12

533 56 2
                                    

Sekali lagi jangan lupa untuk vote dan komen karna hal tersebut termasuk menghargai karya yg telah kalian baca.

Kawaki berhasil mengalahkan lawannya dengan satu serangan, tetapi membuat tubuhnya kehabisan chakra. Dia jatuh tak sadarkan diri, mereka membawa Kawaki ke tempat pengobatan terdekat.

Laboratorium Katasuke.

Salah satu tempat yang dekat dari wilayah ini, laboratorium ini sudah dilengkapi berbagai macam alat kesehatan ninja. Kawaki langsung dimasukan ke ruang isolasi, berjaga-jaga jika dia melarikan diri.

Disisi lain Zenju sedang merebahkan diri diatas kursi panjang pada ruang tunggu, chakranya hampis habis dibuat berlari-lari. Hanya ada ia disini yang lain sibuk dengan anak bernama Kawaki itu, bulu kuduknya berdiri ketika merasa ingin buang air kecil.

Ia membuka pintu, tubuhnya terhuyung kebelakang saat seseorang berlari tergesa-gesa.

"Hei—kawaki?"

Kawaki menoleh kebelakang sekilas lalu berlari, Zenju dengan cepat mengejar bocah itu pasti dia ingin melarikan diri.

Bugh!

Zenju menendang Kawaki membuat laki-laki itu tersungkur ke lantai, dia meringis. "Biarkan aku pergi!" Teriak Kawaki.

"Tidak boleh, kau harus disini beberapa hari untuk pemeriksaan." Zenju memegang Kawaki erat.

BRAK!

Punggung Zenju menabrak keras dinding ketika Kawaki mendorongnya, kesempatan untuknya melarikan diri. Zenju menggerutu karna ia kehilangan Kawaki.

"Menyebalkan sekali!"

⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚

Kawaki melarikan diri ke hutan dan masuk kedesa Konoha, dia bersembunyi dibalik bangunan-bangunan tinggi. Merasa tidak ada yang mengikutinya dia pun duduk sambil mengatur nafasnya.

Dia tersentak kaget ketika melihat seorang gadis berdiri didepannya, "Ternyata tidak sulit juga mencarimu, Kawaki." Ucapnya.

"Cih." Kawaki berdecih, dia dibawa paksa kembali ke Laboratorium.

Gadis itu adalah Zenju, ia mendeteksi Kawaki dengan chakra itu memudahkan menemukan tempat persembunyian Kawaki. Zenju menyuruh Kawaki berjalan lebih dulu.

"Kau ini gadis paling merepotkan." Celetuk Kawaki kesal.

"Tidak sadar diri." Balas (Name) tak suka, orang ini seenaknya saja berbicara seperti itu padanya.

Dengan pasrah Kawaki menuruti kemauan Zenju yang mengajaknya untuk kembali, ia tersentak kaget ketika pria itu berpindah posisi jadi disebelahnya.

"Namamu siapa?" Kawaki membuka suaranya, dari tadi dia menahan agar tidak bertanya.

"Hatake Zenju, kenapa?"

"Tidak apa-apa, hanya bertanya saja."

Tanpa si gadis sadari pipi Kawaki sudah merona, wajahnya seperti kepitinh rebus. Menurutnya meskipun gadis ini terlihat dingin tetapi dia sangat perhatian.

Sesampainya di Laboratorium kami disambut oleh pukulan Boruto, laki-laki itu terlihat marah dan kesal. Zenju meringis sambil memegangi kepalanyanya.

"Zenju, kau ini membuatku khawatir saja!" Pekik Boruto.

"Aku mengejar Kawaki yang berusaha kabur, memangnya kalian tidak sadar?" Tanya Zenju sontak Boruto, Sarada, bertatapan.

Sarada membuang nafasnya, "Kami sadar Zenju, awal mulanya Kawaki izin ke toilet dan itu juga dalam pengawasan Boruto, ketika melewati lorong tak sengaja berpapasan dengan pekerja disini juga. Dia membawa sebuah cairan jika terjatuh akan membuat asap tebal, Kawaki menabraknya dan melarikan diri." Jelas Sarada.

"Dia memang berniatan untuk kabur."

Zenju melirik Kawaki yang berada di sebelahnya, menyusahkan orang saja. Tanpa berfikir panjang ia masuk kedalam Laboratorium.

"Mau kemana?" Tanya Boruto.

"Tidur, urus saja Kawaki. Dia sangat merepotkan hanya membuat tenagaku terbuang sia-sia."

Ucapan Zenju berhasil mengenai lubuk hati terdalam Kawaki.


































"Sialan gadis itu."





























































Jangan lupa untuk meninggalkan vote sebelum pergi, dan jangan menjadi silent reader.
kalau kalian silent reader lebih baik pergi jauh-jauh dari book ini.

vote sekarang!

𝐍𝐄𝐌𝐈𝐂𝐎 : 𝖴𝗓𝗎𝗆𝖺𝗄𝗂 𝖡𝗈𝗋𝗎𝗍𝗈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang