10

88 14 7
                                    
















































"Kenapa Papa jemput Suke sore-sore begini? Biasanya malam." Tak heran jika Sasuke bertanya demikian karena Deidara pasti menjemput putranya itu selalu diatas jam delapan malam, sedangkan ini masih pukul lima sore. 

"Karena Papa rindu Sasuke." Jawab Deidara singkat. 

Mereka kini sedang berada di kamar Deidara dengan Sasuke yang kini duduk dipangkuannya sambil memainkan sebuah robot. 

"Tadi Papa dapat pesan kalau ada yang menemani Sasuke. Siapa?" Rasa penasaran Deidara benar-benar sudah tak bisa dibendung lagi perihal siapa orang yang tadi menemani sang anak. 

"Menemani Suke?" Anak itu memiringkan kepalanya bingung, "Oh, maksud Papa Paman Itachi?" 

Mendengar jawaban sang anak Deidara tiba-tiba saja merasakan ketakutan yang teramat sangat. 

"S-siapa namanya?" Deidara masih coba memastikan, otaknya mencoba berpikir positif bahwa nama Itachi tak hanya satu di seantero Jepang. 

"Paman Itachi." 

Mendengar nama itu terucap langsung dari bibir sang anak membuat Deidara kaget bukan main. Jadi yang menemani anaknya tadi adalah Itachi. Tapi bagaimana bisa? Apa tujuan Itachi menemui Sasuke? Apa lelaki itu sudah tau? Tapi siapa dan dari mana Itachi tau? Atau jangan-jangan Itachi sudah mengetahuinya dari dulu tapi—tapi.... 

Deidara mencengkeram pundak kecil sang anak, "Sasuke, dengan Papa. Jangan pernah lagi bertemu dengan Paman Itachi, oke." 

"Memangnya kenapa, Pa?" 

"Menurut saja, pokoknya Sasuke tidak boleh dekat-dekat dengan Paman Itachi." Deidara semakin mencengkeram erat pundak kecil Sasuke, membuat sang empu meringis kesakitan. 

"Ta-tapi Paman Itachi baik. Kenapa Papa melarang Suke unt—" 

"SASUKE MENURUT!" Karena terbawa emosi, Deidara tanpa sengaja membentak sang anak. 

"Hiks...hiks...Papa, Suke takut." Rasa bersalah langsung hinggap dihati Deidera ketika melihat Sasuke menangis ketakutan karena dirinya. Itu hal wajar sebab selama ini Deidara jarang sekali marah apalagi sampai menggunakan nada tinggi. 

"Astaga, sayang. Maaf, maafkan Papa." Dengan segera Deidara membawa tubuh kecil itu untuk dipeluk. Tapi bukannya mereda, tangisan sang anak malah semakin menjadi. 

Deidara akhirnya bangkit dari ranjang dan membawa Sasuke untuk berkeliling kemar sambil sesekali menepuk lembut punggung sempitnya. 

"Shh...shh... Sudah, ya. Maafkan Papa karena membentak Sasuke." Bisik Deidara ditelinga sang anak dan dibalas anggukan serta sepasang tangan kecil yang melingkar semakin erat dileher Deidara.


















....




















Sudah tiga hari ini Sasuke kecil tidak seperti biasanya yang aktif berlari kesana kemari, anak itu terlihat murung dan lebih banyak diam. 

Penyebabnya adalah karena sang Papa tidak mengantarnya ke daycare melainkan membawanya ke tempat kerja. Selain bosan karena tidak ada teman, Sasuke juga sebenarnya merindukan Paman Itachi. 

"Tumben Suke di sini?" Temari bertanyan pada anak yang ada di sampingnya. "Biasanya main di taman." 

"Tidak, Bibi Temari. Suke malas." Jawab anak itu tanpa semangat. 

STORY (ItachixDeidara) On GoingWhere stories live. Discover now