"Aku sudah tau semuanya" Sooya tersenyum tipis "Kau hebat Chaeng aku sangat bangga padamu"
"Sooya aku sangat bahagia mendengarnya, maafkan aku Soo maafkan kebodohanku" Chaeng memeluk Sooya dengan senyum dan airmata bahagia "Seulgi bilang aku bisa bebas sekarang tapi aku ingin menunggu Jane melahirkan dulu karena aku ingin merawat anak itu, Jane tidak menginginkannya, tak apa kan nanti kita langsung punya anak? Kau mau kan bersamaku merawat anak itu? Mommy Soo?" Senyum Chaeng dengan mata sembab
Sooya menatap Chaeng lekat sambil tersenyum. Airmatanya pun turut mengalir membasahi pipinya
Sooya menggeleng pelan sambil terus tersenyum membuat Chaeng mengernyitkan dahinya
"S-soo..."
"jadilah suami dan daddy yang baik untuk Jane dan baby-nya Chaeng" Sooya
"M-maksudmu?" Chaeng
"Sejak kecil Jane dan Seulgi oppa tidak pernah mendapat perhatian dari orangtuanya dan kehidupan mereka penuh tekanan namun Jane salah dalam memilih jalan hidupnya hingga dia dihamili oleh orang yang tidak bertanggungjawab" Sooya
"Kupikir itu karena kesalahannya sendiri Soo" Chaeng
"Chaeng aku wanita sama seperti Jane" Sooya mengelus pipi Chaeng "Tidak mudah bagi Jane hidup dalam tekanan, dihamili entah oleh siapa dan setelah dihamili ia malah dihakimi oleh orangtuanya sendiri bukan dibantu untuk bangkit, dan dia baru merasa kasih sayang itu setelah denganmu aku sangat mengerti bagaimana perasaannya sekarang"
Chaeng menatap dalam Sooya, airmatanya sudah mengalir membasahi pipinya karena Chaeng sudah tau arah pembicaraannya
"Cintailah Jane dia mencintaimu, jadilah daddy yang baik untuk babynya, dan jadilah suami yang baik untuk Jane" Sooya
"T-tapi hikss aku mencintaimu Soo" Chaeng
"Aku juga mencintaimu Chaeng tapi Jane lebih membutuhkanmu" Sooya menangkup kedua pipi Chaeng dan memandangnya dalam "Chaeng kumohon cintailah Jane, kau pria baik yang terhebat yang pernah kukenal dan aku sangat bangga pernah menjadi wanita yang mengisi harimu, mau yah Chaeng? Untukku dan baby Jane?"
"Hikss... Baiklah aku akan belajar mencintainya untukmu" Chaeng mengangguk lemah dengan airmata yang mengalir dipipinya lalu memeluk Sooya
Sooya membalas pelukan Chaeng dan mengusap sayang punggung Chaeng. Bohong jika dia baik2 saja. Hati Sooya juga sakit karena harus berpisah dengan pria-nya. Pria yang ia cintai dengan sangat tulus. Namun Sooya sangat iba dengan Jane dan kisah hidupnya apalagi Jane saat ini mengalami stress berat akibat akan ditinggal Chaeng jadi dia mencoba mengikhlaskan Chaengnya
"Hikss... Soo tapi boleh kita tetap berteman? Dan boleh aku tetap menyayangimu?" Chaeng
"tentu saja Chaeng tapi tidak boleh melebihi rasa sayangmu pada Jane ya. Aku akan tetap menyayangimu dan kak Irene sebagai eonnie dan dongsaaeng-ku. Sudah jangan nangis ya nanti tampanmu hilang" Sooya tersenyum sambil mengusap airmata dipipi Chaeng
"Sekarang temuilah Jane, dia pasti membutuhkanmu" Sooya
Chaeng mengecup kening Sooya cukup lama lalu pergi meninggalkannya. Ketika Chaeng pergi Sooya luruh ketanah. Tangis yang ia tahan sejak tadi akhirnya pecah ketika Chaeng pergi
"Hatimu sangat baik Soo" Lim menghampiri Sooya yang bersimpuh ditanah dan merengkuhnya
"Lim... hikss... Aku mengikhlaskannya Lim, Jane membutuhkannya" Sooya
Diruangan Jane...
Seulgi dan Irene duduk di sofa. Irene sudah boleh pulang namun sebelum pulang dia menjenguk Jane dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between
Science FictionBagaimana jadinya jika Chaeyoung harus menikahi gadis yang sedang hamil dan harus mengkhianati kekasihnya demi pengobatan kakaknya? Mana yang harus dia pilih?