3

4.5K 327 13
                                    

"Hai Malsha cantik," sapa Azizi, kemudian dia mengambil kursi mendorongnya ke sebelah anak kecil perempuan bernama Marsha. Marsha adalah teman sekelas Azizi. Azizi sangat senang jika bermain bersama Marsha.

"Nama aku Marsha, Zizi, bukan Malsha," kata Marsha membenarkan.

"Aku tau. Malsha, aku bawa bekel kesukaan kamu. Aku bawa sendwich," kata Azizi sambil membuka kotak bekalnya dan diperlihatkan pada Marsha.

"Waw, terlihat enak. Hari ini Mamaku ndak bawain bekel, karna kesiangan," kata Marsha sedih.

"Benalkah? Kalau begitu, makan sama aku aja. Mommy bawain banyak, kita bisa makan belsama," kata Azizi.

"Tapi itukan punya kamu."

"Ndak papa, aku seneng kalau kamu mau ikut makan, nih makan." Azizi menyodorkan potongan sandwich ke depan mulut Marsha. Kemudian Marsha dengan ragu menggigit sandiwch itu. Azizi terkikik senang melihat Marsha mau menerima suapan darinya. "Enakkan Malsha?"

"Enak," ucap Marsha sambil menampilkan senyumnya.

"Senyum kamu manis, cantik," puji Azizi. Memang ya, dasar anak ini sangat suka sekali menggoda perempuan. Kecil-kecil udah mau ngalahin orang dewasa saja. Azizi dan Marsha memakan sandwich sambil bercanda bersama. Sudah biasa melihat pemandangan seperti ini di kelas. Azizi akan terus melakukan banyak cara agar bisa bermain dengan Marsha.

Sekolah sudah selesai. Seperti biasa Azizi akan berdiam diri di bangku dekat pos, menunggu mamanya menjemput. Azizi menunggu sambil memakn es krim korneto rasa strawberry yang dia dapat karna berhasil menjawab soal berhitung dari guru. Azizi menikmati es krim itu sambil melihat anak-anak lain yang mulai mendapatkan jemputan mereka masing-masing.

"Mommy mana sih, lama banget. Aku pengen cepet pulang, pengen main," monolog Azizi. Namun, kemudian mata Azizi terjatuh pada seorang wanita cantik yang berdiri di dekat gerbang seperti menunggu seseorang. "Cantik sekali Cici itu. Samperin ah," kata Azizi, lalu beranjak menghampiri.

"Halo kak," panggil Azizi dengan suara yang sengaja diimut-imutkan.

"Halo dek," jawab perempuan itu sambil tersenyum. Azizi sampai terpanah melihat senyuman manis yang diberikan.

"Kakak nungguin siapa di sini?" tanya Azizi.

"Nungguin adik kakak, belum keluar."

"Oh Azizi temenin ya? Kita duduk di sana aja kak," ajak Azizi. Dia menarik tangan perempuan itu untuk duduk di bangku yang tadi dia tempati.

"Jadi nama kamu Azizi?"

"Iya, nama aku Azizi. Nama kakak siapa?"

"Nama aku Chika."

"Oh kak Chika. Namanya cantik, sepelti olangnya, hihihi...." Azizi terkikik malu setelahnya. Dia yang gombal dia juga yang malu.

"Ish, siapa yang ngajarin bicara kayak gitu. Bisa aja kamu," kata Chika, tapi dia berhasil dibuat tersipu oleh anak usia 5 tahun.

"Aku ngikutin Daddy kak. Daddi seling bilang gitu ke olang-olang cantik," jawab Azizi dengan polosnya.

"Kak Chika, mau es klim nggak?" Tawar Azizi sambil menyodorkan es krimnya.

"Nggak, kamu makan aja," tolak Chika.

"Es klim ini manis tau kak, tapi es klimnya masih kalah manis sama senyum kak Chika," kata Azizi dengan manisnya. Chika tertawa mendengar perkataan lucu dari Azizi. Apa lagi suara khas anak kecil masih melekat di suara Azizi, membuat kesannya lucu.

"Jangan sering gombal Zi, nanti kalau orang yang kamu gombalin suka sama kamu gimana?"

"Gombal itu apa kak?" tanya Azizi dengan polos.

"Gombal itu kata-kata manis, kayak yang Azizi lakuin tadi," jelas Chika. Azizi membulatkab bibirnya dan mengangguk paham.

"Itu adik kakak udah keluar. Kakak pergi dulu ya," pamit Chika.

"Iya kak, hati-hati kakak cantik. Semoga kita bisa beltemu lagi ya?" kata Azizi sambil melambaikan tangan. Chika tersenyum dan berjalan menjauh. "Oh, telnyata kak Chika, kakaknya Chlisti, aku balu tau Chlisti punya kakak cantik," monolog Azizi.

Tak lama kemudian bertepatan saat es krimnya habis, Anin sudah sampai di sekolah untuk menjemput Azizi. Dengan riang Azizi menghampiri Mommynya yang sudah merentangkan tangan meminta pelukan. Azizi masuk ke dalam pelukan Mommynya dan langsung mendapat ciuman bertubi. "Siap pulang?"

"Siap Mommy," jawab Azizi.

Anin membuka pintu mobil dan Azizi langsung duduk di belakang bersama Mommy-nya. Hari ini dia kembali dijemput dengan Mommy dan sopir. "Ci Gle mana My?" tanya Azizi.

"Ci Gre sekolah sayang, jadi ga bisa jemput."

"Yah, Ci Gle sekolah telus, jalang(jarang) di lumah, Azizi kan kangen sama Ci Gle" dengus Azizi.

"Iyalah kan, biar jadi orang sukses. Kamu kalau udah dewasa juga nanti gitu," jelas Anin.

"Azizi ga mau dewasa, mau jadi kecil aja," sahut Azizi. Anin hanya tersenyum membiarkan anaknya berkata apa. Lagi pula Azizi masih kecil, masih lama Azizi untuk menghadapi masa dewasanya.
























Selain nakal, Azizi juga suka modus dan gombal.

Semangat yg besok sekolah💪🙂

Dah gitu aja maap buat typo.

Bocil Kematian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang