15.Resmi

72 9 0
                                    

Mohon dipencet bintang dan penuhi komentar sebelum membaca. Bijak dalam membaca dan tandain apabila ada typo. Sekian Terima gaji.

✧•✧•✧Happy Reading✧•✧•✧

Halaman rumah yang biasanya senggang kini terhias dengan cantik dan elegan. Ruangan didalam mansion itu dihias dengan megah.

Hari yang ditunggu telah tiba. Hari dimana sepasang insan akan melangsungkan akad dan mengubah nasib dimana ketika seseorang yang tidak saling mengenal akan terikat disebuah pernikahan.

Kini Lily sedang menunggu di ruangan tertentu mendengarkan suara keramaian yang berada diluar. Gugup, itulah yang saat ini sedang dirasakan oleh Lily.

Keramaian yang Lily dengar tadi terdiam ketika mendengar helaan nafas yang ia kenal.

Lily menggenggam erat kedua tangannya sambil berusaha menenangkan degupan jantungnya yang menggila.

Bismillah

"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Binti Lily Helyana alal mahri 50 gram emas dan seperangkat alat sholat tunai hallan"

Ucapan penghulu menggema diruangan megah itu, makin membuat jantung Lily berdegup kencang.

"Qobiltu Nikahaha wa Tajwijaha Lily Helyana binti Muhammad Askara alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi, Wallahu waliyut taufiq" Ucap Gus Eza lantang dan tegas dalam sekali hembusan.

Semua tamu undangan langsung mengatakan Sah pada saat itu.

Air mata Lily tumpah begitu saja. Ia mengucap hamdalah. Lily mencoba menghentikan tangisnya dan mengusapnya menggunakan tisu yang ada disana.

"Ly"

Lily menoleh kearah pintu. Disana ada Mama Melda dan Bunda Wulan

"Ayok keluar, udah dipanggil tuh"

Lily mengangguk, ia diapit oleh Mamanya dan Bunda Wulan.

"Ma, bun, Lily gugup" Lily berucap lirih di sela jalannya.

Saat ini banyak pasang mata yang menatapnya. Ia menjadi pusat perhatian, hal itu membuat Lily mencoba menetralkan jantung dan hatinya. Jadi pusat perhatian dihari sakral tuh deg-degan rasanya.

"Tenangkan hatimu Lily, ngucap istighfar" Ujar Bunda terkekeh melihat tingkah Lily yang lucu ketika gugup

Ketika sampai di depan Gus Eza, Lily mendongak dan menatap tepat pada mata Gus Eza yang berkaca-kaca. Gus Eza tidak menyangka bahwa sekarang Lily sudah menjadi istrinya.

"MasyaAllah. Cantik banget istri saya"

Setelah menandatangani surat nikah dan berfoto. Dilanjutkan dengan Gus Eza membacakan doa sambil memegang kepala Lily. Tangan Gus Eza gemetar menyentuh kepala Lily, seumur hidup ia tak pernah menyentuh lawan jenis sampai seperti ini.

Adzan dzuhur tiba-tiba berkumandang. Membuat semua orang memberhentikan aktivitas mereka. Melaksanakan sholat dzuhur.

Lily dan Gus Eza melaksanakan sholat dzuhur berdua dikamar tamu. Emang beda ya kalau udah nikah, ada yang mengimami apalagi yang jadi imam itu suami sendiri. Hati rasanya pak cepak jederr lah.

Setelah melaksanakan sholat dzuhur Lily mengecup tangan Gus Eza dilanjutkan doa memohon kepada Tuhan yang maha Esa, Allah SWT.

Saat ini Lily sedang berganti gaun pengantin dengan gaun berwarna biru muda dibantu oleh para MUA.

Cklekk

Seseorang masuk kedalam, itu sahabatnya, Aruna. Lily menatap pantulan cermin yang menampilkan sahabatnya itu sedang berdiri menatapnya.

Milik Gus Eza || PERJODOHAN (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang