O4

624 64 1
                                    

Zenju mengatur nafasnya yang naik turun, keringat bercucuran di dahinya. Tubuhnya bergetar tak percaya akan hal yang terjadi, Sarada yang mengetahui itupun mendekatinya.

"Tidak apa-apa, yang terpenting kita semua selamat dan bisa melanjutkan ujian." kata penenang Sarada untuk Zenju.

Gadis itu mengangguk, yang terjadi tadi membuatnya shock. Hampir saja mereka jatuh kedalam tinta hitam tersebut, dengan cepat Zenju meneriaki Mitsuki.

Laki-laki itu segera menyalurkan tangannya dan menangkap Sarada, Boruto, dan Zenju. Perlahan-lahan mereka naik keatas semua ini berkat Mitsuki dan Zenju.

Yang terkena tinta hitam akan kalah, bagi mereka yang berpasrah tentu saja akan jatuh dan kalah. Ujian ronde kedua ini membuat mereka untuk berfikir logika.

"Kamu tidak apa-apa Zenju?"

Boruto memeluk Zenju dengan erat, dia menyembunyikan wajahnya dileher sang gadis. Dia khawatir kondisi gadis ini dari tadi meskipun Mitsuki bilang tidak apa-apa.

"Aku baik-baik saja Boruto, khawatirkan dirimu sendiri." Zenju melepas pelukan Boruto, ia berjalan ke tempat Ujian ronde ketiga Chunin.

"Ayo kita kesana." ajak Sarada.

•   •   •   •

Babak ketiga Ujian Chunin akan segara dimulai para peserta berkumpul di ruangannya masing-masing, tribun dipenuhi oleh warga yang menonton. Tidak hanya warga saja tetapi ada para Hokage dari setiap desa, ini membuat mereka menjadi lebih semangat dan tidak mau kalah.

"Babak ketiga merupakan pertandingan Individu, babak ini menggunakan sistem turnamen. Kami tidak akan mempertemukan rekan satu tim di pertandingan pertama." Lee memberi penjelasan pada peserta, "Tetapi, jika kalian menang. Kalian mungkin akan menghadapi rekan tim kalian, tolong verifikasi lagi nomor berapa pertandingan kalian."

"Semuanya, apa kalian sudah siap?" tanya Lee mendapat teriakan bersemangat dari peserta. Seketika tubuh mereka menghilang dan pertandingan dimulai.

Di sini peserta Konoha berkumpul, Zenju duduk bersebelahan dengan Boruto. Gadis itu tidak berhenti mengoceh membuat Boruto menutup mulut sang gadis dengan tangannya.

"Tanganmu asin!" teriak Zenju berusaha melepaskan tangan Boruto dari mulutnya, laki-laki itu tertawa.

Boruto berdiri membuka seluruh atensi tertuju padanya, "aku tidak akan kalah!" semangat Boruto membara lalu dia keluar dari ruangan, karna namanya dipanggil.

Mereka tidak sadar bahwa Boruto menggunakan alat sains ninja ditangannya, anak itu memang sengaja menyembunyikannya.

"Uzumaki Boruto dari Konoha melawan Yurui dari kumogakure. Pertandingan pertama, dimulai!"

Boruto langsung menyerang Yurui dengan shuriken bertubi-tubi, sementara sang lawan santai sambil memakan permen karet. Dia berdecih seakan-akan di anggap rendah oleh Yurui musuhnya.

"Aku akan mengalahkanmu Boruto." ujar Yurui melawan Boruto dengan katananya.

"Berhentilah omong kosongmu!" Boruto menahan serangan Yurui, tatapannya berubah menjadi tajam. Gelembung karet itu semakin banyak sehingga menutupi pandangan Boruto.

"Sialan!" pekiknya dan mengeluarkan shuriken berwarna hijau, yang dia lemparkan pada Yurui.

Laki-laki itu berdecih ketika melihat shuriken milik Boruto, "itu tidak akan mengena—"

BOOM!

Yurui terlempar jauh tubuhnya jatuh seakan-akan tidak bisa di gerakan, serangan Boruto berhasil mengenai permen karet yang di makan Yurui.

Sementara di ruang peserta mereka kagum dengan apa yang dilakukan Boruto tadi, mereka menatap layar tv tak percaya.

"Itu serangan yang tidak mudah," guman Zenju.

Pemenangnya adalah Uzumaki Boruto dari desa Konoha.

Suara sistem itu membuat semua penonton bersorak gembira, terutama warga Konoha sendiri. Boruto tersenyum lebar tatapannya beralih pada sang ayah yang duduk diatas.

"Boleh juga seranganmu tadi," ujar Zenju membuat Boruto tersenyum tipis.

"Aku sudah bilangkan, Boruto tidak akan pernah terkalahkan."

"Terserah kamu saja," Zenju pergi dari hadapan Boruto, ia berjalan menuju area pertandingan.

Kini gilirannya bertanding, diam-diam Boruto tersenyum saat sang gadis pergi. "Semangat Zenju, aku tau kamu pasti bisa."

•   •   •   •

Semua orang bersorak saat melihat peserta yang akan bertanding selanjutnya, terutama para Hokage diatas dan Shinobi Konoha.

Pertandingan kedua.

Hatake Zenju dari desa Konoha melawan Yodo dari desa pasir tersembunyi!

"Mulai!"

Zenju tetap berdiri di tempatnya karna sang lawan tidak ada niatan untuk menyerang, ia memperhatikan strategi lawannya. Jika seperti ini terus akan menghabiskan waktu bertanding tapi ia juga tidak bisa bertindak gegabah.

"Hatake Zenju, dia mirip sekali dengan Kakashi." ujar Tsuchikage. Diam-diam Hokage ketujuh tersenyum tipis, dia berfikir jika Zenju sudah dewasa akan menjadi Shinobi hebat.

Zenju berdecih ketika lawannya tak menyerang, bisa-bisa cakra nya habis karna melawan. Terlihat pergerakan sang lawan yang sedang melepas headset, dia tersenyum tipis padanya.

"Ayo kita mulai, Hatake Zenju."









•   •   •   •

To be continued

Jangan lupa untuk meninggalkan vote sebelum pergi, dan jangan menjadi silent reader.
kalau kalian silent reader lebih baik pergi jauh-jauh dari book ini

𝐍𝐄𝐌𝐈𝐂𝐎 : 𝖴𝗓𝗎𝗆𝖺𝗄𝗂 𝖡𝗈𝗋𝗎𝗍𝗈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang