DAY 14 End

980 62 29
                                    

09.00 AM.
Yeonjun sudah diperbolehkan pulang setelah dua hari menjalani perawatan intensif. Soobin selama dua malam di rumah sakit tidak bisa memejamkan mata dengan tenang sama sekali, banyak hal yang berputar di kepalanya sembari memandangi wajah tidur istrinya.

Mama Kim beberapa kali menelepon Yeonjun dan mengirimkan belasan pesan karena sejak kemarin Yeonjun tidak membuka ponselnya. Soobin mengatakan bahwa mereka baik-baik saja dan hari ini mereka akan pulang. Entah alasan seperti apa yang akan mereka berikan nanti.

Pak Kang, Soobin belum mendengar kabar apa pun dari pihak kepolisian mengenai laki-laki tua itu. Mungkin saja beliau sudah menjadi tersangka atau sudah mendapat putusan hukuman, ia tidak tahu. Kalau sampai Pak Kang menyangkal perbuatannya di hadapan polisi, ia akan turun tangan. Orang seperti itu tidak pantas hidup tenang setelah melakukan dosa besar yang sebegitu kejamnya.

Bersekutu dengan iblis, mengorbankan nyawa anaknya sendiri lalu membunuh istrinya demi sebuah keserakahan. Benar-benar kejam, bagaimana ada manusia yang sama menjijikkannya dengan setan dan iblis? Soobin harap orang seperti itu akan membusuk di neraka.

Yeonjun baik-baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan—seharusnya. Entah mengapa perasaannya sedikit tidak tenang seperti ada sesuatu yang janggal dan masih membuatnya sedikit gelisah. Mengalihkan pikirannya dari hal lain, Soobin memilih membuka laptop kerjanya yang beberapa hari tidak tersentuh sama sekali. Laptopnya mati total, ia rasa dirinya lupa mengisi daya.

10.00 AM.
"Bisa jalan?"

"Bisa, aku udah sembuh Soobin."

Soobin memakaikan jaket tebal di tubuh istrinya sembari menuntunnya pelan ke arah pintu keluar. Mereka sepakat tidak memberitahu mama Kim dan mama Choi apa pun yang terjadi dalam kurun waktu dua minggu ini. Hal buruk seperti ini tidak boleh menjadi beban bagi mereka, Soobin bisa mengatasinya sendiri.

"Soobin kemarin di kantor polisi, itu gimana?" Tanya Yeonjun setelah menyamankan diri di dalam mobil. Selama ia masih dirawat, Yeonjun tidak pernah menanyakan perihal itu dan Soobin juga seperti tidak ingin membicarakannya.

Hampir satu menit Yeonjun masih menunggu namun Soobin tidak memberikan jawaban apa pun, ia sibuk mengarahkan setir mengeluarkan mobil dari tempat parkir, Yeonjun merasa diabaikan.

"Soobin," tanyanya lagi.

"Hm?"

Yeonjun tidak menjawab, hanya menatap wajah suaminya dari samping yang terlihat menegang seakan tidak ingin menatap matanya. Apa yang disembunyikannya kali ini? Menghela napas berat, lalu perlahan Soobin menarik lembut bahu istrinya agar mendekat ke arahnya lalu ia usap pelan lengan atasnya. Soobin sungguh tidak ingin membahas masalah ini tepat setelah istrinya baru saja keluar dari rumah sakit. Ia akan membahas ini setelah keadaan sudah benar-benar membaik. Yeonjun sudah mengalami banyak hal, karena kecerobohannya. Apa yang akan didengarnya nanti mungkin saja bisa membuatnya kembali jatuh sakit.

"Kita bahas nanti ya sayang? Adek baru saja keluar rumah sakit loh."

"Iya." Jawab Yeonjun dengan pelan, ia semakin merapatkan tubuhnya dengan sang suami yang di balas pelukan tak kalah erat dan kecupan bertubi-tubi pada telapak tangannya. Ia lega sekali.

11.30 AM.
Setelah perjalanan panjang yang melelahkan mereka akhirnya sampai juga di rumah Soobin, lebih tepatnya rumah mereka berdua sekarang. Rumah dua lantai dengan design modern, bercat putih gading itu sejenak membuat Yeonjun terdiam, apakah rumah Soobin memang sebesar ini? Ia baru menyadarinya sekarang, suaminya itu orang kaya ternyata, memikirkannya membuat Yeonjun tersenyum geli dan tiba-tiba mendapat usapan pelan di pipi yang menyadarkan dirinya.

15 DAYS / SOOBJUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang