DAY 1

1.6K 79 5
                                    

Choi Soobin, tiga puluh satu tahun seorang pengacara di sebuah firma hukum tengah kota, bersama sang istri, Kim Yeonjun atau sekarang Choi Yeonjun dua puluh empat tahun, seorang mantan pegawai Bank.

Mereka baru saja melangsungkan pernikahan empat hari yang lalu karena perjodohan—mereka sebenarnya juga mau, dan akan menyewa sebuah rumah yang cukup jauh dari pertengahan kota sekalian honeymoon katanya, juga karena sang istri ingin sedikit menjauh dari hiruk-pikuk kota setelah ia resign dari pekerjaan lamanya karena permintaan sang suami. Sejujurnya ia juga tidak keberatan sama sekali karena bekerja sebagai pegawai Bank selama hampir tiga tahun ternyata cukup melelahkan.

Sebenarnya Yeonjun tidak serius waktu mengatakan bahwa dirinya ingin pindah rumah yang jauh dari pusat kota, tapi entah mengapa Soobin malah menyetujui permintaannya, padahal itu adalah kalimat asal yang diucapkannya supaya situasi tidak canggung di malam ketika mereka bertemu untuk membahas pernikahan. Ternyata Soobin masih mengingat kata-katanya waktu itu. Sepertinya suaminya adalah orang yang manis dan ya mungkin saja nanti Yeonjun akan lebih cepat jatuh cinta jika begini.

Setelah menikah Yeonjun memang berkeinginan menjadi istri yang tinggal di rumah. Mengurus rumah, mengurus suami dan mungkin saja anak suatu saat nanti. Saat ini mereka sudah saling mengenal selama tiga bulan lamanya. Hingga akhirnya dengan berbagai pertimbangan mereka berdua setuju melangsungkan pernikahan yang digelar intim dan hanya dihadiri kerabat dekat saja.

09.00 AM.
"Sudah semua?" Tanya Soobin kepada sang istri yang bertugas mengecek barang bawaan sebelum pindah ke rumah yang akan mereka sewa selama satu tahun ke depan, katanya jika cocok Soobin akan mempertimbangkan pembelian rumah tersebut nanti.

Terlihat peluh yang membanjiri pelipis mereka berdua, karena memindahkan barang sendiri yang cukup banyak, dan kebanyakan berasal dari lantai dua. Istrinya terlihat lucu dengan pipi yang memerah total karena katanya ia tidak terlalu tahan dengan suhu tinggi, karena pagi ini temperatur sudah mencapai 32° Celsius.

"Tinggal tas punyaku ketinggalan, bentar ya." Ujar Yeonjun dengan nafas yang masih terengah berniat kembali masuk ke dalam rumah sebelum tangan sang suami menghentikannya.

"Aku yang ambil, kamu tunggu di dalam mobil." Ujar sang suami sembari menyugar rambut hitamnya yang jatuh mengenai kening membuat Yeonjun terpaku sebentar—ah gila tampan sekali.

"Terima kasih." Jujur saja Yeonjun masih agak malu jika harus meminta tolong kepada Soobin karena wajar saja belum ada satu minggu mereka menikah dan baru tiga bulan berkenalan, masih belum cukup mengenal karakter masing-masing dan sebelum ini mereka hanya beberapa kali bertemu karena Soobin yang sangat sibuk. Mereka hanya rutin bertukar pesan lewat ponsel. Mama Kim dan mama Choi benar-benar mendesak mereka agar segera menikah waktu itu.

Tentang perjodohan, sebenarnya Yeonjun adalah anak dari teman mama Choi yang kebetulan selalu gagal dalam percintaan, beberapa kali diselingkuhi dan pernah sekali ditinggal menikah. Waktu mamanya menceritakan kilas balik kehidupannya yang menyedihkan itu di hadapan Soobin dan mama Choi membuatnya benar-benar malu. Mamanya benar-benar menjengkelkan waktu itu.

Karena nasib sial yang selalu diterimanya membuat Yeonjun memutuskan tidak perlu menikah dan sempat ingin melajang seumur hidup. Namun tidak sejalan dengan mama Kim, beliau ingin sang anak menikah dan beberapa kali mengatakan ingin mempunyai cucu, apa-apaan itu?

Beberapa kali mendesak Yeonjun untuk menikah dan beberapa kali pula diabaikan oleh anaknya. Yeonjun merasa kesal dengan mamanya yang terus mendesaknya. Alhasil dia mengatakan bahwa dirinya mau menikah jika hanya dipertemukan dengan laki-laki yang belum pernah berkencan dan tidak pernah selingkuh! Yeonjun sengaja memberikan syarat yang agak sulit karena zaman sekarang mana ada yang seperti itu kan?

15 DAYS / SOOBJUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang