- SUGENG MAOS -
___°°___
Doa adalah komunikasi tanpa dusta di dalamnya.
~ Zayyan Zachery ~
___°°___
Ada sepasang mata yang mengamati dari kejauhan. Ternyata Emiko tidak langsung pergi dari tempat ini. Kakinya tertahan oleh hati yang masih tertaut pada sosok laki-laki yang telah menyelamatkannya dari tatapan nakal di stand es teh tadi.
Keningnya mengernyit ketika melihat perubahan air muka Zayyan, ditambah lagi kepergiannya yang tampak buru-buru usai mengangkat telepon. Atensinya masih terpaku pada laju kendaraan laki-laki berkaos hitam tersebut yang semakin jauh hingga hirap dari pandangan.
"Dia itu temannya Anza, kan, ya?" gumamnya.
Emiko memang tidak tahu namanya, tetapi mengenali wajahnya. Acapkali dia bertemu dengan keempat kawan sang mantan kekasih ketika masih sering berkunjung ke rumahnya beberapa bulan lalu walaupun akhirnya terusir dari sana. Siapa lagi yang mengusirnya jika bukan Naisha.
Emiko mengulum bibir. Arah pandangnya beralih pada sorban yang menutup tubuh. Sebuah dengkusan geli pun terdengar ketika teringat pada sikap laki-laki itu padanya beberapa menit lalu.
"Andai lo yang kayak gitu, Za sama gue tadi, bukan dia," lirihnya.
Perempuan berdarah Indonesia-Jepang tersebut membenarkan posisi sorban agar bagian depan kemejanya yang basah tertutup sempurna. Emiko mengendus ketika hidungnya menangkap aroma aneh. Dicarinya sumber aroma tersebut. Ternyata, hal itu berasal dari sorban yang dipakainya.
"Anjir bau bawang." Emiko mengusap hidungnya dengan telunjuk untuk menghalau aroma tersebut. "Jangan-jangan kain ini abis dipakai buat bungkus bawang lagi. Anjoy koproh banget, sih, tuh, cowok."
(Koproh = tidak menjaga kebersihan)
Emiko ingin melepas sorban itu. Namun jika dilepas, dia harus menutup bagian depannya pakai apa? Helaan napas ia keluarkan. Biar sajalah, tidak ada pilihan lain. Toh, baunya juga tidak terlalu menyengat.
Emiko berbalik badan. Alangkah terkejutnya perempuan tersebut ketika matanya menangkap sosok Ren yang sedang membeli dimsum di seberang. Tanpa berpikir panjang, Emiko mengubah langkah kaki sebelum Ren melihat keberadaannya. Sudah cukup laki-laki itu mengacaukan hari dan hidupnya.
Usai melakukan pembayaran dan berbalik badan, kening Ren mengernyit tatkala melihat sosok perempuan tak asing di mata yang melangkah dengan tergesa. Ren tahu betul siapa dia hanya dengan melihat postur tubuh dari belakang. Salah satu sudut bibirnya tertarik pelan.
"Mari bermain kembali denganku, Baby."
***
Zayyan menghentikan laju kendaraan ketika sampai di kompleks majelis. Dia bergegas turun dan meninggalkan motor begitu saja di depan rumah Anza tanpa menurunkan belanjaan yang dibawanya. Perasaan dan pikiranya sungguh kacau usai mendapat telepon dari Athifa.
"Yan!" Zayyan menoleh ke sumber suara tatkala ada yang memanggilnya. Ternyata si pemanggil adalah Anza.
Anza hendak bersuara, tetapi Zayyan memotongnya. "Kalau mau bahas anaknya Naomi nanti aja, Za."
Selepas mengatakan itu, Zayyan mematri langkah cepat menuju gang seberang—gang menuju rumahnya. Hal tersebut memancing tanya di kepala Anza. Kenapa Zayyan tampak begitu panik dan buru-buru? Akhirnya, mau tidak mau dialah yang turun tangan untuk membereskan belanjaan di motor yang Zayyan tunggangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaymiko || Pindah ke Fizzo
Romansa~ SPIN OFF COVERS IN MY LIFE ~ --- Pindah ke Fizzo Novel dengan judul Dinikahi Sahabat Sang Mantan --- Menikah dengan laki-laki konyol bernama Zayyan Zachery tidak pernah terlintas di benak Emiko sebelumnya. Namun, Emiko tidak punya pilihan lain. Ha...