13

441 53 5
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca.

───

Zenju memijat pelepisnya ketika mendengar Kawaki dan Boruto beradu mulut, sesampainya mereka di desa kami semua diajak oleh Konohamaru menemui Hokage. Dalam perjalanan dua manusia itu tidak berhenti mengoceh, membuat kepala Zenju sakit.

Hokage membuang nafasnya, sungguh tidak bisa dikendalikan. Mereka seperti minyak dan air.

Bugh!

Bugh!

"Diamlah atau kupukul lagi." Ancam Zenju dengan aura menyeramkan, Kawaki dan Boruto terdiam.

Pria bersurai kuning itu tertawa canggung, gadis satu ini benar-benar menakjubkan memang didikan Kakashi itu berbeda. "Aku berterimakasih pada kalian semua karna sudah menjalankan misi dengan baik, dan untuk Kawaki sementara kamu tinggal dirumahku dulu."

"Apa-apaan aku tidak setuju!" Bentak Boruto, dia tidak mengizinkan pria aneh itu tinggal dirumahnya.

"Boruto, sekali ini saja dengarkan ayah. Anggap Kawaki seperti saudaramu, jangan seperti itu." Hokage berbicara lembut.

"Sial." Guman Boruto, pria itu meninggalkan ruang Hokage sambil menutup pintu kencang.

Brak!

Zenju membungkukkan badannya sembilan puluh derajat, "maafkan Boruto, biar saya yang menyusulnya Hokage." Ucapnya.

"Baiklah, terimakasih Zenju."

⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚

Zenju mengikuti Boruto dari kejauhan ternyata anak itu duduk di atas ukiran wajah Hokage ke tujuh, sambil memandangi desa Konoha.

"Tidak ada salahnya kan berkenalan dengan orang baru?" Ujar Zenju membuat Boruto menoleh.

"Kinishinai."

Ucapan Boruto membuat Zenju tersenyum tipis, ia mendudukan dirinya disebelah pria bersurai kuning itu. Mereka saling bertatapan.

"Turuti kemauan Hokage, bagaimanapun itu keputusannya."

Dalam diri Boruto muncul gejolak aneh, entah kenapa dia ingin mengikuti perkataan Zenju barusan.

"Yah, terserahmu saja." Ujar Boruto memutuskan pandangan.

Matahari terbenam terlihat, tak lupa dengan angin bersemilir. Hanya ada Zenju dan Boruto disini, menikmati suasana sore ini.

"Asalkan kamu tau (Name), aku menyayangimu lebih dari teman dan aku akan selalu melindungimu."

Blush

Pipi Zenju merah merona.

"Boruto!"

⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚

Kakashi merasa kebingungan ketika melihat Zenju pulang dalam keadaan wajah merah merona, ada sesuatu yang terjadi pada anak kesayangannya. Telapak tangan itu memegang dahi mulus Zenju, tidak panas.

"Sepertinya ayah harus membawamu kerumah sakit," ucapan Kakashi menyadarkan lamunan Zenju.

Tubuhnya tiba-tiba bergetar, ia menatap sang ayah dengan senyun tipis. "Aku baik-baik saja ayah, hanya kelelahan karna perjalanan jauh. Ah iya, aku ke kamar dulu."

Zenju melesat pergi dari hadapan Kakashi, sementara pria tua itu merasa ada yang disembunyikan oleh Zenju.

"Apa jangan-jangan dia tak sengaja membaca buku Icha Icha Paradise ku?!" Kakashi menjambak rambutnya.

Sementara di sisi lain Zenju menutupi wajahnya dengan bantal, ia terus menyumpah serapah Boruto. Mulut anak itu pantas untuk dipotong.

"Sialan kau Boruto."

───

Vote dan komennya jangan lupa.

𝐍𝐄𝐌𝐈𝐂𝐎 : 𝖴𝗓𝗎𝗆𝖺𝗄𝗂 𝖡𝗈𝗋𝗎𝗍𝗈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang