Sudah empat hari berlalu semenjak Sasuke sakit dan kini anak itu belum kembali ceria. Masih murung dan tak ingin ditinggalkan barang sedetikpun. Bahkan Itachi dan Deidara harus bergantian membawanya ke tempat kerja.
Seperti saat ini, Itachi tengah menggendong Sasuke melewati lobi perusahaan. Tadi pagi, Sasuke sendiri yang memilih untuk ikut Itachi setelah tiga hari dibawa Deidara ke tempat kerja. Tak ada alasan untuk menolak, lagipula Itachi akan dengan senang hati membawa sang anak.
"Bos, akhirnya kau masuk jug-" Kisame yang tengah duduk di kursinya menyambut Itachi dengan wajah sumringah, namun kalimatanya terhenti ketika melihat sang Presdir tak datang sendiri. "Anda datang bersama siapa, Bos?"
"Suke." Bukan dirinya yang ditanya, tapi Sasuke tiba-tiba saja menjawab pertanyaan Kisame sambil memperlihatkan keseluruhan wajahnya.
Melihat anak yang ada digendongan sang Bos, Kisame membelalakan kedua matanya terkejut. Anak itu sangat mirip dengan atasannya, terlihat seperti versi kecil dari Itachi.
"Dia Sasuke." Ujar Itachi menegaskan, "Apa saja jadwalku hari ini?"
Kisame mencoba mengatasi keterkejutannya dan menjawab dengan tergagap, "Un-untuk pagi ini ada tidak ada jadwal, Bos. Tapi, Nyonya dan Tuan Uchiha menunggu di dalam."
Mendengar itu Itachi menampakkan wajah terkejut. Ayah dan ibunya ada di dalam dan kini dirinya sedang bersama Sasuke.
Dalam benaknya dipenuhi kebimbangan, apakah dirinya harus mengenalkan Sasuke pada kedua orang tuanya sekarang juga atau menunggu waktu yang tepat.
Tapi bagaimanapun mereka pasti akan memaksanya bicara karena Itachi bukanlah tipikan yang bisa dekat dengan anak kecil. Keberadaan Sasuke dalam gendongannya pastilah membuat ayah dan ibunya mempertanyakan banyak hal.
"Bos, tidak masuk?" Tanya Kisame.
"Hn." Lebih cepat lebih baik, Itachi akan menjawab semua pertanyaan kedua orang taunya dengan jujur tanpa ada yang ditutupi.
Ceklek....
"Itachi, ibu dan ayah sud-" Kedatangannya langsung disambut oleh suara sang ibu yang langsung terdiam dengan wajah bingung sembari melihat Sasuke yang ada digendongan Itachi. Begitupun dengan ayahnya yang menampakkan ekspresi sama bingungnya.
Itachi berjalan ringan dan mendudukan dirinya pada sofa yang masih kosong dan langsung bertanya ke inti, "Ada apa ayah dan ibu kemari?"
"Siapa anak yang ada dalam gendonganmu?" Uchiha Fugaku, selaku ayah dari Itachi langsung mengajukan pertanyaan. Lelaki paruh baya itu bahkan tak repot menjawab pertanyaan Itachi.
"Sasuke." Jawab Itachi.
"Kau tau persis bukan itu yang kumaksud." Kepala keluarga itu menegaskan karena tak puas dengan jawaban Itachi. Sorot matanya datar dan dingin, serta auta kepemimpinan mengaur begitu pekat dari sosoknya yang hanya duduk diam sambil bersidekap dada.
Tak ada jawaban dari Itachi, lelaki itu masih duduk diam dengan Sasuke yang ada di pangkuannya. Pandangannya menatap lurus pada sang ayah yang duduk di depannya.
"Paman...hiks...hiks..." Sasuke sepertinya merasa tidak nyaman dengan aura tak mengenakkan yang dikeluarkan oleh dua orang dewasa di ruangan ini. Tubuhnya kini menggeliat tak nyaman dan mulai terdengar isakan lirih dari mulutnya, "Mau Papa..."
"Kenapa mau Papa? Kan sudah dengan Paman Itachi." Itachi menundukkan pandangannya guna melihat sang anak yang mengusap-usapkan wajah pada dada bidangnya yang dilapisi kemeja kerja.

YOU ARE READING
STORY (ItachixDeidara) On Going
Fanfiction"Dy, suke boleh tidak beli manda?" "Manda apa?" "Ular seperti milik Papa Mitsuki." "Untuk apa Sasuke beli ular?" "Untuk Suke pelihara, Pa." DLDR Boylove, Mpreg