BAB 9

9 1 2
                                    

Anti Gemini

Telah ada banyak waktu yang aku gunakan untuk mondar-mandir di kamar, hanya untuk memutuskan mengirim Jerre pesan atau tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Telah ada banyak waktu yang aku gunakan untuk mondar-mandir di kamar, hanya untuk memutuskan mengirim Jerre pesan atau tidak. Ini sudah dua jam berlalu sejak kepulangan Jerre, dan mood baik Jerre sebelum pulang tadi membuatku berpikir mungkin Jerre sudah tidak marah. Karena itulah aku ingin memastikannya.

Namun, aku begitu gengsi ingin mengirimnya pesan, tapi karena aku menggunakan 2 jam untuk berpikir, keputusan pun sudah aku tentukan dan aku memilih mengirimnya pesan. Ingat, sebagai Glaudya.

Glaudya: Jerre, udah sampai?

Di balas lima menit setelahnya.

Jerre Resek: Dah

Glaudya: Selamat?

Jerre Resek: Ya

Glaudya: Tuh kan, lo tuh marah sama gue

Jerre Resek: Biasa aja

Glaudya: Sikapnya berubah bgt di chat
Glaudya: Tadi yg sama gue Jerre bkn?

Jerre Resek: Iya

Glaudya: Bohong. Jerre yg tadi ga gini

Jerre Resek: Terserah

Ini yang cewek tuh siapa sih? Kenapa sikap Jerre selama ini lebih ke-cewek-an ketimbang aku? Jujur ya, selama ini aku tuh mirip cowok yang harus ngertiin cewek. Serius deh, aku kehilangan harga diri karena Jerre selama ini.

Glaudya: Lo marah karena gue mutusin kontrak gitu aja?

Jerre Resek: Ngapain marah

Glaudya: Dahlah, bete gue sama lo.

Akhirnya aku melempar ponsel ke arah bantal, lalu bersedekap dada dengan kesal. Saking kesalnya, aku mengambil foto Jerre yang aku ambil di hari liburan semester kami di SMA. Saat itu aku, Jerre, Rae, Naja, Hesa dan Reza pergi tamasya ke Dufan dan mengambil beberapa foto. Aku menyimpannya dua dan mengambil salah satunya.

Aku memotong bagian Jerre saja yang kemudian aku remas-remas menjadi gulungan. Tak puas, aku menusuk-nusuk fotonya menggunakan jarum pentul. Aku harap itu cukup berefek untuk membalas sikap menjengkelkan Jerre barusan.

Namun, kejengkelanku berangsur hilang saat aku melihat postingan story Hesa. Postingannya menampilkan foto Jerre sedang bermain gitar, dan caption-nya: Dari cara mainnya kaya lagi emosi besar @jth12.

Hah, Jerre kenapa? Seperti sedang ada masalah. Kok aku mendadak khawatir ya, karena biasanya masalah Jerre berhubungan dengan keluarganya. Biasanya dia akan cerita, tapi berhubung kontrak kami sudah usai, dia pasti sungkan atau malas bercerita denganku. Sementara jika aku yang menanyakannya, maka cari malu namanya. Barusan saja Jerre sangat cuek.

Ekuilibrium E-dan Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang