O9

544 73 12
                                    

Hari berlalu setelah Boruto pergi menyelamatkan Hokage dengan yang lain, kondisi desa Konoha kian membaik setelah perbaikan. Para warga bekerja sama untuk memperbaiki kerusakan, begitu juga dengan ninja lainnya yang ikut serta dalam kegiatan ini.

Lain halnya dengan seorang gadis yang justru berjalan menjauh dari tempat itu, dia berjalan menuju hutan desa Konoha. Tanpa gadis itu sadari ada seseorang yang mengikutinya.

"Aku sedih melihat Zenju seperti itu, biasanya kan dia paling ceria." ucap laki-laki berambut blonde dengan warna mata biru muda.

"Yah, kepergian Boruto membuatnya menjadi seperti ini." Balas seorang laki-laki berambut nanas.

Zenju duduk di salah satu dahan pohon yang ambruk, tatapan matanya kosong. Entah kenapa ada rasa kehilangan dihatinya, padahal hanya di tinggal Boruto beberapa hari.

"Cepatlah kembali Boruto," lirihnya lalu pergi dari tempat ini.

Laki-laki berkacamata itu menyenggol lengan temannya yang dari tadi hanya diam, "kau juga mengkhawatirkan Zenju kan?" tanyanya.

"Cih, lebih baik kau tanya pada dirimu sendiri dan orang lain. Dia itu gadis cantik yang terkenal di kalangan para ninja apalagi Zenju anak Hokage keenam." Jawab si rambut nanas sebelum pergi.

"Dasar Shikadai."

•     •     •

Zenju kembali ke pemukiman setelah berjalan-jalan mencari udara segar, sesampainya ia di sana langsung di sambut oleh Sarada. Gadis Uchiha itu berlari kearahnya dengan senyuman lebar.

"Aku mencari mu Zenju, kau membuatku khawatir saja!" pekik Sarada sambil menjewer telinga Zenju, gadis itu meringis kesakitan.

"Maaf, aku tadi berjalan-jalan mencari udara segar." Balas Zenju membuat Sarada mengendus kesal.

Sarada memegang tangan Zenju dengan erat, menatap gadis di depannya serius.

"Boruto kembali."

Kakinya berlari sangat cepat ketika mengetahui Boruto sudah kembali, ada rasa senang terbesit dalam hatinya. Bahkan ia sampai menabrak orang yang berlalu-lalang, Zenju berhenti saat melihat seorang laki-laki di hadapannya.

Mereka saling bertukar pandangan sebelum akhirnya tersenyum, "Aku kembali Zenju."

Pluk

Zenju memeluk Boruto erat seakan tak ingin melepaskannya, cairan bening keluar dari pelupuk mata Zenju, tubuhnya bergetar.

"Aku berhasil membawa ayah kembali dengan selamat," ucap Boruto lirih.

Dia membalas pelukan sang gadis dan mengelusnya pelan, Boruto bersyukur orang-orang di dekatnya selamat. Pelukan mereka mengendur seiring Zenju menatap Boruto dengan tajam.

Kedua mata dan hidung tampak merah, serta bibir yang melengkung kebawah membuat Boruto tersenyum, gadis ini sangat lucu.

"Kamu membuatku khawatir!" Zenju memukul bahu Boruto.

"Aduh sakit! seharusnya kamu tidak memukulku Zenju, padahal aku juga mengkhawatirkanmu." ucap Boruto dengan senyuman.

Tak!

Suara ranting patah di balik pohon, kedua insan itu saling menatap hingga keluar seseorang keluar dari tempat persembunyiannya.

"Sarada, Mitsuki?!"

"Kalian terlalu sibuk berduaan sampai tidak tahu keberadaan kami di sini, dasar," cibir Sarada mendapat anggukan dari Mitsuki.

Mitsuki merangkul bahu Boruto dan Zenju, "ayo kita pergi, semua orang sudah menunggu."

Mereka berjalan menuju tempat teman-temannya berkumpulnya, Sarada dan Mitsuki berhenti ketika melihat Boruto menggandeng tangan Zenju, mereka berdua mengendus kesal.

Mereka berjalan menuju tempat teman-temannya berkumpulnya, Sarada dan Mitsuki berhenti ketika melihat Boruto menggandeng tangan Zenju, mereka berdua mengendus kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sial, pemandangan apa ini?"

•      •     •


Semua teman Akademi berkumpul di depan restoran Cepat Saji Kaminara Baga, mereka menyambut kepulangan Boruto dengan senang. Temannya ini berhasil menyelamatkan desa Konoha dari serangan Otsusuki.

"Maaf ya teman-teman, saat ujian kemarin aku curang dan justru menggunakan alat sains ninja Modern." ujar Boruto menyesal.

"Sudah tidak apa-apa, yang penting kau kembali ke desa dengan selamat Boruto." balas Denki.

Zenju melihat temannya mengerubungi Boruto, membuat sebuah senyuman di bibirnya. Ia berdiri bersama Sarada, Mitsuki, Shikadai, dan Juga Inojin.

"Akhirnya semua membaik seperti semula," ucap Zenju melihat Boruto diangkat oleh Iwabe.

"Kau terlalu mengkhawatirkan Boruto, padahal dia kuat dan tidak mungkin terkalahkan."

Suara Shikadai membuat atensi beralih padanya, laki-laki itu segara mengalihkan pandangan. "Sudahlah, aku ingin beristirahat." ujar Zenju sebelum pergi.

Ia meninggalkan teman-temannya yang sibuk dengan Boruto, tujuannya adalah tidur. Melihat kepergian Zenju mereka hanya bisa membuang nafas kasar, gadis itu tidak bisa jauh dari tempat tidurnya.

"Zenju aneh!"

Sekarang di kantor Hokage sudah ada Shikamaru, Sasuke, dan pastinya pemimpin desa yaitu Naruto Uzumaki. Mereka berkumpul untuk membahas tentang Otsusuki.

"Ini akan menjadi akhir dari masalah mereka, bukan?" tanya Hokage.

Shikamaru mengangguk, "selama mereka mengincar cakra di sini, aku yakin mereka akan menyerang kembali." jawab pria berambut landak itu.

"Kita harus tetap menyelidiki reruntuhan yang ditinggalkan kaguya."

"Yah, kita harus hati-hati dengan hal itu." sahut Sasuke, "Bagaimana keadaan Boruto?" tanyanya.

"Dia baik-baik saja, justru Boruto mengkhawatirkan Zenju. Bahkan sampai di sini dia langsung mencari keberadaan gadis itu." jawab Hokage dengan wajah pasrah.

Shikamaru dan Sasuke tertawa, pasti Hokage belum mengetahui tentang Boruto menyukai Zenju. Untung saja mereka sudah tau terlebih dahulu karna Konohamaru.

"Dasar Naruto, kau tidak tau ya?"

Hokage menatap Sasuke bertanya-tanya, memang apa hal yang ia tidak tau?

"Boruto itu menyukai Zenju."

"Ooh menyukai..."

"APA MENYUKAI?!"

















To be continued

Jangan lupa untuk meninggalkan vote sebelum pergi, dan jangan menjadi silent reader.
kalau kalian silent reader lebih baik pergi jauh-jauh dari book ini.

vote sekarang!

𝐍𝐄𝐌𝐈𝐂𝐎 : 𝖴𝗓𝗎𝗆𝖺𝗄𝗂 𝖡𝗈𝗋𝗎𝗍𝗈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang