O2

809 82 10
                                    

Tiga hari berlalu tak terasa besok sudah masuk dan harus ujian, apalagi Zenju yang memiliki jadwal ketat latihan. Dari pagi sampai malam ia terus berlatih tanpa henti, Kakashi juga khawatir dengan kondisi tubuhnya tapi ia menjawab tidak apa-apa.

"Tidak mau latihan lagi?" tanya Kakashi saat melihat Zenju rebahan di depan televisi.

"Tidak, aku lelah dan sepertinya sebentar lagi Boruto datang." jawab Zenju tanpa menatap sang ayah, Kakashi akhir-akhir ini sering melihat Zenju bersama Boruto membuatnya sedikit bertanya-tanya.

Suara ketukan pintu terdengar membuat Zenju harus bangun dari rebahannya, tak lupa berpamitan dengan Kakashi. "Aku pergi dulu ayah, mungkin aku akan pulang telat." ujar Zenju.

"Ya, ya, hati-hati." Kakashi melihat sang anak sampai keluar rumah, diam-diam dia berteriak dalam hatinya.

APA HUBUNGAN ANAKKU DENGAN BORUTO ITU??!

Ah sial, jika memikirkan ini terus lama-kelamaan dia bisa pusing. Lebih baik melanjutkan membaca buku novel Icha Icha Paradise 299.

•   •   •   •

Saat ini Boruto beserta yang lain sedang berada di hutan untuk latihan, tidak hanya mereka saja masih ada Shikadai, Chocho, dan juga Inojin lalu disusul oleh Iwabe, Metal, Denki.

Mereka semua berlatih tanpa henti sampai mengeluarkan keringat, apalagi Boruto yang bersikeras untuk meningkatkan Rasengan miliknya. Zenju yang memperhatikan teman-temannya berlatih hanya memutar bola mata malasnya.

"Zenju tidak latihan?" tanya Denki, gadis itu menggeleng sambil tersenyum tipis.

"Dia terlalu malas untuk latihan, lagipula beberapa hari ini Zenju selalu berlatih keras dengan paman Kakashi." ucapan itu membuat senyuman di bibir Zenju luntur, tatapannya berubah menjadi tajam.

Siapa lagi jika bukan Boruto, mentang-mentang dia anak Hokage berlagak sok hebat. Sudah Zenju pastikan ia akan mengalahkan Boruto, catat itu.

Denki menatap kedua orang itu dengan khawatir, dia segara menarik Boruto untuk menjauh dari Zenju. "Lepaskan aku!" seru Boruto.

"Boruto jangan gegabah, kalau Zenju marah nanti kita bisa mati!" pekik Denki, "Zenju tidak bisa marah, wajahnya aja sok menantang." balas Boruto lalu melepaskan tangan Denki dan berjalan menuju Sarada.

Tanpa mereka sadari Zenju tertidur di bawah pohon dengan sinar matahari yang menyorot ke wajahnya, Iwabe yang tau duluan pun memberi tahu teman-temannya. Boruto mengendus kesal karna melihat kebiasaan Zenju, selalu tidur dimana saja.

"Hei Boruto," panggil Mitsuki saat Boruto mendekati Zenju.

Tubuh Boruto menutupi wajah Zenju yang tersorot sinar matahari, dia tersenyum tipis. Setalah dilihat-lihat Zenju terlihat cantik.

"Biarkan saja, Boruto kan suka dengan Zenju." ujar Sarada membuat yang lain melotot tak percaya.

Denki mengelus punggung Iwabe, "Sabar yaa Iwabe, sainganmu anak Hokage ketujuh."

Mereka tertawa ketika melihat ekspresi wajah Iwabe seakan-akan ingin melahap Boruto, lagi pula mereka juga tidak heran Zenju banyak yang menyukai. Dia tidak hanya cantik tapi juga berbakat, bahkan dia selalu menjadi peringkat satu dikelas. Dia lebih cepat mempraktekkan Jutsu. Itu kelebihan darinya.

𝐍𝐄𝐌𝐈𝐂𝐎 : 𝖴𝗓𝗎𝗆𝖺𝗄𝗂 𝖡𝗈𝗋𝗎𝗍𝗈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang