DAY 2

733 68 5
                                    

02.05 AM.
Pukul dua dini hari dan Yeonjun mendadak teebangun karena entah mengapa ia merasa sulit untuk sekedar menutup mata dan tidur. Menyalakan lampu tidur, kemudian dirinya terdiam sejenak sembari matanya menelisik seisi kamar. Sangat sunyi hingga ia merasa seolah-olah hanya dirinya manusia yang tersisa di muka bumi dan ia hampir bisa mendengar detak jantungnya sendiri. Hanya ada suara detik jam, napas teratur Soobin juga derik pohon yang tertiup angin menabrak jendela terdengar seperti goresan kuku tajam. Ia berbalik memandang sang suami yang masih tidur di belakangnya dengan posisi tengkurap.

Tes.. tes.. tes..

Kemudian telinganya menangkap suara lain yang terdengar seperti suara air menetes. Apakah hujan? ia melihat jendela yang gordennya terbuka sedikit. Tidak ada hujan, atau bekas airnya, hanya ada angin yang terlihat bertiup sangat kencang. Yeonjun semakin merapatkan selimutnya dan mendekat ke arah Soobin.

Setelah beberapa menit terdiam, sepertinya ia tahu dari mana asal suara itu dan sudah bisa dipastukan itu berasal dari kamar mandi. Karena pintunya yang sedikit terbuka ia bisa mendengar bahwa ada suara tetesan air yang berasal dari dalamnya. Perlahan ia menyibak selimut menuruni ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan suaminya. Setelah kakinya menginjak lantai yang tidak terlapisi karpet, ia bergidik lantaran lantainya terasa benar-benar dingin, apakah memang selalu sedingin ini?

Setiba di dalam kamar mandi, ternyata memang kran air tidak tertutup dengan sempurna. Mungkin Soobin? mengingat suaminya yang terakhir memasuki kamar mandi. Setelah menggulir kran, Yeonjun mengernyitkan dahi heran melihat adanya garis panjang hitam pekat yang terlihat seperti akar pohon dan itu sedikit basah menempel sampai ujung ruangan kamar mandi, terlihat seperti bekas air yang merembes. Garis panjang dan berakar lebar sehingga hampir memenuhi bagian atap.

Apakah memang seperti itu sedari mereka tiba di sini? Atau hanya Yeonjun yang tidak menyadarinya? Atau barangkali beberapa jam lalu turun hujan dan air hujan benar penyebabnya? Besok ia akan tanyakan pada Soobin. Itu tidak bisa dibiarkan karena sangat menganggu dan agak berbau tajam.

Setelah memastikan semua aman. Yeonjun berniat kembali ke ranjang, sebelum ia menyadari bahwa pintu kamar mereka terbuka cukup lebar. Di luar kamar terlihat gelap, karena mereka mematikan seluruh lampu, kecuali kamar mandi dan dapur. Apakah Soobin juga lupa menutup pintu? Namun seingatnya pintu itu sudah tertutup rapat tadi.

Setelah menutup pintu, Yeonjun kembali ke ranjang dengan perasaan yang agak janggal setelah mengecek anjingnya yang juga masih tertidur nyenyak di atas bantalan empuknya. Setelahnya ia baru bisa memejamkan mata setengah jam kemudian dengan menghadap suaminya yang berbalik lalu menariknya untuk mendekat tenggelam di pelukannya.

08.30 AM.
Yeonjun bangun dengan rasa pegal di sekujur tubuhnya, ia bahkan hampir tidak bisa mengangkat kepala karena entah mengapa rasanya sangat berat. Ia mengingat-ingat apa yang dilakukannya kemarin sehingga dirinya bisa sepegal ini. Seingatnya ia hanya membantu Soobin memindahkan barang kemarin, apakah itu yang menyebabkan tulang belakangnya terasa akan patah?

Melirik jam dinding bundar yang menggantung di tengah ruangan, ah sudah siang ternyata. Ia harus segera bangun, mandi, membuat sarapan lalu akan melihat-lihat halaman seraya memikirkan konsep apa yang cocok untuk calon kebunnya nanti, memikirkannya saja sudah bisa membuat moodnya seketika membaik.

Melepaskan pelukan Soobin yang teramat erat padanya, bahkan wajah pria itu terkubur di dadanya. Apakah Soobin memang segini manjanya? Selama tiga hari tidur bersama, sebelumnya ia rasa Soobin tidak semanja ini, tapi baguslah Yeonjun tidak keberatan sama sekali. Namun memang pagi ini suhu udara rasa-rasanya semakin dingin dari kemarin, cocok untuk bergumul seharian di kasur—tapi tidak, Yeonjun sudah merencanakan kegiatan apa yang akan ia lakukan hari ini, tidak boleh ada satu pun yang tidak terlaksana!

15 DAYS / SOOBJUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang