DAY 5

517 53 6
                                    

04.00 AM.
Pagi-pagi sekali Soobin merasa ada yang sedikit mengusik tidurnya karena dadanya sesak dan terasa berat. Dengan berat hati, ia mencoba membuka mata. Jantungnya terasa terhenti dan kesadarannya dipaksa kembali karena di depannya saat ini, istrinya tengah memegang sebilah pisau dan mengarahkannya tepat pada dada kirinya, jika ia telat sedikit saja sudah bisa dipastikan pisau itu akan menancap dengan apik di sana.

Mencoba mendorong tangan Yeonjun dengan tenaga karena entah bagaimana tenaga istrinya pagi itu amat sangat kuat. Akhirnya dengan perjuangan penuh dirinya berhasil menghempas pisau tersebut dari tangan istrinya sampai terlempar ke pojok kamar.

Tiba-tiba saja setelah itu Yeonjun hendak mencekiknya yang lagi-lagi untungnya berhasil Soobin gagalkan bahkan kuku-kuku tajam istrinya terasa menacap di permukaan lehernya. Setelah semua aksi Yeonjun tidak berhasil dirinya mendadak jatuh pingsan tepat di atas Soobin.

Ya Tuhan, apa lagi ini? Hal itu benar-benar membuatnya terkejut bukan main.

Dengan segera Soobin meletakkan istrinya di ranjang lalu menyelimutinya sebatas dada karena Yeonjun terlihat sangat pucat, rambunya berantakan, dan kulitnya terasa dingin. Ia pandangi lamat-lamat, membelai lembut pipinya, wajah istrinya dengan luka goresan di pelipisnya, sayang sekali wajah semanis ini harus memiliki bekas luka.

Kepalanya pusing sekali, Soobin memutuskan membuka jendela kamar mencari udara segar dari sesaknya kamar. Mengambil satu batang rokok yang memang ia simpan rapi di laci bawah cermin, menyalakan pemantiknya lalu menghembuskan asapnya ke udara. Akhir-akhir ini banyak hal yang membuat dirinya sakit kepala bukan main. Ia akan libur hari ini karena Yeonjun sakit.

05.45 AM.
"Lho, Soobin kok udah bangun, aku kesiangan ya? tapi masih jam enam kurang kok." Yeonjun yang sudah segar sedikit terkejut ketika mendapati Soobin yang sudah duduk dengan sebatang rokok baru yang tergeletak di meja.

Ucapan istrinya barusan, berhasil mengalihkan perhatiannya, diliriknya sang istri yang sedang mulai menyiapkan sarapan mereka, Yeonjun terlihat sangat sehat dan baik-baik saja. Tidak ada yang terasa aneh—semuanya terlihat amat normal.

Apa-apaan ini? apakah istrinya punya semacam kelainan kepribadian ganda? Bagaimana bisa ia terlihat sangat bugar dan bersemangat?

"Adek, kamu gapapa?"

"Oh, gapapa kok, emang aku kenapa? ih Soobin kok ngerokok di dalam rumah sih, cepet bawa rokoknya keluar asapnya tuh bikin sakit." Jawab Yeonjun seraya mendorong pelan tubuh suaminya yang baru saja menyalakan rokok agar ia segera keluar rumah. Setelahnya Soobin memutuskan untuk duduk di kursi kecil yang terletak di kebun istrinya. Ia rasa otaknya masih belum sepenuhnya bekerja.

"Soobin katanya Taehyun sama Kamal mau ke sini besok, enaknya mereka dimasakin apa ya?" Ucap Yeonjun sedikit keras memecah keheningan selama lima belas menit terakhir karena Soobin tak kunjung bicara dan dirinya yang masih sibuk dengan bahan makanan.

Tidak ada jawaban.

"Soobin.. kamu yang kenapa harusnya, kok ngelamun sih." Yeonjun mendekati Soobin yang sudah berpindah duduk di kursi depan kebunnya itu dengan masih memegang batang rokok yang masih menyala sisa separuh. Soobin melamun, entah apa yang dipikirkan laki-laki itu.

Setelah tersadar, Soobin menarik Yeonjun yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapannya lalu mendudukkannya ke pangkuan menyembunyikan wajahnya pada perpotongan leher istrinya yang berbau melati lembut setelah menginjak habis putung rokoknya di atas rumput hijau di sana yang membuat Yeonjun melotot. Yeonjun yang terkejut sontak melingkarkan tangannya pada leher sang suami, mengelus pelan pundak dan rambut belakangnya yang mulai memanjang.

"Soobin kenapa? Banyak masalah ya di kantor?" Setelah lima menit mereka sama-sama terdiam, Yeonjun menjadi yang pertama membuka suara.

Soobin menggeleng, mendongak menatap wajah istrinya dengan posisi yang lebih tinggi darinya, mendekatkan wajah lalu mengecup ranum merah istrinya dan berlanjut hingga lima menit lamanya.

15 DAYS / SOOBJUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang