Seulgi fokus berjalan-jalan kecil sekitar kebun teh karena hari ini ia mengunjungi perkebunannya didaerah Boseong
Disela-sela jalan2nya ia terpikir akan satu hal "sebenarnya kemarin Jane kenapa ya? Apa dia... ? Ah tidak mungkin, Jane pasti tau batasan" monolognya
Karena melamun tanpa sadar dia menabrak seorang wanita didepannya hingga membuat rantang berisi makanan yang dibawanya tumpah berserakan
"ah m-maafkan aku, aku tidak sengaja" Seulgi
"bagaimana sih? Ini makan siang untung adikku dan kau malah menumpahkannya" Irene
Seulgi hanya terdiam. Selain merasa bersalah dia terkagum melihat kecantikan Irene. Tak lama Bobby selaku mandor diperkebunan itupun datang menghampiri mereka
"aaa Irene kau tidak boleh memarahinya, kau tau dia tuan Seulgi pemilik perkebunan kau tau" Bobby
Irene yang mendengar itu kaget dan langsung tertunduk "m-mian tuan, tak apa saya akan membereskannya" Irene
"aniya tak apa aku yang salah aku minta maaf, tak apa kubantu membereskannya dan ikutlah bersamaku ajak adikmu juga kita makan siang bersama di villa" Seulgi
"tak apa tuan terima kasih" Irene
"aku Kim Seulgi, panggil saja aku Seulgi dan kumohon jangan ditolak ini sebagai permintaan maafku lagipula kita tidak berdua, adikmu kan ikut juga" Seulgi
Irene yang awalnya berat akhirnya mengangguk. "terima kasih, boleh ku tau siapa namamu? Dan adikmu?" Seulgi
"aku Bae Irene dan adikku bekerja di perkebunanmu namanya Bae Chaeyoung" Irene
"ah yasudah Bobby tolong berikan makan siang bagi para pekerja dan panggilkan Bae Chaeyoung agar ke villa" Seulgi
"baik tuan" Bobby lalu pergi meninggalkan Irene dan Seulgi
"baiklah Irene ayo kita ke villa kita makan siang disana" Seulgi dan hanya diangguki oleh Irene yang mengikutinya
Disisi lain...
"Chae hey Chaeyoung kau dipanggil tuan Seulgi untuk ke villa kakakmu juga ada disana" Bobby
"hah?! Apa yang terjadi? Kenapa kakak disana?" Chaeyoung panik
"hmm kau langsung saja kesana" Bobby yang melengos meninggalkan Chaeyoung
Chaeyoung pun langsung berlari kearah villa tuannya. Sesampainya disana
"hah hah selamat siang tuan mah-maaf apa aku melakukan kesalahan? Maaf tuan tapi mohon hukum saja aku jangan kakak" ucap Chaeng ngos2an langsung dihadapan Seulgi membuat Seulgi bingung
"Chaeng tidak perlu lari2 seperti ini" Irene yang mengelap keringat didahi Chaeyoung
"kakak gapapa?" Chaeng
"emang kakak kenapa? Udah ini minum dulu kamu capek pasti lari2" Irene sambil memberikan segelas air putih untuk Chaeyoung
"sikapnya manis sekali, bagaimana pada suaminya ya" batin Seulgi yang melihat Irene dan Chaeyoung
"haha maaf Chaeyoung-ssi, kau sama sekali tidak melakukan kesalahan, aku yang salah karena tadi aku membuat kakakmu menumpahkan makan siangmu jadi siang ini aku ingin makan siang bersamamu dan kakakmu sebagai bentuk maaf" Seulgi
"aaaaa begitu, baiklah tuan dengan senang hati kebetulan aku juga sangat lapar hehe" Chaeng yang lalu mendapat tatapan tajam dari Irene "Tuan panggil saja aku Chaeng" lanjutnya
"agar lebih akrab ya dan kau panggil saja aku Seulgi"
Merekapun masuk kedalam dan duduk dimeja makan besar yang sudah tersedia berbagai macam makanan
"tuan m-maksudku Seulgi apa saja yang boleh aku makan? Makanannya banyak sekali" Chaeng
"kau boleh makan apapun yang kau mau, habiskan aku senang melihat orang yang makannya lahap" Seulgi sambil tersenyum. Mendengar jawab Seulgi, Chaeyoung mendelalak dan langsung mengambil daging dan lainnya yang tersedia karena memang mereka jarang makan makanan seperti ini
"Chaeng kau memalukan sekali sih, maafkan Chaeyoung ya Seul kami memang jarang bahkan tidak pernah makan sebanyak ini" Irene
"gapapa Rene aku senang ko" Seulgi
"ah biar aku ambilkan nasi untukmu, ini lalu mau pakai apa? Ayam atau daging?" Irene
Seulgi yang mendapat perlakuan Irene hanya tertegun menatap wajah Irene membuat Irene dan Chaeyoung bingung
"Seul... Hey ini mau pake apa?" Irene berkata lagi sambil melambaikan tangannya didepan wajah Seulgi
"O-oh iya ayam saja" pecah Seulgi
"apa kalo jadi suaminya rasanya seperti ini?" batin Seulgi
Mereka bertiga makan siang dengan tenang dan kini Chaeyoung dan Irene akan kembali
"terima kasih untuk makan siangnya Seulgi" Irene
"iya itu sangat enak aaahhh udang goreng mentega" Chaeyoung
"terima kasih juga telah menemaniku makan siang" Seulgi
Chaeng dan Irene pun keluar villa meninggalkan Seulgi yang masih diteras memandang kepergian Irene hingga...
Drttt... Drtrtt...
"hallo appa?"
"Kim Seulgi pulanglah sekarang!"
"pekerjaanku belum selesai appa"
"ini lebih penting, adikmu Kim Ruby Jane berulah lagi kali ini melewati batas. Aku bersumpah akan membunuhnya jika kau tidak mau membantu juga"
"aku segera pulang appa" lalu telfon terputus. Seulgi memang sangat menyayangi adiknya dan ayahnya sangat keras, jika dibantah maka ayahnya pasti akan menyiksa adiknya
Setelah sambungan telfon terputus Seulgi langsung mengemasi barang2nya dan langsung pulang ke Seoul karena dia sangat khawatir
Sesampainya di mansion Kim, terlihat Jane yang sedang tertunduk menangis disofa dan kedua orang tuanya duduk disofa didepannya
"apa yang terjadi? Apa yang terjadi eomma mengapa kalian menangis?" Seulgi
"Seulgi adikmu muntah2 dan merasakan sedikit nyeri diperutnya membuat eomma-mu khawatir dan dia hanya bilang bahwa dia datang bulan namun apa ini yang disebut datang bulan?!" jelas appa Kim sambil memperlihatkan testpack bergaris 2 dihadapan wajah Seulgi membuat Seulgi kaget bukan main dan beralih menatap Jane
"Jane kumohon jawab, oleh siapa?" Seulgi bertanya sambil memandang wajah adiknya namun sedikit memeluknya agar Jane tetap tenang dan mau jujur
"a-aku tidak tau oppa, saat itu aku mabuk dan ketika sadar aku dikamar hotel dalam keadaan naked, sendirian hikksss" jelas Jane dan memeluk Seulgi
"appa tidak mau tau kau harus menggugurkannya! Appa akan telfon dokter Lim"
"tidak appa dokter Lim juga tidak akan mau, anak ini tidak bersalah" Seulgi
"lalu bagaimana dia sudah mencoreng nama baik keluarga Kim!"
"aku akan mencarikan ayah untuknya" Seulgi menghela nafas
"appa tidak mau tau jika dalam 2 minggu kau belum menemukan ayah dari anak itu aku akan menggugurkannya! Aku tidak mau nama baik Kim tercoreng" ucap appa Kim dan pergi meninggalkan Kim bersaudara
"hikss... Maafkan aku oppa" Jane
"sudahlah Jane semua sudah terjadi, aku akan mencoba mencarikan ayah untuk anak ini kau harus menurutiku" Seulgi
"tapi oppa aku belum siap menikah, lagipula siapa yang mau menikahi wanita hamil entah dengan siapa" Jane
"aku tidak tau" Seulgi tertunduk lesu karena diapun tidak tau harus mencari siapa
Kini Seulgi hanya memeluk Jane mencoba memberikan ketenangan pada adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between
Science FictionBagaimana jadinya jika Chaeyoung harus menikahi gadis yang sedang hamil dan harus mengkhianati kekasihnya demi pengobatan kakaknya? Mana yang harus dia pilih?