Tian, Adrian dan si kembar D kini sudah sampai di depan rumah kediaman mereka, rumah yang mereka tinggali adalah rumah dengan tingkat dua yang terlihat dengan gaya model modern. Meskipun begitu di halaman depan rumah terlihat asri dengan di sebelah kiri dan kanan terdapat pohon yang rindang serta tanaman bunga yang memikat mata, serta di belakang rumah mereka terdapat taman atau kebun yang terawat dengan baik.
Tian kembali membopong Adrian yang masih pingsan dan membawanya kedalam rumah, tentu saja dengan si kembar D. Saat membukan pintu dan ingin masuk kedalam sontak langsung terdengar suara langkah kaki yang terdengar terburu buru. Dan itu adalah ibunya Adrian atau kita panggil Silvi, yang kini sedang khawatir akan keadaan sang anak yang kini dibopong oleh sang ayah.
" apa yang terjadi sama Ian mas? " tanya Silvi khawatir pada suaminya.
" cuma pingsan bund " yang seketika di jawab oleh Deon.
" gimana bisa pingsan? " tanyanya lagi.
" katanya sih ketimpaan buah pas lagi bolos "
" ya udah langsung aja bawa ke atas mas, bunda mau panggil dokter untuk datang kesini " titahnya pada sang suami. Yang langsung di laksanakan oleh Tian selaku suami dari Silvi.
Tian membaringkan tubuh Adrian di dalam kamar Adrian sendiri, setelah itu datanglah Silvi diikuti oleh dokter dibelakangnya. Dokter itupun langsung memeriksa kondisi Adrian sekarang ini.
" di kepalanya tidak ada benjolan, kemungkinan dia pingsan mungkin dikarenakan dia mengalami shock. Dan dalam beberapa menit lagi dia akan tersadar " ucap dokter itu. Yang membuat Tian dan Silvi merasa lega, dikarenakan beberapa jam lagi Adrian akan sadar Tian dan Silvi meminta agar dokter itu menunggu beberapa jam agar Adrian bisa di periksa kembali keadaannya, untung saja dokter yang dipanggil itu adalah dokter khusus keluarga milik Bramasta sendiri sehingga tak takut membuat dokter dilanda panik karena memiliki kesibukan lain seperti mengurus pasien .
Beberapa jam kemudian...
Adrian yang masih terbaring kini mulai membuka mata perlahan, didalam kamar Adrian kini terdapat sekeluarga yang menunggunya terbangun diantaranya Tian, Silvi, Pandu, Dian dan Deon serta sang dokter.
Mereka tidak menyadari bahwa mata Adrian kini telah terbuka sempurna." gue dimana?..... " mendengar suara Adrian mereka sontak menolehkan kepala mereka dan langsung saja mereka berjalan menghampiri ranjang tempat tidur Adrian. Dokter yang kini sudah di sebelah Adrian langsung saja menanyakan keadaanya.
" bagaimana perasaan mu nak Adrian? " ucap sang Dokter.
" pusingg.... " ucap Adrian sambil memegang kepalanya yang terasa berkedut dan matanya yang mengeryit tanda dia kesakitan. Adrian mendiamkan sebentar untuk menghilangkan sedikit rasa pusingnya. Setelah meredakan rasa pusingnya Adrian menatap mereka sumua dengan bingung lalu bertanya.
" kalian semua siapa? " ucapnya yang seketika membuat semua orang disana terkejut.
" jangan bercanda deh bang!! Gak lucu!! " ucap Deon ketus yg tak terima jika sang Abang melupakan dirinya beserta keluarganya.
" apa gue keliatan bercanda di mata lo?!! " seru Adrian kesal dia kan nanya nya baik-baik ehh malah di jawab ketus sama tuh anak sksd.
Mendengar ucapan Adrian yang menggunakan bahasa gaul dirumah sontak membuat Tian marah.
" ADRIAN!! Berbicaralah yang sopan ketika bersama kami!! " bentak sang kepala keluarga yang tak lain adalah Tian. Tetapi di sisi lain Tian merasa lega karena Adrian sudah terbangun dari pingsannya dan senang karena ini pertama kalinya Adrian berbicara kepada mereka. Karena biasanya hanya akan di jawab satu atau dua kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrian Kyleis
Short StoryTertarik silahkan baca saja!!!! Menceritakan tentang Adrian Driananta yang sedang enak-enaknya tidur dirumah ketika hari libur tiba-tiba bertransmigrasi ke raga seseorang yang memiliki nama depan yang sama dengannya yaitu Adrian, tetapi memiliki kep...