"cukup adikmu yang menikah dengan orang yang tidak setara dengan kita, kau jangan ikutan dengan menikahi kakaknya"
"Aku mencintainya appa, aku akan menikah dengannya"
"jika kau tetap menikahinya kau tidak akan mendapat fasilitas apapun dariku"
"apa appa lupa?! Gwangju dan Boseong adalah sahamku! Dengan atau tanpa persetujuanmu aku tetap akan menikahi Irene" Seulgi memutuskan sambungan telfonnya dengan gusar. Niatnya adalah memberitahu bahwa dia sudah memiliki calon istri dan akan memperkenalkan Irene pada eomma dan appanya setelah Irene operasi namun setelah appa Kim bertanya latar belakang Irene, dia langsung tidak menyetujuinya
"Gi sabar ya" Irene sambil mengusap punggung Seulgi agar tenang "Gi kamu jangan maksain ya aku engga mau melawan orangtuamu cuma demi nikah sama aku, aku engga apa2 ko"
"engga rene aku akan tetap nikahin kamu, aku juga berhak bahagia. Orang tua aku cuma peduli sama nama baiknya dia engga peduli sama kebahagiaan aku dan Jane adikku. Bahkan sampai Jane kaya gini karena dia engga pernah diperhatikan sama eomma appa, cuma aku yang perhatiin dia" Seulgi
"Hmm kaya gini, gimana Gi?" Irene. Seulgi lupa dan hampir keceplosan bilang kalau Jane hamil dan kini menikah dengan adiknya
"Eee ya itu dia jadi sering ke club malam dan sifatnya juga keras" gugup Seulgi
"kamu harus jaga dia Gi. Aku yakin Jane sebenarnya baik cuma butuh kasih sayang lebih. Kalo boleh nanti aku ajak dia masak, bikin kue atau urus tanaman. Kalo dia ada hobi pasti dia engga akan ke club lagi" Irene
Mendengar tuturan Irene, Seulgi tersenyum dan memeluk pinggang kecil Irene dan merapatkan jarak. "makasih ya kamu udah sayang aku sama sayang Jane padahal belum pernah ketemu Jane" Seulgi sambil mencium hampir seluruh wajah Irene membuat Irene terkekeh geli
"Giiiii ya ampun malu ini didepan rumah" Irene berusaha berontak dengan mendorong pundak Seulgi. Tapi badan Seulgi besar dan tangan Irene kecil jadi engga bisa berontak
"Gapapa perkebunan aku yang punya, engga bakal ada yang protes" Seulgi sambil terus melakukan aksinya
"Iihhhh hargai dong yang lagi LDR" Sooya yang keluar rumah membawa tasnya
"huh ganggu aja" Seulgi yang dilepas pelukannya oleh Irene karena Irene malu
"Ayo kita berangkat biar aku juga cepat2 ketemu Chaeng. Nanti aku juga bakal mesra2an depan kalian" Sooya
"Duhhh bucin" Irene mengacak rambut Sooya "yaudah ayo Gi"
"Ah iya ayo" Seulgi yang tersadar dari lamunannya. Seulgi selalu merasa bersalah jika dia melihat Sooya membahas Chaeyoung. Dia merasa telah menghancurkan hubungan mereka namun disisi lain dia menyayangi adiknya
Mereka bertigapun berangkat ke Seoul karena Irene akan operasi
Disisi lain...
"Aaaarrrrggghhhh kenapa harus selalu ada Sooya diantara kita!!!" Jane menarik seluruh selimut dan sprei kasurnya hingga berantakan. Ya sejak dari lapak ubi dia berlari dan naik taksi sampai kerumahnya dan langsung mengunci diri didalam kamarnya
"Aku benci denganmu Sooya walaupun aku belum pernah bertemu denganmu!" Jane dan tak lama dia bersmirk dan menatap perutnya "bantu mommy mempertahankan daddy-mu sayang"
toktoktok...
"Jane tolong buka pintunya, iya iya aku salah tapi jangan seperti ini ndee kasihan baby" terdengar suara Chaeyoung dari balik pintu
dengan gusar Jane berdiri dan membuka pintu kamarnya. "Omo... Jane aku sangat khawatir kau berlari begitu cepat"
"kau yang salah!" Jane
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between
Science FictionBagaimana jadinya jika Chaeyoung harus menikahi gadis yang sedang hamil dan harus mengkhianati kekasihnya demi pengobatan kakaknya? Mana yang harus dia pilih?