[BOOK 3] Setelah Transmigrasi, Istri Gemuk Kembali.

Bab 1543-1545

Bab 1543: Hiasan Gantung Bambu Kecil

"Dia sama sekali tidak bertingkah seperti kakak laki-laki! Dan dia bahkan bilang aku tidak patuh! Orang-orang itu datang mencari masalah denganku! Bukannya saya memprovokasi mereka. Kakak macam apa ini! Siapa lagi yang harus saya cari jika saya mendapat masalah di kemudian hari! Jika aku tidak mencari saudaraku sendiri, maka aku harus mencari bantuan orang lain!" Ketika Xia He mendengar apa yang dikatakan Qiao Mei, dia teringat apa yang baru saja terjadi dan mulai mengeluh.

Saat Xia He terus-menerus mengeluh tentang Xia Wen, dia melihat ke arah Qiao Mei dan menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahu lagi bagaimana menghadapi Xia He. Qiao Mei segera mengerti maksudnya.

"Maka kita tidak membutuhkan Kakak Tertua lagi. Keluarga kami juga harus berpisah," kata Qiao Mei.

"Berpisah! Mustahil!" Xia He berkata dengan cepat.

Qiao Mei bertanya dengan rasa ingin tahu, "Mengapa tidak? Bukankah kamu baru saja menyebutkan begitu banyak kekurangan Kakak Tertua? Bukankah berpisah adalah pilihan terbaik bagi kita? Sekarang kita sudah dewasa, perpisahan tidak mempengaruhi kehidupan siapa pun. Kita semua mungkin bisa berbuat lebih baik! Anda juga tidak perlu khawatir tentang Kakak Tertua yang selalu mengomeli Anda.

Xia He sama sekali tidak punya niat seperti itu. Dia hanya... hanya bersikap angkuh dan manja... Kakak laki-laki lainnya sangat menyayangi adik perempuan mereka. Jika sang adik menginginkan bintang di langit, sang kakak akan selalu menemukan cara untuk memetiknya untuknya.

Namun, kakak laki-lakinya ini seperti sosok kebapakan! Dia selalu menegurnya tentang beberapa masalah. Meskipun Xia Wen juga pernah memuji Xia He sebelumnya, entah kenapa, Xia He hanya bisa mengingat sisi buruknya.

Xia He tidak bisa memikirkan bantahan jadi dia segera menunjuk ke tas Xia Wen dan mengganti topik pembicaraan. "Ada hal lain! Lihat bambu kecil yang tergantung di tasnya! Dia pasti berkencan dengan Mo Zhu! Lihat, aku benar!"

Jika Xia He tidak menyebutkannya, Qiao Mei tidak akan menyadarinya! Itu memang bukan sesuatu yang Xia Wen akan beli untuk dirinya sendiri. Itu tampak seperti barang remeh yang akan dibeli oleh seorang gadis.

Ngomong-ngomong, dia sudah lama tidak bertemu Mo Zhu. Dia bertanya-tanya apakah Xia Wen dan gadis itu mengalami kemajuan akhir-akhir ini. Kapan Mo Zhu menjadi kakak ipar tertua mereka?

"Ya ampun~ Kakak Tertua, beritahu kami yang sebenarnya. Kalau tidak, kita berdua harus memberi tahu Ibu tentang hal ini," kata Qiao Mei jahat.

"Tidak apa. Suatu hari ketika saya bekerja lembur untuk membantunya mengurus dokumen. Dia berkata bahwa ini adalah hadiah terima kasih. Dia sangat antusias sehingga sulit untuk menolaknya, jadi saya menerimanya, "kata Xia Wen dengan canggung.

"Terlalu antusias untuk menolak? Mo Zhu tidak terlihat seperti orang yang proaktif! Apa kamu yakin?" Qiao Mei bertanya dengan curiga.

Xia Wen terdiam untuk waktu yang lama, seperti mesin yang tiba-tiba berhenti bekerja. Dia mengakui bahwa dia memang selalu sangat sabar jika menyangkut Mo Zhu, tapi itu hanya karena gadis ini sangat pekerja keras dan rajin. Tidak ada perasaan lain yang terlibat dan itu jelas tidak seperti yang dibayangkan Qiao Mei dan yang lainnya.

Mo Zhu adalah gadis yang baik. Dia jauh lebih tua darinya dan sudah menikah sebelumnya. Dia tidak ingin menahannya.

"Baiklah, baiklah, aku tidak akan menggodamu lagi." Qiao Mei memandang Xia He dan bertanya, "Mengapa sebenarnya kamu dikirim ke kantor polisi?"

"Aku... aku bertengkar..." kata Xia He dengan bijaksana.

Zou Ming telah menelepon Qiao Mei dan memberitahunya tentang semua yang terjadi. Sebenarnya Qiao Mei mengetahui semua yang terjadi di pabrik selama periode waktu ini. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Yao Nian, tapi dia telah bekerja sangat keras akhir-akhir ini dan tidak melewatkan informasi yang paling sepele sekalipun. Qiao Mei adalah orang yang suka mendengar gosip, jadi dia membiarkan Yao Nian menyelidiki semuanya.