1O

593 75 0
                                    

please guys klo mampir jangan baca doang tapi vote juga, kesannya biar menghargai.

Hari terus berlalu seiring berjalannya waktu, kondisi desa sudah membaik dan para warga bisa melakukan aktifitas seperti semula. Para Shinobi pun sudah menjalankan misi keluar desa, pengawalan pun semakin ketat.

"Membosankan." guman Zenju sambil berbaring diatas rerumputan.

Saat ini Zenju bersama Sarada, Mitsuki dan juga Boruto di hutan desa. Tim mereka belum diberikan misi karena masa pemulihan Boruto, padahal mereka sangat ingin menjalankan misi.

"Aku jutsru lebih memilih libur seperti ini Zenju," sahut Mitsuki ikut berbaring di sebelah gadis itu.

Sarada menggelengkan kepala melihat dua orang yang berbaring di depannya, tatapan matanya beralih pada Boruto yang duduk di  batang pohon. Laki-laki itu tidak seperti biasanya, padahal kalau ada Zenju dia selalu bersemangat.

"Aku ingin menjalankan misi tingkat S!" seru Boruto membuat ketiga orang itu tersentak kaget.

"Kau gila?!"

Boruto terkekeh usai mendengar respon Zenju yang berteriak tidak terima, "Aku hanya bercanda," balasnya.

Zenju berdecih sebal melihat Boruto puas mengerjainya, ia bangun dari tidurnya dan membersihkan kotoran yang menempel pada bajunya.

"Kalau aku lama-lama di sini bersama Boruto, aku bisa gila!" seru Zenju lalu menghilang, ia seperti berteleportasi.

"Semua ini gara-gara kau, Boruto." Sarada memicing matanya, seketika buli kuduk Boruto berdiri.

Menyeramkan!

Boruto melompat kebawah berjalan mendekat ke Sarada dan Mitsuki, "aku pulang dulu ya, ada sesuatu yang ingin aku lakukan." ucapnya.

"Memang apa yang ingin kau lakukan?" tanya Mitsuki, Boruto berbalik dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

"Menemui Zenju." Boruto pergi setelah mengucapkan itu, membuat kedua temannya keheranan.

"Dasar Boruto, dipikirannya hanya Zenju!"

•     •     •

Z

enju melangkah masuk ke restoran cepat saji Kaminara Baga, terlalu banyak marah-marah membuatnya lapar. Ini salah satu makanan favoritnya setelah Dango, mungkin hidupnya akan suram jika tidak ada kedua makanan itu.

"Permisi, saya pesan burger spesial satu."

"Saya juga,"

Gadis itu menoleh kearah suara yang terdengar familiar, wajahnya berubah menjadi datar. Lagi-lagi ia diganggu oleh manusia berambut kuning ini, tanpa bersalah dia jutsru tersenyum.

"Halo Zen—AKH!"

Boruto merintih kesakitan kala kakinya diinjak oleh Zenju sekuat tenaga, tak bisa dipungkiri kekuatan gadis ini memang kuat, mungkin kaki Boruto akan membengkak.

"Zenju jahat sekali, padahal aku kesini juga ingin makan burger spesial." ungkapnya, Zenju memutar bola matanya.

"Kamu ini menggangguku terus!" tegas Zenju pada Boruto seketika mental laki-laki itu menciut.

Zenju mengambil nampan makanan miliknya dan ia letakkan diatas meja, begitu juga Boruto yang mengikuti Zenju. Seperti anak kucing yang tidak ingin jauh dari ibunya.

"Aku bosan sekali rasanya ingin menjalankan misi yang sulit," ujar Boruto sambil memasukkan burger ke mulutnya.

"Berlagak sok hebat." cibir Zenju membuat Boruto mengerucutkan bibirnya.

Hendak memakan Burger pergerakan Zenju terhenti saat mendengar suara telepati Sarada, suara itu juga di dengar oleh Boruto.

Boruto dan Zenju mohon untuk berkumpul ke ruang pembagian misi.

Tanpa berfikir panjang Zenju menelan burgernya satu suapan, ia beranjak dari duduknya begitu juga Boruto. Mereka berlari bersama menuju tempat pembagian misi, inilah yang di tunggu-tunggu oleh Boruto.

"Yosh, ayo kita menjalankan misi!"

•     •     •

"Huh? mencari orang?" ucap Boruto lesu usai membaca gulungan misi tim 7. Dia sudah berekspektasi tinggi namun tak sesuai kenyataan.

"Dalam misi kali ini, kalian harus mencari orang yang hilang di Negeri Lembah." jelas wanita berambut blonde sedikit merah muda.

Boruto berdecak sebal, "Apa tidak ada misi lain yang bisa menguji kemampuan kamu?" tanyanya, itu pertanyaan bodoh.

"Boruto, semua misi itu penting!" celetuk Sarada yang tidak terima ucapan Boruto barusan, dia terlalu menyepelekan misi.

"Silahkan tanyakan detailnya pada klien yang sudah menunggu kalian di Negeri Lembah." ucap wanita itu.

Zenju menatap Konohamaru yang berada di sebelahnya, "Negeri Lembah itu cukup jauh, bukan?" tanyanya.

"Kita akan kesulitan mencari orang di tempat yang belum kita kenali,"

"Karena itu aku diminta untuk datang kesini."

Suara itu mengalihkan pandangan mereka  pada seorang pria berpakaian seperti Konohamaru, yang membedakan hanyalah syal berwarna oranye di sertai corak bergaris.

Konohamaru mendadak tersenyum lebar saat melihat orang di hadapannya, dia berlari mendekat pada pria itu. "Mugino, kau sudah kembali?! lama sekali tidak berjumpa." pekiknya.

"Iya... akhirnya aku dibebaskan." Jawab Mugino datar.

"Bagaimana rasanya bisa kembali ke rumah lagi?" tanya Konohamaru.

Zenju bersama yang lain menatap kedua pria itu bosan, sebenarnya mereka jadi menjalankan misi tidak sih?

"Guru Konohamaru, kita jadi menjalankan misi tidak?" akhirnya Zenju membuka suara, pria itu merangkul Mugino sembari berjalan mendekat ke arahnya.

"Pasti jadi, perkenalkan dia adalah sahabat terdekatku. Dia pergi untuk melakukan ekspedisi jangka panjang-kore,  kamu sering melakukan misi bersama-sama." jelas Konohamaru senang.

"Mugino sudah akrab dengan keadaan di sana, jadi dia akan menemani kalian menjalankan misi ini!" sahut wanita itu.

Boruto melangkah maju dan membungkukkan tubuhnya, "perkenalkan namaku Uzumaki Boruto, guruku menyuruhku untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Jadi mohon bantuannya untuk mengenali tempat yang belum kukenal ya-dattebasa!"

"Baiklah, ayo kita pergi sekarang."

Orang aneh! pikir Zenju saat ini, padahal yang lain belum sempat memperkenalkan diri malah sudah pergi begitu saja.

Mereka mengikuti langkah kaki Mugino dan Konohamaru sebagai pemandu ke Negeri Lembah, ini menjadi misi paling jauh bagi mereka.

"Semoga hari ini tidak terjadi apa-apa."








To be continued

Jangan lupa untuk meninggalkan vote sebelum pergi, dan jangan menjadi silent reader.
kalau kalian silent reader lebih baik pergi jauh-jauh dari book ini.

vote sekarang!

𝐍𝐄𝐌𝐈𝐂𝐎 : 𝖴𝗓𝗎𝗆𝖺𝗄𝗂 𝖡𝗈𝗋𝗎𝗍𝗈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang