"Sooya..." Ucap Chaeyoung sambil memeluk Sooya dari belakang dan menyandarkan dagunya di pundak Sooya
"Iiihhh engga tau tempat deh ini disekolah tau" Sooya
"Ya kan udah engga ada orang, jam sekolah udah selesai" Chaeyoung
"Gimana kalo masih ada yang disekolah coba terus lihat gurunya pelukan gini ih lepasin dulu" Sooya mulai meninggikan suaranya. Chaeyoungpun yang mendengarnya langsung melepaskan pelukannya sambil tersenyum bodoh
"Aku bawa makan siang, kita makan bareng yuk" Chaeyoung
"Kamu masak?" Sooya
"Engga lah, kak Irene yang masak hehehe" Chaeyoung
"Heuuhhh sudah kuduga" Sooya
Merekapun berjalan meninggalkan sekolah dan duduk bersama di gazebo dekat perkebunan untuk makan siang bersama
"Sooya 6 bulan lagi sapi2ku akan tumbuh besar dan sudah bisa dijual, setelah kuhitung dananya cukup untuk operasi kak Irene dan setelah itu aku akan melamar kamu, apa kamu mau menikah denganku?" ucap Chaeyoung yang sebenarnya memang ia memiliki beberapa sapi dan sebidang tanah peninggalan orang tuanya namun itu Chaeyoung jadikan sebagai tabungan
"Aku mau Chaeng" Sooya yang awalnya kaget mendengar ungkapan Chaeng dan mulai meneteskan air mata
"tapi kalo kamu nikah sama aku, kamu akan hidup sederhana. Menjadi istri dari seorang petani dan peternak karena setelah itu aku akan berhenti dari perkebunan dan akan fokus bertani dan beternak pada lahanku sendiri" Chaeyoung
"Apa selama ini aku pernah menuntutmu? Aku akan selalu ada untukmu apapun keadaannya" Sooya meyakinkan Chaeyoung karena dia tau Chaeyoung ragu padanya atas dasar perbedaan status ekonomi "dan ingat aku mau menikah denganmu tapi nanti setelah operasi kak Irene aku engga mau kamu engga mikirin kak Irene" lanjutnya sambil mengelus sebelah rahang Chaeyoung
"Makasih ya Sooya kamu udah sayang sama aku dan kak Irene, aku pria yang sangat sangat beruntung" Chaeyoung
Disisi lain...
"Akhirnya datang juga lama banget sih" Seulgi
"Perjalanan jauh bos Boseong-Seoul, ada apa lagi tiba2 nyuruh saya kesini?" Bobby, selain mandor perkebunan dia juga sebagai orang kepercayaan Seulgi. Dia sangat baik dan bisa diandalkan bagi Seulgi, dia juga sangat bisa menyimpan rahasia makanya Seulgi sangat percaya namun Bobby sedikit mata duitan
"Bob carikan suami untuk Jane, 2 minggu harus udah dapet" Seulgi
"Mwo?! Tiba2 nona Jane mau nikah? Kalo mau nikah harusnya udah ada lakinya dong bos jangan tiba2 gini, engga gampang nyari laki suruh nikah" keluh Bobby
"Jane hamil bob dan hamilnya engga tau sama siapa, tau kan pasti apa yang akan appa lakuin kalo sampe perutnya membesar tapi belum ada suami?!" Seulgi membuat Bobby sedikit bergidik membayangkan kejamnya tuan besar Kim Woobin jika marah jika menyangkut nama baiknya. "Aku akan kasih setengah saham perusahaan Boseong, mulai dari perkebunan, pabrik, peternakan sampai coffeeshop" lanjut Seulgi
"Hmm kalo gitu sama saya aja bos, saya ikhlas ko menjadi bapak dari jabang bayi yang dikandung nona Jane" Bobby
Seulgi menatap tajam Bobby didepannya membuat Bobby tertunduk "kau sudah beristri lagipula aku tidak mau Jane menikah dengan mandor mata duitan sepertimu. Sudahlah pergi sana dan kembali 2 minggu lagi dengan laki2 baik dan tulus untuk Jane. Ingat ini untuk Jane jadi jangan asal memilih atau kulitmu kujadikan karpet"
"B-baik bos" Bobby pergi kembali ke Boseong. Isi kepalanya penuh sekarang dimana dia akan mendapatkan laki2 itu. Bukan mencari laki2 yang sulit namun segudang kriteria yang pasti diterapkan oleh keluarga Kim. Jika tidak sesuai sudah pasti dia akan taruhannya
Boseong, 23.45 KST
Chaeyoung memasuki rumahnya, ia baru pulang dari menjaga minimarket sebagai kerja parttimenya dan seperti biasa Irene akan menunggunya diruang tamu walaupun selalu Chaeyoung menemukannya dalam keadaan tertidur
"kakak kenapa nunggu aku segala sih" Chaeyoung akan mengangkat tubuh Irene dan memindahkannya kedalam kamar namun...
"KAK IRENE!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
In Between
Science FictionBagaimana jadinya jika Chaeyoung harus menikahi gadis yang sedang hamil dan harus mengkhianati kekasihnya demi pengobatan kakaknya? Mana yang harus dia pilih?