsih yang begitu perduli padanya.

"Yaudah non langsung kekamar aja non, nanti bapak dan ibu keburu pulang"

Lana langsung menuju ke kamar nya untuk melihat semua barang belanjaan nya.

Setelah selesai merapikan peralatan sekolahnya, Lana lalu membuka handphone baru nya yang terdapat logo apple disana.

Lana iseng memasukkan akun sosmed nya disana.

"Selamat jalan Acha"

"Semoga husnul khatimah ya Acha"

"Gua gak nyangka lo bakalan pergi secepatnya ini Acha"

"Nyawa harus di balas nyawa, gua bakalan bales dendam sama orang yang udah jahatin lo"

"Gua bakalan cari orang yang sengaja bikin lo kecelakaan Acha"

"Acha lo tenang aja, secepatnya gua dan anggota lainnya bakalan nemuin orang yang dengan sengaja mutusin rem motor lo dan bikin lo meninggal".

Lalu mata Lana terfokus pada komentar yang membahas tentang penyebab kematian nya.Dia tidak ingat apa yang telah terjadi padanya, yang dia ingat hanya ingatan yang lama bukanlah ingatan terbaru sebelum kecelakaan terjadi. Penyebab kematian nya karena kecelakaan motor pun diketahui dari perkataan jiwa Lana Shezan Azkayra di mimpinya dulu setelah sadar dari koma.

"Siapa yang tega bikin gua kecelakaan?, gua gak pernah nyakitin orang yang tidak bersalah, kalaupun orang yang gua pukulin dendam sama gua dan ingin bikin gua celaka tapi gak mungkin juga mereka yang ngelakuinnya karena mereka semua sekarang berada di penjara"

"Sekarang tugas gua di dunia ini ada 2,yang pertama bikin papanya Lana kembali dan yang kedua adalah mengetahui dan menghukum dengan berat orang yang udah dengan sengaja bikin gua kecelakaan sampai meninggal dunia"

Lalu Lana coba stalking sosmed mommy dan daddy nya, dapat di lihat kalau mommy dan daddy sangat merindukan nya,di buktikan dengan unggahan foto Acha dan juga caption yang menyatakan bahwa mereka sangat merindukan Acha dan masih belom terima dengan kematian Acha yang sengaja di rencakan orang seseorang.

Mommy dan daddy Acha bukanlah orang sembarangan,tapi kenapa sampai saat ini kasus Acha masih belom mendapatkan titik terang?, pastinya hanya karena satu alasan yaitu karena pelaku pasti orang yang memiliki kuasa dan orang yang sangat licik sehingga tidak meninggalkan barang bukti dan tentunya sudah direncanakan dengan sangat matang jauh- jauh hari sebelumnya.

***

Malam hari nya Lana yang sedang memainkan handphone di kejutkan dengan suara pintu yang di ketuk sangat keras oleh seseorang. Lana langsung menyimpan handphone nya dan membukakan pintu.

"Eh lo tuli ya,dari tadi gua panggil kenapa gak nyaut", orang tersebut adalah Almira. Almira datang membawa beberapa buku tulis dan juga 2 buah buku cetak.

" Ada apa ya? "  Tanya Lana pada Almira. Almira yang mendengarkan perkataan Lana langsung menjatuhkan buku yang dipegangnya tadi dan ingin menampar pipi Lana tetapi Lana dengan cepat menangkapnya.

"Lo mulai kurang aja ya, lo gak tau gua siapa?,o iya lo kan lagi hilang ingatan.Gua kasih tau ya gua adalah anak dari pemilik rumah ini, rumah yang lo tinggalin sekarang, sekarang kerjain tugas gua, gua tunggu besok pagi sudah berada di meja belajar gua", jelas Almira pada Lana. Lana cukup jijik melihat penampilan Almira sekarang, Almira datang dengan baju yang kekurangan bahan dan juga lipstik merah yang menempel di bibirnya serta juga tercium baju alkohol dari mulutnya.

"Kalau gua gak mau gimanaa?", tantang Lana pada Almira.

" Lo gak bisa nolak perintah gua,kalau tugas gua gak selesai awas aja lo gua aduin sama papa", Almira langsung meninggalkan kamar Lana tetapi dengan buku yang masih berserakan di lantai.

"Iiihhh takut banget lohhh", ledek Lana tapi tak di dengar oleh Almira.

Bukannya mengambil ataupun hanya merapikan buku yang berserakan, Lana bahkan dengan sengaja menggeser buku yang berserakan tersebut dengan kakinya keluar kamar agar tidak menghambat saat pintu di tutup dan menutup kembali pintu kamar lalu menuju ke kasur untuk tiduran.

who is Lana? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang