26

2K 258 25
                                    


Pagi ini Azizi kembali merasa senang. Karena mulai dari dia bangun tidur, perhatian keluarganya sudah kembali padanya. Memang Febrio masih ada di sini, tapi keluarganya sekarang sudah tidak mencueki Azizi dan tidak seperhatian itu juga dengan Febrio.

Saat Azizi membuka mata sudah disambut oleh Mommnya, dia mendapat kecupan bangun tidur. Setelah Azizi selesai mandi di kamarnya sudah ada Gracia yang menyiapkannya baju. Bahkan Cicinya itu memakaikannya baju seragam sekolah. Mendadaninya hingga menjadi bocah yang tampan.

Kemudian di meja makan. Mau Mommy atau Cicinya sama-sama memberikan lauk yang Azizi sukai, tanpa Azizi haru merengek dan berebut dengan Febrio. Febrio juga mendapatkan perhatian itu, tadi kali ini secara adil. Jadi Azizi tidak terlalu cemburu melihatnya.

"Makan yang banyak Azizi, dihabisin," kata Mommynya.

"Siap Mom!" Jawab Azizi dengan senang hati.

"Azizi, nanti Daddy akan antar kamu ke sekolah," ungkap Jifnan.

"Benalkah?! Daddy tidak belbohongkan?" tanya Azizi cukup terkejut.

"Iya Azizi."

"Lalu Bio?" tanya Azizi lagi.

"Febrio juga berangkat bersama kita. Ga papa kan?" tanya Jifnan meminta persetujuan. Takutnya Azizi malah tidak mau dan berakhir bertengkat kan repot.

"Okey, ndak papa," jawab Azizi. Selagi Daddy-nya mau mengantarkannya ke sekolah, Azizi tidak apa jika Febrio bergabung. Asalkan nanti Daddynya tetap memperhatikannya. Azizi merasa senang akhirnya Daddynya itu mau mengantarkannya kembali ke sekolah. Azizi juga senang keluargnya kembali perhatian debgannya. Meleka udah sayang lagi sama Azizi. Batin Azizi senang. Azizi tersenyum dalam diamnya.

Gracia yang melihat Azizi kembali tersenyum pun membuat dirinya ikut tersenyum. Setelah mendengarkan saran dari pacarnya semalam, Gracia langsung berbagi cerita dengan Daddy dan Mommy-nya tentang Azizi. Sontak mereka merasa bersalah karena tanpa sadar merekalah yang membuat Azizi menjadi murung dan tidak semangat. Maka dari itu kini mereka mau mengembalikan Azizi yang ceria dan aktif lagi.

~~~

"Halo semuanyaaaa Azizi yang ganteng ini datengg!" kata Azizi dengan semangat saat memasuki kelasnya.

"Wihh ini nih Azizi yang kita kenal. Tidak seperti yang kemarin," ungkap salah satu teman Azizi. Azizi terkekeh malu mendengarnya. Dia meletakkan tas di bangkunya, kemudian menghampiri Marsha kesayangannya itu. "Halo cantik, selamat pagiii," sapa Azizi. Dia mengambil kursi lain dan duduk di dekat Marsha. Menopang dagu menatap Marsha dengan senyuman khasnya.

"Jangan liatin aku kayak gitu, aku malu," kata Marsha sambil menutup mata Azizi dengan tangannya.

"Malsha kamu selain cantik, pagi ini udah ngapain aja?" tanya Azizi.

"Udah mikirin kegantengan kamu," balas Marsha, sengaja membalas godaan Azizi.

"Akhsshhh, hati aku ndak kuat dengelnya," ungkap Azizi salting dengan menekan dada kirinya, lalu memalingkan wajahnya dengan senyum lebar.

"Huuu Azizi modus sama Marsha," sorak teman Azizi yang lain.

"Ndak papa dong. Malsha kan pacal aku, ya kan Malsha?" Azizi menaik turunkan alisnya menatap Marsha. Marsha hanya tersenyum malu mendengarnya.

"Azizi, kamu sebentar lagi kan mau ulang tahun. Kamu mau minta kado apa dari aku?" tanya Marsha. Memang sebentar lagi adalah ulang tahun Azizi. Jadi buat kalian yang mau dateng ke acara ulang tahun Azizi nanti dan mau ngasih kado bisa datang atau kirim aja ke alamat author ini.

"Mau kado cium dali kamu," jawab Azizi modus.

"Ih modus! Aku aduin Cici kamu, biar di cubit," balas Marsha.

"Tangan(jangan) dong. Cici aku kalau malah selem, aku ndak mau buat cici malah," kata Azizi.

"Jadi kamu maunya apa?"

"Telselah kamu aja. Apa yang kamu kasih bakal aku telima dan simpen dengan baik. Bahkan kalo bisa aku bawa kemana-mana," jawab Azizi.

"Azizi!" Panggil anak dari kelas sebelah, yaitu Christy.

"Chlisty? Ngapain?" Tanya Azizi.

Christy berjalan mendekati Azizi dengan membawa plastik bening berisi beberapa butir anggur hijau. "Nih, dari Kak Chika. Kata kak Chika tadi suruh kasihin ke kamu."

"Wahh anggul! Dali kak Chika? Bilangin makasih ya ke kak Chika. Aku suka sama anggulnya," kata Azizi.

"Okey. Nanti kamu main lagi nggak ke rumah aku?" tanya Christy.

"Ndak tau sih. Aku belum tau Chlis," jawab Azizi.

"Kalau mau main nanti pulangnya bareng aku lagi ya? Aku nanti di jemput sama kak Chika lagi."

"Okey Chlisty."

"Yaudah aku mau kembali ke kelas lagi." Christy pergi dari kelas Azizi setelah memberikan titipan dari kakaknya itu. Azizi yang memang suka memakan buah pun, mulai mencicipi buah anggur itu. Sedangkan Marsha menatap Azizi dan anggur itu secara bergantian. "Kenapa Sha? Kamu mau?" tanya Azizi.

"Ndak! Cuma anggur, aku juga bisa kasih kamu anggur yang lebih banyak lagi," kata Marsha sambil bersedekap dada.

"Oh ya? Malsha kamu cobain anggul ini deh, enak tau." Azizi menawarkan anggur itu dan diambil semua oleh Marsha.

"Kamu mau makan semua anggulnya?"

"Nanti aku kasih kamu lagi yang lebih banyak. Jangan makan anggur ini. Yang lainnya rasanya masam!" Kata Marsha sambil terus memakan anggur dengan raut wajah yang terlihat kesal.

Pelasaan lasanya manis kok. Batin Azizi.

























Udah perhatian lagi keluarga Azizi. Sudahi galaunya.

Dah gitu aja maap buat typo.

Bocil Kematian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang