Musuh

72 51 11
                                    

HI GUYS!!! KETEMU LAGI NIH SEBELUM BACA FOLLOW DULU YUK

*

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTAR TERBAIK KALIAN YAH!

*

HAPPY READING

*

"Lo bilang bakal jagain Ibu gua! Tapi apa? Lo gak nepatin janji lo kak!" Ardi menarik kerah baju Iyan.

"Sekarang apa?... Gua gak punya siapa-siapa lagi..." tangisnya dengan deras.

Iyan memeluk Ardi dengan empati, mencoba memberikan pelukan yang dapat menguatkan Ardi. Farhan kini mencoba berdiri sembari mengatur napasnya agar kembali normal.

***

Setelah pemakanan Ibu Ardi selesai, Ardi kembali di tahan hingga ia terbukti tak bersalah. Setelah kehilangan Ibunya Ardi tak tahu harus bagaimana kedepannya, tujuannya hidup hanyalah untuk membahagiakan Ibunya sementara Ibunya telah tiada yang membuatnya tak tahu akan melakukan apa setelahnya.

Pada malam harinya, Farhan mengunjungi pihak yang mengidentifikasi sidik jari pada botol Sianida yang ia berikan.

"Serius gak ada? Sama sekali?" tanya Farhan keget sebab tak terdapat sidik jari pada botol tersebut.

Disebabkan kurangnya bukti yang menyatakan bahwa Ardi bersalah ia pun akhirnya bebas di tahan dan dapat menjalani kehidupannya seperti biasa.

Saat di bebaskan Ardi keluar dengan wajah murung menundukkan kepalanya menatap lantai.

"Mau bareng kita? Atau nunggu Arkan?" Tawar Farhan.

Namun, Ardi berjalan mengacuhkan tawaran Farhan. Iyan yang berdiri di sampingnya itu merangkul temannya sembari berjalan mengikuti Ardi.

"Udah kita antar aja, kasian tuh anak." Usul Iyan.

Tiba di depan teras Arkan muncul secara tiba-tiba dengan menawarkan Ardi untuk tinggal bersamanya di rumah Pak De lantaran Arkan menghawatirkan Ardi bila di rumah sendiri setelah kehilangan Ibunya.

Ardi pun menerima tawaran Arkan untuk tinggal bersamanya, entah bagaimana ia menjalani kehidupannya sekarang dan melanjutkan kuliahnya lantaran ia telah di pecat dari pekerjaannya.

Pak De dan Arkan mencoba untuk menghiburnya namun, tak sedikit pun Ardi merasa baik. Pak De dan Arkan memahami Ardi saat ini, Pak De mengingatkan Ardi bahwa ia tak sendiri meski Ibunya telah pergi, masih ada Pak De dan Arkan yang berada di sisinya.

***

Arkan yang biasa keluar malam yakni ia mengunjungi rumah Riana kini berhenti atas izin Riana selama sehari, alasannya Arkan ingin menemani Ardi untuk sementara waktu.

***

Farhan dan Iyan sempat mengunjungi restoran dimana Ardi bekerja sebelumnya, setelah pemakaman Ibu Ardi selesai mereka kembali mengunjungi restoran tersebut dan mendapatkan rekaman kamera pengawas dan setelah Ardi di bebaskan mereka memeriksa rekaman tersebut.

Dalam rekaman kamera pengawas pada malam itu terdapat seorang pria mengambil bungkus makanan lalu menaburkan serbuk dari botol yang sebelumnya Farhan dan Iyan temui. Pria itu tampak seperti seorang anak geng motor, oleh sebab itu Farhan berpikir dapat mencari pria itu dengan bantuan temannya.

Enemy PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang