Chap 8

581 66 6
                                    

Hari berganti minggu, kini usia pernikahan kedua mempelai kontrak itu menginjak usia 1 bulan denga usia kandungan Jane 2 bulan namun masih dalam saling dingin

"huek huek" Jane berlari ke wastafel mengeluarkan semua isi perutnya disaat dini hari sekali membuat Chaeyoung tersentak dan bangun dari tidurnya lalu menghampiri Jane

"Sudah selesai?" Chaeyoung saat Jane berbalik dan menjawab dengan anggukan lemah

"Ini minumlah air hangat ini biar kamu lebih baik" Chaeyoung. Jane hanya menerima air itu dan meminumnya. Chaeyoung merangkul pundak Jane dan membawanya kembali ke tempat tidurnya dan menyelimutinya

Tiba2 Jane menatap Chaeyoung dan bertanya "Chaeng kamu kenapa mau tanggungjawab sama ni anak? Ini kan bukan anakmu bahkan aku saja tidak menginginkan anak ini" 

"Dia tidak bersalah, kaupun tidak bersalah karena bukan kau yang melakukan itu. Para laki2 tidak bertanggungjawab itulah yang salah dan aku tidak bisa menyalahkan orang yang tidak berbuat salah" Chaeyoung "Jane kumohon jika kau tidak menginginkan anak ini setidaknya maukah kau menjaganya sampai dia lahir? Setelah dia lahir kau bisa bebas dan aku akan membawa anak ini dan menganggapnya sebagai anakku sendiri"

Mendengar tuturan Chaeyoung, Jane terdiam terkagum dengan ketulusan Chaeyoung. Dia menatap Chaeyoung yang ada dihadapannya dengan lamat namun beberapa saat kemudian dia berbalik memunggungi Chaeyoung.

Chaeyoung hanya menghela nafas berat melihat sikap Jane yang sama sekali seperti tidak bisa menghargainya. Ah iya dia hanya suami kontrak tapi apa tidak pantas dihargai?

Pagi ini seorang maid dengan ragu mengantarkan semangkuk bubur untuk nyonya muda Kim namun...

"Aku engga mau makan itu bodoh!!!" Jane dengan kasar melempar mangkuk bubur tersebut hingga mangkuk bubur itu pecah. Mendengar suara pecahan Chaeyoung berlari kekamar dan melihat Jane marah diatas kasurnya dan seorang maid yang tertunduk ketakutan

"Tuh ada Chaeyoung, kau minta aja belain sama Chaeyoung tuan muda yang baik hati" sindir Jane

"Ko buburnya dibuang? Aku membuat bubur itu untukmu karena kau mual2 semalam jadi kau harus makan yang lembut2 dulu dan aku meminta tolong pada maid membawakannya karena aku masih repot membereskan dapur" Chaeyoung

"hmm sorry" ucap Jane acuh

"Jane kau harus makan ya kuambilkan bubur lagi" ucap Chaeyoung lembut

"engga mau" Jane

"Lalu mau makan apa humm?" Chaeyoung semakin melembutkan nada bicaranya sambil berjongkok disamping Jane

"Makan diluar, ingin steak" Jane

"Baiklah ayo kita keluar tapi aku membereskan ini dulu ya" Chaeng

"Ah tidak perlu tuan muda biar saya yang membereskannya"

Chaeyoung dan Jane pun keluar dari mansion Kim dan menuju ke restoran terdekat. Setelah sampai mereka langsung memesan menu dan sekarang mereka sedang makan

"Kenapa menatapku dengan senyum2 begitu?!" Jane karena sedari tadi Chaeyoung selalu menatapnya dengan tersenyum

"Aku suka liat kamu makan lahap seperti ini, aku suka liat kamu sehat" Chaeyoung

Jane hanya mendengus sebal dengan mulutnya tengah penuh dengan makanan sampai pipinya mengembung

"Kenapa kau hanya memesan kentang goreng dan tidak memesan steak sepertiku?! Sengaja yah agar aku gendut dan badanmu tetap bagus dengan begitu kau bisa mencari istri kedua, hah! Jangan harap!" Jane

"Ciee mulai posesif hah? Takut aku melirik wanita lain?" Chaeng menggoda Jane dan membuat pipi Jane memerah

"Pede banget! Aku cuma engga mau diduain sama pria kampungan sepertimu" Jane

"Hehehe sudah2 teruskan makannya ya, aku tidak memesan steak karena aku engga tau cara makannya gimana pake pisau sama garpu itu hehe" cengir Chaeyoung dan Jane yang mendengarpun tertawa lepas

"Kau ini bodoh sekali sih masa engga bisa hahaha" Jane masih menertawakan Chaeyoung "Tapi tau rasanya steak?"

"Ya engga lah mana pernah aku makan steak, aku dan kakakku hidup didesa makananku juga cuma sayuran dan tahu, kalo ada uang lebih baru makan daging itu juga setahun sekali mungkin" Chaeyoung tersenyum. Dia sama sekali tidak marah Jane menertawakannya karena itu memang benar adanya. Sejenak tawa Jane mereda

"Chae aku belum pernah bertemu kakakmu" Jane

"Nanti kita ketemu yah, minggu depan kakak operasi dan bolehkah aku meminta ijin untuk pulang dan menemaninya?" Chaeyoung

"Hmm temanilah" Jane. 

"Makasih yah" Chaeyoung

Di Boseong...

Sooya sedang mengantar Irene untuk kontrol terakhir sebelum operasi besok

"kak aku ke toilet dulu ya" Sooya

"Iya Soy" Irene

Sooya pun pergi ke toilet. Setelah selesai dia kembali ke ruangan dr. Wendy tempat Irene menunggunya. Namun dikoridor rumah sakit dia malah menumbur seorang pria  

"E-eh maaf"

"Gimana sih jalan! Tuh heels aku jadi patah kan"

"Lho kan kamu yang numbur sendiri"

"Suruh siapa tu badan tinggi banget sampai aku ketumbur, minjem sandal deh kalo gitu heels aku patah ini"

"Yaudah ini pakai sneakers aku aja gapapa aku bawa sandal ko"

"Iyalah sini, tanggung jawab kalo emang pria sejati"

Pria itupun hanya menggelengkan kepalanya heran. "Dia yang numbur malah aku suruh tanggungjawab" batinnya 


In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang