4 Th Setelah BAB 3; Jadi Begitu Ceritanya
"Oh jadi begitu."
Ahra dan Zinni menanggapi bersamaan setelah mendengar ceritaku mengenai alasan Jerre bisa mengendalikanku.
"Mungkin dia ngira sedarah sama Tao Ming Tse," ucap Ahra, berkomentar.
Zinni menimpali, "Tao Ming Tse masih mendinglah punya nurani, punya sisi kemanusiaan karena mau tobat. Kalau Jerre kayaknya the real villain sih kata gue teh. Soalnya udah bertahun-tahun belum ada hilal tobatnya."
"Jangankan tobat, justru malah makin jadi. Semenjak dia kuliah dan punya apartemen, kuasanya makin di luar nalar. Gue bukan cuman jadi dayang ala-ala, tapi dayang beneran. Bayangin setiap hari gue ngebabu di apartemennya!"
Aku tahu Ahra dan Zinni ingin tertawa, terlihat dari cara mereka mengulum bibir. Kadang mereka turut kesal mendengar aduanku pasal Jerre, tapi kadang mereka juga tertawa. Mereka tidak konsisten.
"Oke, jadi kisah lo itu tragis. Artinya lo bukan Cinderella yang ketemu pangeran Robert," kata Zinni.
Aku mengembuskan napas lelah, lalu mengecek jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku. "Gila, gue cerita selama empat jam!"
"Nggak kerasa ya, tapi kebetulan juga kita mesti nunggu kelas terakhir selama empat jam," jawab Ahra.
Zinni bangkit lebih dulu, "Ya udah ayo ke kelas. Jangan kelamaan bahas Jerre, kasian kuping dia panas selama empat jam."
Kalimat Zinni ditanggapi tawa olehku dan Ahra. Kami pun melangkah bersama menuju kelas. Kami sama-sama jurusan sastra Indonesia dalam kelas yang sama, dan jadi berteman karena itu.
***
Jerre Resek: Gla bales woi!
Aku meringis saat ingat belum membalas pesan Jerre tadi pagi, yang menyuruhku ke apartemennya untuk membersihkan tempat itu.
Sebenarnya aku malas merespons dan berniat hendak melarikan diri. Namun, akan gawat dan sulit jika kami bertemu di suatu tempat nanti. Dia pasti akan meledakkan amarah dan sebagainya. Sehingga dengan berat hati aku membalas.
Anda: Jerre, lo tuh butuh istri, bukan butuh gue.
Anda: Gue masih ada kelas sampai sore.Sebenarnya kelasku sudah selesai, tapi kali saja dengan alasan itu aku dibebaskan oleh Jerre.
Jerre Resek: Ya sore aja ke sininya jg gpp.
Anda: Sekali-kali kasih gue libur knp sih, Jer☹🙏
Jerre Resek: Gabisa.
Ingin rasanya aku membanting ponsel atau sekalian kulempar ke arah Jerre. Namun, sayang ponselnya. Aku yang tadi mendadak berhenti di tengah-tengah alun-alun kampus jadi termenung, mematung memikirkan nasib hidupku yang diuji nyaris saban hari oleh Jerre.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekuilibrium E-dan Cinta [END]
Romansa[BACA = FOLLOW] By: Khrins ⚠️Belum direvisi Start: Ada bukti tanggal pembuatan ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Glaudya, terperangkap dalam jalinan cinta silang yang rumit, menghadapi dilema ketika surat cintanya untuk Naja jatuh ke tangan yang salah. Ketika...