O3

673 71 0
                                    


Ujian chunin diadakan hari ini sampai selesai, banyak orang tua mengantar mereka sampai gerbang ujian. Bahkan ada yang menangis tersedu-sedu, ingin melihat anaknya ujian namun ditahan oleh para Shinobi. Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk kedalam area ujian.

"Halo Zenju," sapa guru Konohamaru ketika melihat muridnya datang bersama Kakashi.

Konohamaru memperhatikan anak itu dari bawah sampai atas, sepertinya ada yang sedikit berbeda. "Jangan heran Konohamaru, Zenju baru saja memotong rambutnya." ucap Kakashi.

"Padahal rambutnya sudah panjang sekali loh, kenapa dipotong Zenju?" tanyanya.

"Panas," jawab Zenju sebelum pergi menghampiri Sarada, Mitsuki dan juga Boruto si rambut kuning.

Konohamaru dan Kakashi sama-sama memperhatikan Zenju, mereka tersenyum bersamaan. Kini Zenju sudah menjadi gadis, mereka berdua masih ingat masa kecil anak itu yang sulit sekali diajak berbicara namun sekarang malah banyak bicara.

"Aku akan mengawasi Zenju dari jauh, tolong jaga dia." pesan Kakashi lalu menghilang.

"Ayah dan anak tidak ada bedanya." guman Konohamaru.

•   •   •   •

Zenju tersentak kaget saat ada tangan menyentuh bahunya, ternyata itu Mitsuki. Laki-laki dengan bermata kuning itu tersenyum padanya, membuatnya menjadi lebih tenang.

"Aku yakin kamu pasti bisa, jangan kalah dengan yang lain Zenju." Mitsuki memberikan semangat pada Zenju.

Gadis itu mengeratkan tangannya lalu berteriak, "AKAN KU KALAHKAN SEMUANYA!" teriaknya membuat orang-orang yang disekitarnya terkejut.

Para peserta Ujian Chunin mohon berkumpul di lapangan sekarang.

Ujian akan segara dimulai.

Suara itu membuat Zenju tambah semangat, ia berdiri paling di depan sepertinya diantara yang lain dirinya paling bersemangat. Semua peserta berkumpul di lapangan yang luas ini, dari setiap penjuru desa mengeluarkan murid-murid terhebatnya.

Terlihat seorang laki-laki berkulit pucat naik keatas panggung dengan membawa timer, mereka mendengarkan baik-baik.

"Selamat datang dan melaksanakan Ujian Chunin, kali ini aku akan memberikan petunjuk Ujian ronde pertama," ucapnya lalu muncul sebuah peta di belakangnya. "Kuis benar atau salah." lanjutnya.

"HUH?!" semua berteriak bersama, apalagi Boruto tak terima ucapan paman Sai.

"Pertanyaan akan diberikan di lokasi tujuan B, yang jaraknya 20 meter dari tempat ini. Genin yang tidak bisa sampai di tujuan dalam waktu yang sudah ditentukan akan didiskualifikasi."

Sai mengangkat timer yang dia pegang, "Lalu, kami juga sudah memasang perangkap di perjalanan. Kalau kalian terkena jebakan itu, kalian dianggap gagal."

Zenju memperhatikan jarum timer itu terus berjalan, tandanya jam itu sudah dinyalakan saat mereka mendengarkan penjelasan. Ia menarik tangan Boruto, Mitsuki, dan Sarada untuk pergi dari sini sekarang juga.

"Itu sudah dimulai kita harus kesana sekarang!" pekik Zenju membuat ketiga orang itu terkejut.

Mereka berlari begitu cepat, diikuti peserta lainnya yang baru menyadari akan hal ini. Zenju di dalam hatinya menggerutu kesal hampir saja mereka terkena jebakan paman Sai.

Sai tersenyum melihat peserta sudah tidak ada di depannya, dia menurunkan timernya. "Eh—padahal aku belum memberikan penjelasan lainnya."

"Penjelasan itu adalah jebakan." sahut Shikamaru yang dari tadi berada di samping Sai. "Kalau mereka mendengarkannya sampai selesai mereka tidak akan sampai tempat waktu."

Shikamaru tersenyum tipis, "Aku harap mereka bisa melakukan ujian ini sampai selesai." ujar Sai.

Di sisi lain Zenju melompat dari pohon ke pohon yang lain, menghindari serangan. Jika berlari kemungkinan akan terkena perangkap, maka dari itu mereka memilih alternatif.

Sepertinya ia tidak perlu mengeluarkan kekuatannya, lagi pula perangkap seperti ini bisa langsung di tendang atau di pukul. Zenju datang ke titik B lebih dulu lalu di susul oleh Boruto, Mitsuki, dan juga Sarada.

"Kita menghabiskan banyak waktu ya?" guman Boruto ketika melihat sudah banyak sekali peserta yang sampai.

"Waktunya hanya tersisa lima menit." sahut Mitsuki.

Keempat orang itu berjalan mendekati panggung, Zenju berdecak sebal pada salah satu anak menggunakan baju pasir besi, dari tadi dia terus menatapnya membuat dirinya risih. Tiba-tiba tirai terbuka menampilkan dua tempat yang bertuliskan benar atau salah.

"Setiap tim akan berdiri di jawaban yang dianggap benar." jelas Sai, mata Sarada berbinar mendengar hal itu.

"Ini benar-benar seperti kuis benar atau salah!" serunya. "Mereka yang memilih jawaban salah artinya yang berubah menjadi tinta hitam, akan gagal." Lanjut paman Sai.

Layar menyala menampilkan sebuah soal, "Di volume 5 buku saku strategi militer shinobi password ini muncul di sana. bulan adalah siang, gunung adalah sungai, bunga adalah madu bunga. Benar atau salah?" soal itu dibacakan oleh Sai dengan cepat.

Zenju memijat pelipisnya, "aku tidak pernah belajar soal seperti ini, Sarada kamu tau tidak jawabannya?" Zenju menyerah.

"A—aku tidak ingat, terakhir aku baca buku ini tidak ada kelanjutannya." jawab Sarada membuat ketiga orang di depannya pasrah.

"Sepertinya kita harus mengandalkan insting, aku memilih benar." kata Boruto. Sarada maju lebih dulu menuju jawaban benar. "Aku tidak ingin kalah, aku harus menjadi Hokage!"

Dengan Sarada berbicara seperti itu membuat Mitsuki, Boruto dan Zenju setuju. Akhirnya mereka memilih jawaban benar, disinilah kaki mereka berdiri.

"Waktu selesai, jawaban yang benar adalah—" Sai mengangkat tangannya. Jawaban benar atau salah terus berputar di atasnya.

Benar dan Salah

Zenju bersama yang lain melotot bersama sebelum tubuh mereka jatuh ke bawah, apakah ini akhir dari semuanya? pikir Zenju.

Tiba-tiba perkataan paman Sai terlintas di otaknya, sebelum mereka memilih jawaban. Laki-laki itu bilang jika Mereka yang memilih jawaban salah artinya yang berubah menjadi tinta hitam, akan gagal. Zenju melihat ke arah kanannya ternyata mereka sama-sama terjatuh, maka siapa yang jatuh duluan ke bawah terkena tinta akan gagal.

"MITSUKI!" teriak Zenju.

































•   •   •   •

To be continued

Jangan lupa untuk meninggalkan vote sebelum pergi, dan jangan menjadi silent reader.
kalau kalian silent reader lebih baik pergi jauh-jauh dari book ini


𝐍𝐄𝐌𝐈𝐂𝐎 : 𝖴𝗓𝗎𝗆𝖺𝗄𝗂 𝖡𝗈𝗋𝗎𝗍𝗈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang