17

400 37 7
                                    

biasakan vote sebelum membaca.

───

Zenju menghela nafas bosan, waktu terus berlalu tapi bocah bersurai kuning itu tak kunjung datang. Rencananya hari ini mereka akan berlatih bersama, ada Mitsuki juga. Untung saja Mitsuki sudah datang lebih dulu jika tidak ia akan kesepian.

"Anak itu tidak bisa tepat waktu." Ujar Zenju sarkas.

Mitsuki hanya bisa diam, dirinya tidak berani mengganggu Zenju saat sensitif seperti ini. Yang ada justru kena serangan Zenju.

BRUK!

Tatapan mereka beralih pada suara tersebut. Boruto terbaring sambil meringis kesakitan, dia baru saja jatuh dari atas pohon.

"Oi bangun."

Boruto langsung bangun dan berdiri tegak, dia mengaku salah karna tidak tepat waktu. "Maafkan aku Zenju, sebenarnya tadi aku ingin mrngajak Kawaki ternyata dia sibuk." Ucap Boruto membungkuk sembilan puluh derajat.

"Hah...baiklah, lalu dimana Sarada?" Zenju mencari keberadaan temannya itu.

"Katanya Sarada dia ingin menyambut kepulangan paman Sasuke." Jawab Mitsuki.

"Baiklah, ayo kita latihan!"

"Haik!"

──

"Apa yang sedang kamu lakukan Kawaki, bukankah seharusnya kamu ikut latihan bersama Boruto?"

Naruto menatap mata Kawaki sambil bertanya-tanya, padahal kemarin malam anak itu sudah meminta izin padanya.

"Tidak." Jawab Kawaki singkat.

Suara tawa masuk kedalam indra pendengaran Kawaki, pria di hadapannya sedang tertawa, membuatnya sedikit tersipu malu.

"Padahal ada Zenju dan Mitsuki, jika itu keputusanmu aku tidak mempermasalahkan." Naruto tersenyum tipis.

Sudah sebulan berlalu semenjak kedatangan Kawaki ke desa, dia menjadi anak yang baik meskipun sesekali beradu mulut dengan Boruto. Apapun yang terjadi Naruto harus melindungi Kawaki dan keluarganya, ditambah organisasi KARA yang mengincar Kawaki itu.

"Naruto, kami akan pergi belanja untuk makan malam." Ucap Hinata sembari menggandeng Himawari.

"Hati-hati di jalan!" Naruto melambaikan tangannya saat putri kecilnya melambai.

Diam-diam Kawaki memperhatikan punggung wanita itu sampai menghilanh dari pandangannya, dia sudah menganggap mereka keluarga.

Deg!

Jantungnya terasa berdenyut, Kawaki meremas bajunya menahan rasa sakit yang datang tiba-tiba ini. Tanpa dia sadari tanda karma pada telapak tangannya muncul.

"Apa yang terjadi?!" Tangannya bergetar, karma itu semakin menyebar.

"Kawaki, ada apa?!"

Sial!

───

Bruk!

"Boruto kamu kenapa?" Panik Zenju ketika melihat Boruto jatuh begitu saja, pria itu menatap telapak tangannya.

Zenju melirik Mitsuki yang nampak panik sama seperti dirinya, apa ada sesuatu yang buruk terjadi pada Boruto?

"Aku harus kembali kerumah, ada sesuatu yang tidak beres dengan Karma-ku." Boruto bangkit dari jatuhnya.

"Tunggu Boruto, biarkan kami ikut bersamamu. Jika terjadi sesuatu setidaknya aku dan Mitsuki bisa membantumu." Ucap Zenju seraya menahan lengan Boruto.

"Baiklah..."

───

vote dan komennya jangan lupa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐍𝐄𝐌𝐈𝐂𝐎 : 𝖴𝗓𝗎𝗆𝖺𝗄𝗂 𝖡𝗈𝗋𝗎𝗍𝗈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang