Pagi haripun datang. Sepasang suami istri dingin yang baru merasakan tidur seranjangpun masih setia memejamkan matanya
"eungghhhh" lenguh Jane sedikit terusik karena cahaya matahari pagi menembus kaca jendela. Dia melihat kesamping kanannya ternyata masih ada sang 'suami kontrak' yang masih tertidur dengan posisi terbaring
"hmm tumben belum bangun, biasanya dia bangun pagi sekali" gumam Jane sambil setia memandangi wajah tidur Chaeng
"apa mungkin kali ini tidur dikasur jadi terlalu nyaman? Hmm pasti karena tidur dipelukku jadi dia nyaman bukan karena kasurnya karena dia kan miskin. Tempat tidurnya didesa dengan karpet dibawah juga pasti lebih lembut karpet" batin Jane sambil terus memandang wajah Chaeng yang sama sekali tidak terusik
Tangan Jane terangkat mengusap rahang Chaeng dengan lembut. Sang pemilik rahang bukannya bangun dari tidurnya namun malah menyamping dengan lengan kekarnya terangkat hendak memeluk perut sang istri namun karena terlalu keras membuat Jane sedikit meringis
"sshhhhh" ringis Jane dan Chaeyoung langsung bangun terperanjat dari tidurnya dan duduk
"omo Jane maaf aku tidak sengaja, apa sakit? Mau kita kerumah sakit sekarang ya kita periksakan" Chaeng panik
"ish berlebihan sekali aku engga mau kerumah sakit, tapi karena kau menyakitiku maka kau akan mendapat hukuman" Jane masih berbaring
"okay tak apa hukum saja aku karena menyakitimu, apapun itu" Chaeng
"tadi anak ini tidur tapi karenamu dia bangun dan membuat perutku sakit, minta maaf padanya!" Jane sambil mengangkat shirtnya sebatas perut. Itu kode kalo perutnya ingin dielus sepertinya usapan tangan Chaeng sudah menjadi candu bagi Jane
"b-baiklah" Chaeng "hey selamat pagi, maaf daddy membangunkanmu tapi kau bangunlah dengan tenang ya jangan menyakiti mommy-mu" lanjutnya sambil mengusap perut Jane
"hmm Chae baby minta cium" Jane
Chaeyoung sedikit mengernyitkan dahinya namun sedetik kemudian dia tersadar "oh ok kau ngidam ya, kalo begitu aku minta maaf ya mencium perutmu"
Setelah meminta izin Chaeng-pun mencium perut Jane berkali-kali membuat Jane sedikit melenguh
"sudah, Jane kau butuh udara segar bagaimana jika kita berjalan-jalan sedikit disekitaran taman kota menikmati matahari pagi? Itu baik untukmu dan anakku" Chaeng
"anakku kau bilang?! Kau tidak lihat dia ada diperut siapa?! Tapi idemu bagus juga lagipula kau masih ku hukum jadi seharian ini kau harus menemaniku" Jane
"hehe iya baiklah, sekarang kau mandi aku akan menyiapkanmu sarapan" Chaeng
Jane pergi mandi meninggalkan Chaeyoung yang membereskan tempat tidur, menyiapkan baju Jane dan pergi kedapur untuk membawakan Jane sarapan dan susu
Pada dasarnya Chaeyoung adalah pria yang baik. Dia mau memanjakan Jane karena merasa itu tanggungjawab dari pekerjaannya. Walaupun sebenarnya ada sedikit perasaan aneh ketika bersama Jane namun ia selalu menepisnya karena rasa cintanya pada Sooya lebih besar
Perasaan Chaeyoung kali ini seolah-olah menjadi sebuah dilema. Jika dia bersama Jane rasa bersalah yang amat besar pada Sooya, itu yang dia rasakan. Berkali-kali batinnya berucap 'maafkan aku Sooya'. Namun terkadang dia sangat khawatir dengan Jane dan merasa sakit jika Jane sakit atau morning sickness
"sudah selesai?" Chaeyoung saat Jane keluar kamar mandi dan Jane hanya mengangguk "ini bajumu sudah kusiapkan, cuaca sedang dingin jadi harus pakai baju tebal dan jangan lupa minum susumu yah, aku mandi dulu"
Chaeyoungpun memasuki kamar mandi meninggalkan Jane yang ternyata sedang tersenyum melihat kelembutan sikap Chaeng padanya.
Setelah selesai Chaeyoung dan Jane turun dan akan berjalan-jalan ketaman kota. Mereka menaiki mobil dan mulai perjalanan. Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai ditaman kota dan mereka kini sedang berjalan-jalan dipinggir danau
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between
Science FictionBagaimana jadinya jika Chaeyoung harus menikahi gadis yang sedang hamil dan harus mengkhianati kekasihnya demi pengobatan kakaknya? Mana yang harus dia pilih?