DAY 9

424 49 6
                                    

06.00 AM.
Sejak lima belas menit yang lalu Yeonjun tengah memandangi gundukan tanah kecil yang baru sekarang ia sadari kalau itu ada di samping garasi rumah. Gundukan tanah masih sedikit basah itu tidak ditumbuhi rumput, maka dirinya bisa melihat dengan cukup jelas itu ada di sana. Letaknya sedikit tersembunyi, kalau Yeonjun tidak teliti ia tidak akan mengetahui ada sesuatu yang aneh di sana.

Awalnya Yeonjun hanya ingin melihat keadaan mawar birunya yang sempat ia tanam kembali dan tidak ia urus kemarin, karena banyak hal yang membuatnya lupa sejenak akan kegiatan berkebunnya. Yeonjun memutuskan untuk jalan memutar dari arah garasi ke halaman depan, lalu matanya tidak sengaja menangkap hal aneh di pekarangan rumahnya.

Suasana hatinya sudah sedikit membaik meskipun tidak bisa dipungkiri masih banyak hal di dalam kepalanya yang meronta keluar agar pikiran-pikiran itu sampai kepada suaminya. Sayangnya, sekali lagi ia benar-benar tidak bisa.

Hubungan mereka juga sudah membaik, dengan Soobin yang berkali-kali meminta maaf dan Yeonjun yang tanpa ragu memberinya maaf tanpa syarat. Setelah ia bangun tidur pagi ini tidak ada hal janggal seperti hari-hari sebelumnya, tubuhnya segar tidak ada rasa pegal atau kepalanya yang sakit luar biasa seperti kemarin-kemarin. Semua terlihat normal dan terasa baik-baik saja. Apakah ini sudah usai?

Perihal Taehyun, Yeonjun sudah menanyakan kabar sepupunya itu dari Kamal. Ia mengatakan Taehyun baik-baik saja dan tidak ada masalah. Ya, Taehyun belum membalas satu pun pesan darinya yang sedikitnya membuat hatinya tercubit sakit.

Mengambil sekop kecil miliknya, memakai sarung tangan, lalu menggali tanah yang sudah sedikit mengeras itu. Entah, Yeonjun merasa ia perlu melakukan ini, sudah pasti ada sesuatu di dalam sana. Ternyata gundukan tanah itu cukup dalam, ia sudah menggali sekitar satu meter dan belum terlihat ada sesuatu di sana, keringat sudah membanjiri sekujur tubuhnya. Menyerah, ia akan mengembalikan lagi tanah yang sempat ia gali sebelum ia menemukan seperti—sebuah karung? Mencuat dari sana.

Yeonjun yang semakin dilingkupi rasa penasaran itu perlahan menggali semakin dalam. Setelahnya ia benar-benar dibuat mematung lalu refleks memundurkan dirinya dengan tubuh gemetar hebat dan pucat kala melihat sebuah benda yang mirip seperti jari manusia yang telah menghitam dan terlihat busuk hampir menjadi tulang belulang. Bersamaan dengan rasa panas yang tiba-tiba terasa di lengan atasnya.

"Akh–" pekikannya diiringi dengan panas yang rasanya semakin membakar kulitnya. Perih, kulitnya serasa di sayat dengan pisau paling tajam dan sangat sakit. Tidak ingin menggali lebih dalam, ia menabur kembali sisa-sisa tanah dengan asal dengan tubuh gemetar lalu berlari tergesa ke dalam rumah dengan keadaan yang masih shock dan jantungnya yang berdegup sangat kencang.

Yeonjun yakin itu jari tangan milik manusia. Namun itu milik siapa? Ia benar-benar tidak sadar ada sebuah gundukan tanah di sana kemarin dan itu masih terlihat agak baru mengingat masih ada sisa-sisa daging membusuk. Ada mayat yang tinggal bersama mereka.

Apa mungkin perbuatan Pak Kang? Tidak, Yeonjun tidak ingin berprasangka buruk dahulu. Atau mungkin dirinya salah lihat? Ia juga tidak ingin Soobin tahu, karena pasti suaminya itu akan memaksanya pulang dan itu bukan hal baik untuk mereka berdua. Yeonjun tidak tahu dirinya bodoh atau bagaimana, tetapi untuk sekarang ia merasa ini adalah keputusan yang tepat. Sebentar lagi dan mereka akan melepaskannya juga Soobin. Yeonjun merasa masalah beruntun mereka berdua tidak ada habisnya.

"Sayang? Kamu dari mana? Bajunya kotor semua." Ujar Soobin yang telah memasuki area dapur dengan setelan rapi. Melihat Yeonjun berdiri di depan pintu ketika ia hendak meminum segelas air putih. Menelisik penampilan Yeonjun atas bawah, baju tidurnya kotor di ujung. Apa yang istrinya lakukan pagi-pagi begini?

15 DAYS / SOOBJUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang